Marc Marquez Menjemput Musim Baru
Meski belum sepenuhnya pulih dari operasi bahu kanan, Marc Marquez tetap tampil kompetitif pada hari pertama uji coba pramusim MotoGP di Sirkuit Sepang.
Marc Marquez mengawali musim ini dalam kondisi yang kurang lebih sama dengan musim 2019. Pebalap tim Repsol Honda itu menjalani tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, Malaysia, mulai Jumat (7/2/2020), dalam kondisi belum bugar sepenuhnya. Operasi bahu kanannya belum pulih total, masih 60-70 persen.
Namun, seperti musim lalu, dia tetap bisa kompetitif dengan menempati posisi ke-8 dengan waktu 1 menit 59,676 detik hingga tes pukul 12.05 waktu setempat. Ini catatan waktu yang sangat bagus karena kekuatan dan kelenturan otot tangan kanannya belum maksimal.
Tes hari pertama dari tiga hari itu juga mengonfirmasi prediksi Marquez bahwa para pebalap Yamaha akan menjadi lawan sulit pada musim ini. Dua pebalap muda tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, konsisten berada di posisi satu dan dua, hingga Alex Rins (Suzuki Ecstar) mengusik dominasi mereka. Pada pukul 12.05, Rins masuk ke posisi kedua dengan waktu 1 menit 59,195 detik, menggusur Morbidelli yang turun ke posisi ketiga dengan waktu 1 menit 59,399 detik. Rins masih tertinggal 0,250 detik dari Quartararo.
Pebalap veteran tim Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, juga menunjukkan progres yang bagus dengan terus memperbaiki waktunya. Dia hanya bisa mencatatkan waktu dua menit sebelum melejit ke posisi kelima dengan 1 menit 59,569 detik. Di atasnya ada pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, yang telah mencoba sepeda motor baru RS-GP 2020 sejak tes shakedown, 2-4 Februari.
Hasil tes resmi ini masih akan terus berubah dan menunjukan gambaran awal persaingan MotoGP musim ini. Uji coba ini juga akan menentukan strategi apa yang akan dijalankan oleh Marquez untuk menyiasati kondisi fisiknya yang belum prima saat seri pertama bergulir di Sirkuit Losail, Qatar, pada 8 Maret.
Terkait persiapan apa saja yang akan Marquez lakukan dan potensi persaingan musim ini, termasuk dengan rekan setim sekaligus adiknya, Alex Marquez, pebalap Spanyol itu mengungkapkannya saat sesi wawancara khusus dalam peluncuran tim Repsol Honda dan Astra Honda Motor di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Berikut ini wawancara dengan juara dunia enam kali MotoGP itu.
Bagaimana kondisi bahu kanan Anda setelah operasi?
Tahun lalu (operasi Desember 2018) saya melakukan operasi pada bahu kiri. Tahun ini (November 2019) saya melakukan operasi bahu kanan karena pada akhir musim lalu saya mengalami beberapa kali cedera di bagian itu. Kami memutuskan melakukan operasi. Proses operasi terlihat sedikit lebih mudah atau tidak terlalu rumit karena tidak terlalu parah. Namun, pemulihan ternyata sama, bahkan sedikit lebih lama. Sekarang saya sudah lebih baik meskipun belum 100 persen, khususnya karena otot perlu lebih banyak waktu untuk mencapai kondisi dan fungsi normal. Sekarang kondisi saya 60-70 persen, tetapi secara mental untuk menjalani balapan di Qatar sudah 100 persen.
Apakah akan saling bertukar data dengan adik Anda, Alex Marquez?
Dengan semua rekan tim, baik Dani (Pedrosa), Jorge (Lorenzo), dan kini dengan Alex, kami bekerja sama, bahkan dengan (Cal) Crutchlow. Semua pebalap bekerja sama. Tentu saja setiap pebalap memiliki masukan masing-masing, tetapi setiap tahun kami bekerja sama untuk membuat sepeda motor menjadi lebih baik, mengambil informasi, dan kami bekerja dengan cara yang sama. Tidak ada yang berbeda pada hal itu, hanya berbeda rekan tim. Saya akan bekerja dengan cara saya untuk menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan tahun lalu, berusaha lebih cepat.
Dalam persaingan dengan Alex di lintasan, apakah akan mempertimbangkan dia saudara?
Dia saudara saya, tetapi di lintasan dia pesaing, pebalap lain. Saya akan berusaha menjadi yang terbaik dan terkait dengan rekan setim yang juga saudara, dalam situasi untuk saling mendahului tidak akan berbeda. Saat balapan saya tidak akan memikirkan itu, hanya akan terus mendorong diri dan berusaha meraih hasil yang terbaik bagi tim.
Apakah Yamaha tahun ini lebih kuat dari Ducati?
Tahun lalu Yamaha sudah lebih kuat dari Ducati, tetapi kemudian sepertinya ada beberapa masalah, saya tidak tahu apa. Namun, sepeda motor mereka sudah sangat bagus. Yamaha sudah pasti akan menjadi lawan yang sulit, Ducati juga bagus dan pesaing yang berat. Karena itu, kami akan berusaha yang terbaik untuk menaikkan level kami, berusaha fokus pada usaha kami. Bukan hanya Yamaha, semua pabrikan berusaha membuat sepeda motor yang terbaik. Namun, kami tidak ingin mereka meraih gelar juara dunia di akhir musim.
MotoGP 2021 di Indonesia, bagaimana pendapat Anda?
Saya senang Indonesia menggelar MotoGP. Sekarang sudah ada seri Malaysia, Thailand, dan kemudian akan ada Indonesia. Saya sudah berkali-kali ke Indonesia dan kami tahu ada banyak sekali penggemar di sini. Saya senang akan ada MotoGP di sini. Kami tahu masyarakat menunggu kami.
Musim ini ada sejumlah peraturan baru MotoGP, apa pendapat Anda?
Ada beberapa perubahan dalam aturan. Pada pramusim ini, tim berusaha mencari cara terbaik untuk memahami itu, khususnya perubahan-perubahan kecil dalam aturan, misalnya tentang aturan penalti saat balapan. Kami perlu sedikit mempelajari aturan itu, seperti penalti, supaya lebih jelas.
Bagaimana cara Anda mengatasi situasi sulit saat musim balap berlangsung?
Ya dalam suatu musim, meskipun musim itu sangat bagus, akan ada naik turun. Hal yang paling sulit adalah menjaga selalu berada pada level yang sama sepanjang musim, mentalitas yang sama. Saat ini, dalam proses pemulihan bahu kanan saya, ada masa naik turun. Pada satu pekan suasana hati bagus dan kemudian karena alasan tertentu Anda kehilangan kekuatan, kehilangan energi. Penting untuk terus menjaga motivasi dengan orang-orang di sekitar, terus berusaha berpikir positif. Bagi semua atlet, salah satu yang terpenting adalah menjaga mentalitas itu untuk meraih target.
Apakah Anda khawatir MotoGP akan membosankan karena Anda terus juara?
Jika ada orang yang mengatakan MotoGP membosankan, itu karena dia hanya melihat hasil akhir. Jika menyaksikan jalannya balapan, misalnya musim lalu di mana saya memenangi banyak balapan, tetapi banyak yang saya menangi pada tikungan terakhir, saya juga kalah di tikungan terakhir. Itulah mengapa MotoGP semakin besar karena ada tontonan di sana. Jika Anda melihat hasil akhir saja, beruntung bagi saya, tetapi itu akan berubah karena setiap musim berubah. Ada hiburan di sana dan kami akan terus memberikan performa yang terbaik karena itu bagus bagi kami.
Siapa lawan berat musim 2020?
Musim lalu merupakan musim yang sempurna. Saya finis di dua besar terus dan hanya sekali gagal di Austin karena terjatuh. Mengulangi itu akan sangat sulit. Namun, jika bisa mengulangi musim lalu, itu akan sangat bagus. Namun, setiap musim berbeda. Yamaha di jalur yang bagus. Ducati, Suzuki, dan semua pesaing berbenah. Kita juga tahu Vinales, Quartararo, Dovizioso, Rins, para pebalap itu akan sangat cepat dan kami akan berusaha tampil bagus dari awal hingga akhir musim dan bersaing dengan mereka untuk meraih gelar tim, konstruktor, dan pebalap.
Jika Alex memenangi balapan, ada rencana merayakan bersama dengan cara tertentu?
Tidak, tidak. Bagi saya, dia tentu saja adik saya, tetapi bagi saya rekan setim saya adalah juara Moto2. Tidak ada rencana khusus meskipun kami memiliki hubungan yang sangat baik karena dia adik saya. Cara bekerja di garasi tetap sama. Saya akan konsentrasi di garasi saya, dia konsentrasi di garasinya. Saya akan mencari yang terbaik bagi saya, dia akan mencari level terbaiknya.
Saat balapan, lebih suka dibuntuti atau membuntuti?
Saya akan memilih dibuntuti karena artinya memimpin balapan, he-he-he. Tetapi dalam balapan tentu akan ada situasi membuntuti dan saat saya membuntuti pebalap lain, saya juga tetap merasa nyaman. Namun, yang terpenting adalah di lap terakhir bisa finis di depan semua pebalap.
Anda merupakan sosok panutan bagi para pebalap muda. Ada saran bagi mereka?
Ya itu menjadi bagian dari tanggung jawab saya. Banyak pebalap muda berbakat. Tanpa bakat, Anda tidak akan bisa membalap, tetapi juga perlu bekerja keras, memiliki visi yang jelas apa yang harus dilakukan untuk menjadi pebalap dan nikmati. Jika tidak menikmati hidup, menikmati mengendarai sepeda motor, itu akan lebih sulit. Jika kesulitan, akan menjadi lebih sulit lagi (ke depannya). Memang sulit (menjadi pebalap) dan secara mental perlu bekerja keras saat latihan serta menikmati kompetisi.
Apa pandangan Anda tentang Valentino Rossi setelah musim 2020?
Masa depan Valentino tidak ada yang tahu. Beberapa tahun lalu dia mengatakan akan pensiun pada tahun tertentu, tetapi kemudian dia terus dan terus (membalap) dalam level yang sangat bagus. Kita lihat saja apa yang akan di lakukan ke depan. Salah satu kemungkinannya adalah dia terus (membalap), mengapa tidak, dengan Yamaha atau tim lain. Kita akan tahu itu cepat atau lambat.
Tidak 100 persen bugar musim ini, apakah akan berpengaruh pada persiapan?
Persiapan musim ini memang spesial. Demikian juga musim lalu, situasinya lebih kurang sama. Di awal musim lalu saya menjalani operasi bahu kiri dan persiapannya sangat mirip. Saat ini belum 100 persen. Namun dengan kondisi seperti ini, saya sudah bisa mengendarai sepeda motor dengan bagus. Sekarang saya fokus ke pramusim, memeriksa kondisi bahu kanan ini apakah terus membaik dan kemudian membalap di Qatar. Namun, saat ini secara mental terus memacu diri dan melakukan persiapan khusus menyiasati kondisi fisik karena saat ini bahu kanan sangat terbatas. Kita lihat dalam sebulan ke depan saat balapan kami berada di mana?
Situasi Alex Marquez saat ini dalam pandangan Anda?
Alex saat ini sangat termotivasi sebagai pebalap rookie. Ini sama seperti saya pada 2013 pebalap rookie, mengendarai sepeda motor MotoGP, semuanya baru, dan itu membuat sangat termotivasi dan fokus. Dia mengambil proyek ini dengan motivasi yang tinggi dan mentalitas bagus. Dia akan berusaha menikmati dan memanfaatkan kesempatan yang dia miliki. Dan normal dia ingin mengendarai sepeda motor setiap hari karena semuanya hal baru, seperti mainan baru.
Takut dengan virus korona?
Tidak, karena kami memiliki bagian medis yang sangat bagus dan mereka akan mengendalikan itu cepat atau lambat.
Johann Zarco tahun lalu pernah mengatakan, Anda membiarkan dia mendahului karena Anda tahu akan bisa mendahului lagi?
Kadang saya bisa mengejar, kadang tidak. Saya memiliki hubungan yang baik dengan Zarco dan dia pebalap yang bagus. Kami pernah bersaing saat dia mengendarai Yamaha, tetapi itu tergantung pada balapan dan hal-hal lain. Kadang saya bisa mendahului, kadang dia mendahului, kadang bisa mengejar mereka, kadang mereka bisa mengejar. Itu komentar dia untuk (situasi) saat itu, tetapi tentu respek besar bagi Zarco.
Balapan tahun ini akan menjadi 20 seri, apakah akan menyenangkan atau melelahkan?
Dua puluh seri dalam setahun tentu akan menyenangkan. Namun, menurut saya, dalam batas (maksimal). Jika ke depan ada penambahan seri, perlu ada strategi baru dalam kalender balapan. Kami tetap manusia. Kami memang membalap setiap pekan, tetapi kami memiliki batas, termasuk mekanik, pabrikan. Mereka juga perlu waktu. Dua puluh balapan sudah cukup. Jika ingin lebih, mereka perlu mengubah strategi karena itu akan sulit.
Tahun depan akan ada 21 balapan (seri Indonesia mulai 2021). Namun, jika mereka ingin memasukkan satu (seri) balapan, mereka perlu mengeluarkan balapan yang lain. Jika tidak, akan ada lebih, lebih, dan lebih lagi balapan. Kami manusia, ada mekanik, ahli mesin, dan para pebalap yang membutuhkan waktu untuk kehidupan mereka. Jika ingin menambah seri balapan, perlu ada strategi baru karena lebih banyak balapan berarti lebih banyak perjuangan bagi semua orang.
Jika Alex juara musim ini, Anda akan senang?
Jika itu terjadi, itu berarti dia sangat tangguh. Saya akan kecewa, tetapi pasti juga bahagia. Namun, saya tidak akan memikirkan hal itu karena dia di musim rookie. Pada musim rookie memang tidak mustahil (juara) karena saya melakukannya, tetapi itu sangat sulit. Sebagai juara Moto2 dia akan berusaha sebaik mungkin. Yang penting adalah terus memperbaiki performanya, menjadi lebih baik dari hari ke hari, dari balapan ke balapan, belajar berbagai hal. Saat membalap di MotoGP Anda akan mengalami kecelakaan, melakukan kesalahan bodoh, bahkan saya yang sudah delapan tahun di MotoGP masih melakukan kesalahan bodoh. Karena itu, dia perlu belajar dan menyatukan kesalahan-kesalahan itu untuk memperbaiki performanya.