Wabah virus korona ikut berdampak pada penyelenggaraan olahraga di China maupun kawasan lainnya seperti Eropa. Klub ternama Liga Inggris, Manchester United, bahkan ikut terdampak dari masalah kesehatan global itu.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·3 menit baca
WUHAN, SENIN — Wabah virus korona yang bermula dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, sebulan terakhir tidak hanya menjadi krisis kesehatan dunia. Wabah virus yang telah memakan korban meninggal mencapai 900 jiwa itu juga telah menghentikan beberapa kejuaraan olahraga, terutama di kawasan China dan sekitarnya.
Dikutip dari laman SportBusiness per 7 Februari 2020, penyebaran virus itu turut berdampak negatif terhadap rencana pelaksanaan sejumlah pentas olahraga internasional di China. Bahkan, sejumlah gelaran olahraga sudah dipastikan batal dilangsungkan.
Asosiasi Tenis Meja China, misalnya, membatalkan semua kompetisi dan kegiatan di negara itu selama dua bulan. Menurut Xinhua, kegiatan yang dibatalkan itu termasuk Piala Asia Tenis Meja 2020 yang akan dilaksanakan di Wenchang, Hainan, 28 Februari-1 Maret.
Di saat sama, Asosiasi Sepak Bola China (CFA) telah membatalkan laga Piala Super China 2020 antara Guangzhou Evergrende dan Shanghai Shenhua pada 5 Februari ini. Liga Super China musim 2020 yang akan mulai berlangsung pada 22 Februari ini juga telah ditunda tanpa batas waktu ditentukan.
Sementara itu, kualifikasi sepak bola putri Olimpiade Tokyo 2020 pada Februari ini dipindah dari Wuhan ke Sydney, Australia. Kualifikasi itu melibatkan China, Taiwan, Thailand, dan Australia. Pemindahan itu guna melindungi kesehatan para atlet, pelatih, dan staf yang terlibat.
”Keamanan semua pemain, ofisial, ataupun penggemar sangat penting. Kami yakin bisa menjadi tuan rumah yang sukses di Sydney,” ujar Presiden Federasi Sepak Bola Australia (FFA) Chris Nikou dikutip Deutsche Welle.
Selain itu, banyak pula cabang lain yang terdampak negatif karena wabah korona. Cabang-cabang itu antara lain Kejuaraan Asia Atletik Dalam Ruangan, Kejuaraan Dunia Atletik Dalam Ruangan, Liga Basket Nasional China, tenis Piala FED, dan kualifikasi tinju Olimpiade 2020. Kejuaraan-kejuaraan yang sedianya berlangsung Februari-April di sejumlah daerah di China itu lantas dibatalkan, dipindah, ataupun ditunda tanpa batas waktu.
Pemain MU
Tidak hanya di China, dampak virus korona di olahraga pun menjalar hingga ke luar, bahkan Eropa. Odion Ighalo, penyerang baru Manchester United yang dipinjam dari klub China Shanghai Shenhua, batal dibawa ke kamp pelatihan MU di Spanyol karena khawatir tidak mendapatkan izin kembali ke Inggris.
”Odin akan tetap di Manchester. Sejak ia datang dari China dalam 14 hari terakhir, berita tentang virus korona semakin tinggi. Kami tidak yakin apakah dia akan diizinkan kembali ke Manchester jika meninggalkan negara ini lagi,” kata Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer dikutip BeinSports.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia meminta atlet dan tim Indonesia tidak melakukan kegiatan di China selama lima hingga enam bulan mendatang. ”Setelah itu, kami akan memantau lagi perkembangan penyebaran virus ini. Kalau dinilai belum kondusif, rekomendasi itu tentu bisa diperpanjang,” ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Olimpiade Tokyo
Secara tidak langsung, wabah korona juga ikut memengaruhi persiapan penyelenggaraan Olimpiade 2020. Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo telah membentuk satuan tugas untuk berkoordinasi dengan otoritas kesehatan masyarakat dunia. Mereka telah mengadakan pertemuan khusus membahas masalah itu.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan di setiap negara untuk menjaga kesehatan kontingen yang datang ke ajang ini. Data statistik WHO menunjukkan infeksi virus korona di luar Cina relatif kecil,” kata Kepala Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Craig Spence. (REUTERS/DRI)