Misi Besar Alex Menjadi Rival Marc Marquez
Alex Marquez memiliki motivasi besar menyaingi kakaknya Marc Marquez di MotoGP. Dia juga menceritakan kenangan masa kecilnya, termasuk berkelahi dengan Marc, serta tantangan yang ia hadapi di musim debutnya pada MotoGP.
Alex, pebalap 23 tahun asal Spanyol, memiliki mimpi besar menjadi juara dunia MotoGP. Namun dia juga sadar, itu membutuhkan kerja ekstra keras karena banyak pebalap tangguh yang menjadi lawannya, termasuk kakak dan rekan setim di Repsol Honda, Marc Marquez. Alex pun tahu ada yang menilai dirinya hanya sebagai pelengkap Marc di tim. Namun, itu justru menjadi pembakar motivasi dirinya untuk bekerja lebih keras demi bisa menjadi rival seimbang bagi Marc.
Alex datang ke MotoGP berbekal banyak pengalaman balap dari usia muda. Pada level Grand Prix, dia meniti asa menjadi pebalap MotoGP dengan secara bertahap, mulai dari Moto3 dan Moto2. Di kelas Moto3 dia juara pada 2014 dan lima tahun kemudian juara Moto2. Setelah Jorge Lorenzo memutuskan mundur dari Repsol Honda dan pensiun pada akhir musim lalu, Repsol Honda mengontrak Alex.
Menjalani musim pertama di MotoGP, menjadi tantangan baru sekaligus besar bagi Alex. Dia ingin merintis jalannya sendiri, dan enggan dibandingkan dengan pebalap lain. Dia menegaskan, untuk menjadi yang terbaik bakat saja tidak cukup. Diperlukan kerja keras untuk terus mendorong diri melewati hambatan supaya menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Komitmen Alex itu dia sampaikan secara terbuka saat wawancara khusus dalam acara peluncuran tim balap Repsol Honda serta Astra Honda Racing Team di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Berikut ini hasil wawancara dengan Alex :
Apa rasanya berada satu tim dengan kakak, Marc?
Saya sangat senang. Saat masil kecil saya tidak pernah membayangkan bisa satu tim dengan dengan kakak di MotoGP, terutama di tim Honda, HRC, yang punya begitu banyak sejarah. Ini ,impi menjadi kenyataan. Tetapi saya, tahu, banyak hal yang harus dikerjakan. Juga, berusaha menjadi profesional. Kami memiliki mekanik masing-masing dan berusaha profesional di sana.
Apakah ada tekanan jika melihat prestasi Marc?
Tidak. Tim memberi dukungan pada saya sejak hari pertama dan tidak ada tekanan. (Tim) membantu saya melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Saya akan berusaha memanfaatkan keberadaan juara dunia di sisi saya, belajar dari dia (Marc) untuk memperbaiki diri.
Apakah motor Honda RC213V memang sulit dikendalikan ?
Saya datang dari motor Moto2, bukan dari motor lain sesama MotoGP. Jadi saya akan mempelajari sepeda motor ini, mengumpulkan infomasi dari Marc, Cal Crutchlow (LCR Honda), (pebalap LCR Honda, Takaaki) Nakagami, di mana mereka sudah mengenal dengan baik motor, untuk memahami motor. Kesan pertama sangat bagus sejak tes di Valencia dan Jerez (November 2019), dan saat tes shakedown (di Sepang, Malaysia, 2-3 Februari 2020) menjadi lebih baik. Saya senang karena saat ini motor memiliki dasar yang bagus untuk mengawali musim.
Apa rasanya menjadi saudara Marc?
Saya merasa beruntung bisa berbagi dengan saudara, bekerja dengan seseorang yang dekat dengan Anda dari hari ke hari, bisa berbagi gairah, berlatih setiap hari, dan berjuang meraih mimpi. Jadi, saya tidak memiliki hal yang menyedihkan. Kami adalah kombinasi bagus dengan karakter kami masing-masing.
MotoGP aturan berubah tahun ini, bagaimana menurut anda?
Beberapa aturan berubah, tetapi menurut saya perubahan itu positif bagi semua. Itu menjadikan persaingan semakin ketat dan sulit. Semua memiliki mesin yang berbeda, tetapi semua mesin levelnya sangat tinggi. Level MotoGP pun meningkat dari tahun ke tahun, dan itu bagus bagi para pebalap, karena banyak pebalap yang hanya selisih satu detik di lintasan, sehingga ada pertarungan sengit saat balapan.
Apa perbedaan antara mesin Moto2 dengan MotoGP?
Perbedaan terbesar ada pada penyaluran tenaga, khususnya tenaga dan kecepatan pada lintasan lurus, juga rem karbon yang membutuhkan perasaan berbeda saat mengerem. Setahap demi setahap, seperti di Malaysia yang panas, membuat lebih mudah memahami itu. Saya masih perlu terus meningkatkan itu di semua aspek. Saat ini saya tidak memiliki masalah dengan sepeda motor. Jadi perlu mencari limitnya, dan masalah akan muncul pada kondisi limit.
Bagaimana perasaan anda pertama kali masuk tim MotoGP?
Saya berada di tim yang bagus di Moto3 dan Moto2 dengan target masuk ke MotoGP. Saya beruntung karena setelah juara Moto3 saya ke Moto2, dan kemudian masuk ke MotoGP di tim HRC. Ini adalah sebuah mimpi, dan ini kesempatan yang sangat bagus bagi saya.
Apa peranan orangtua Anda dan Marc hingga bisa menjadi juara dunia?
Banyak hal. Tetapi seperti anak kecil umumnya, kami belajar banyak hal. Kami beruntung karena mendapat pendidikan yang bagus dari orangtua kami, begitu banyak hari di lintasan balap dan tidak ada liburan. Mereka mengeluarkan semua uangnya untuk membeli motor, setiap akhir pekan pergi ke suatu tempat untuk berlatih. Kami beruntung karena ibu dan ayah kami memberi kami pendidikan yang bagus. Saya senang dengan itu.
Pernah berkelahi dengan Marc?
Setiap saudara pasti pernah berkelahi, terutama saat masih anak-anak. Seperti anak kecil umumnya, kami berkelahi dan kemudian berbaikan lagi, seperti situasi di keluarga yang normal di seluruh dunia.
Hal yang paling berkesan dengan Marc?
Kami memiliki banyak kenangan, seperti setiap pagi dan sore kami naik sepeda berkeliling kota mencari tempat-tempat baru untuk melakukan sesuatu. Saya memiliki begitu banyak kenangan dengan dia di masa lalu di kota (kami tinggal).
Apa harapan anda pada musim pertama di MotoGP?
Saya tahu saya memiliki kesempatan yang sangat bagus. Dan saya berharap bisa belajar, bisa cepat (saat balapan), dan menikmati kesempatan ini. Menurut saya, jika kita berjuang demi mimpi, yang diperlukan bukan sekadar bakat, tetapi juga kerja keras. Saya berusaha bekerja keras setiap hari untuk menjadi kompetitif.
Apa sirkuit favorit Anda?
Sirkuit favorit di Moto3 dan Moto2 adalah Brno di Ceko, karena saya selalu cepat di sana. Saat pindah kategori ada beberapa perubahan seperti motor yang lebih baik untuk sirkuit tertentu. Tetapi di sana, dengan gaya membalap saya, saya bisa cepat, jadi itu menjadi sirkuit favorit.
Anda akan berbagi apa saja dengan Marc di tim?
Bekerja bersama setiap hari dan berbagi gairah sebagai pebalap motor. Berada di tim HRC dengan sejarah panjang merupakan kehormatan bagi saya, dan itu kesempatan yang bagus. Saya akan belajar dari dia serta semua pebalap Honda. Saya masih perlu belajar banyak hal. Saya tidak bisa mengeluhkan sesuatu tentang sepeda motor. Hal yang saya butuhkan saat ini adalah mencari limit dari sepeda motor, sehingga akan muncul masalah, dengan begitu menjadi jelas apa yang saya perlukan. Sekarang saya masih memperbaiki feeling, mencari limit, dan menjadi lebih cepat.
Yakin bisa mengalahkan Marc suatu saat nanti dan juara MotoGP?
Ya itu mimpi saya, menjadi juara. Tetapi saya tahu kompetisinya sangat tinggi, untuk itu perlu bekerja sangat keras. Itu mimpi saya, tetapi bukan target saya saat ini.
Anda dinilai hanya pelengkap bagi Marc. Anda jug dinilai bisa masuk tim Honda karena faktor Marc, bukan karena kemampuan. Bagaimana Anda menyikapi itu?
Saya memiliki jalan saya sendiri, tidak memikirkan pendapat orang lain yang mengatakaan saya hanya pelengkap. Saya ingin menjadi rival bagi Marc. Dan, tidak mudah mengalahkan Marc karena dia telah meraih begitu banyak gelar juara dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi saya ingin menjadi lawan dia di MotoGP. Saya bergabung dengan Honda karena juara dunia Moto2, jadi saya tidak memikirkan apa yang orang katakan. Apa yang bisa saya raih bukan hanya karena bakat, tetapi juga kerja keras.
Target selain best rookie (pendatang baru) musim ini?
Salah satu target yang nyata adalah menjadi rookie terbaik, tetapi saya juga ingin mendapatkan posisi (di klasemen pebalap). Untuk itu, saat ini saya fokus ke pramusim, dan setelah seri Qatar (8 Maret) saya akan menentukan target posisi yang ingin saya capai.
Apakah Marc dan prestasinya menjadi sumber motivasi bagi Anda?
Seperti yang anda tahu, dia memacu motor Honda dengan sangat mengagumkan di setiap kondisi dan lintasan. Jadi saya akan belajar banyak hal dari dia untuk memperbaiki diri. Dia juga juara dunia dan saya yakin bisa belajar dari dia.
Saat masa libur balap apa yang Anda pilih, mencoba mobil F1 atau Balap Ketahanan Suzuka 8 Jam ?
Keduanya ha-ha-ha. (Suzuka) 8 jam adalah balapan yang ingin saya ikuti satu hari nanti, tetapi sekarang bukan saat yang tepat melakukan itu. Tahun ini ada 20 balapan (musim lalu 19 seri), jadi saat libur akan saya gunakan untuk istirahat sejenak. Mengendarai mobil F1 juga menjadi mimpi saya tetapi itu sulit. Ya suatu hari nanti saya harap bisa mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan.
Bagaimana menurut Anda musim pertama pebalap Yamaha SRT Fabio Quartararo di MotoGP?
Dia menjalani musim yang luar biasa. Dia sangat cepat. Tetapi saya ingin merintis jalan saya sendiri, saya tidak ingin melihat atau bercermin pada siapapun. Saya perlu bekerja keras dan berpikir realistis.
Tahun ini ada seri baru di Finlandia, bagaimana menurut Anda?
Sangat senang. Mereka mencoba sirkuit itu tahun lalu, beberapa pebalap, dan mereka mengatakan beberapa bagian lambat dan beberapa bagian cepat, ini sepertinya trek yang lengkap. Finlandia akan menjadi trek baru bagi semua pebalap dan ini menjadi kesempatan bagi kami di trek itu. Dan, semoga saya bisa cepat di sana.
Anda optimistis bisa melampaui pencapaian Quartararo yang menjadi rookie terbaik MotoGP musim lalu?
Ini bukan tentang seberapa besar optimisme, tetapi tentang kerja keras. Saya ingin merintis jalan saya sendiri dan tidak berkaca pada orang lain.