Hati Lionel Messi kembali terbelah menjadi dua sisi. Perdebatan antara dirinya dan Direktur Olahraga Barcelona Eric Abidal membuka kembali peluang keluar dari klub yang sempat terlintas setelah kasus pajak pada 2016.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
Barcelona merupakan tim impian ”La Pulga”, julukan Lionel Messi, sejak kecil. Dalam sebuah wawancara pada 2017, dia merasa terhubung dengan klub asal Catalan ini. Dia menganggap Camp Nou, markas Barca, sebagai rumahnya. Bintang sepak bola asal Argentina itu bermimpi untuk pensiun di Camp Nou.
”Saya selalu ingin menyudahi karier saya di sini. Mimpi saya mengakhiri karier dengan Barcelona dan membawa kami ke jalur yang benar,” kata Messi.
Namun, mimpi buruk seperti datang menyapa pemain berusia 32 tahun ini. Dalam sepekan terakhir, media-media di Eropa mengabarkan sang pemain berpotensi hengkang pada akhir musim.
Pemantiknya disebabkan oleh kritik yang dilemparkan Eric Abidal. Mantan bek kiri Barca yang kini menjabat Direktur Olahraga Barcelona itu menyatakan, keputusan klub untuk memecat Pelatih Barca Ernesto Valverde diambil karena keinginan pemain. Valverde kemudian digantikan oleh mantan Pelatih Real Betis Quique Setien.
Kritik itu membuat Messi geram. La Pulga membalas pernyataan Abidal. ”Mereka di manajemen harus bertanggung jawab dengan keputusan yang diambil. Saya tidak suka hal ini,” katanya.
Berharap Xavi
Ketidaknyamanan Messi semakin bertambah. Sebelumnya, dia berharap pelatih pengganti Valverde adalah mantan rekan setimnya, Xavi Hernandez. Xavi dinilainya memiliki karakter dan pemikiran seperti Pep Guardiola. Namun, ternyata Setien yang akhirnya terpilih sebagai arsitek tim.
Legenda Barca dan Brasil, Rivaldo, mengatakan, reaksi Messi merupakan sebuah hal yang wajar. ”Messi punya hak itu untuk marah terhadap Abidal karena hal itu menyinggung profesionalisme pemain dalam latihan. Apalagi, Abidal tidak spesifik menyebutkan pemain yang mana,” ucapnya.
Hati kecil Messi kembali memanggilnya pergi dari Barca. Tiga tahun silam, peraih enam penghargaan Ballon d’Or ini sempat berpikir untuk hengkang. Namun, saat itu tidak ada tim yang mengajukan tawaran karena tidak mengetahui isi hatinya.
Kasus penghindaran Pajak Penghasilan sempat mengganggu pikirannya. Dia dan sang ayah sempat diputuskan bersalah oleh Pengadilan Catalunya dengan pidana 21 bulan, yang akhirnya berubah menjadi denda.
Kepindahan ini sekaligus bisa membayar kritik terhadapnya. Messi disebut tidak layak memperoleh mahkota pemain terbaik di dunia karena hanya bermain untuk satu klub sepanjang kariernya. Sementara itu, rivalnya, Cristiano Ronaldo, mampu sukses di empat liga, Portugal, Inggris, Spanyol, dan Italia, selain membawa tim nasional Portugal menjadi juara Piala Eropa.
Ronaldo pun sempat menantang Messi untuk bermain di Serie A. Namun, ajakan itu kemudian ditolak. La Pulga berkata, dirinya tidak perlu membuktikan apa pun karena sudah berada di tim terbaik.
Manchester City dikabarkan langsung bergerak cepat mendekati kapten Barca itu. Namun, sang pelatih, Guardiola, dengan tegas mengatakan bahwa mantan anak asuhnya itu sebaiknya tetap bermain hingga pensiun di Barca.
”Dia adalah pemain Barcelona dan saya pikir dia akan bertahan. Itu harapan saya untuk dia. Saya juga berpikir dia akan menyudahi kariernya di sana,” kata pria yang sukses saat menjadi pemain dan pelatih di Barca tersebut.
Kontrak Messi akan habis pada 2021. Namun, The Sun mengabarkan, sang pemain bebas meninggalkan klub pada akhir musim 2019/2020. Hal itu sudah dikonfirmasi ke Presiden Barca Josep Maria Bartomeu.
Pembuktian
Di tengah gosip kepindahannya, Messi memberikan jawaban saat laga menghadapi Real Betis pada Senin (10/2/2020) dini hari WIB. Kapten Barcelona itu mencetak hattrick asis dalam kemenangan tipis Barelona atas Betis—eks klub yang pernah dilatih Setien—3-2, di markas lawan, Stadion Benito Villamarin.
Padahal, Barca bermain tanpa penyerang murni. Tandem Messi adalah gelandang tengah Ivan Rakitic. Messi memberikan asis kepada tiga pencetak gol, yakni Frenkie de Jong, Sergio Busquets, dan Clement Lenglet. Kontribusi nyata itu seperti menjadi pembuktian pemain yang sudah tampil lebih di 700 pertandingan Barca tersebut.
Seperti sebelumnya, Messi juga menggila setelah skandal kasus pajaknya. Pada musim 2016/2017, dia berhasil berkontribusi terhadap 70 gol dalam 52 pertandingan semua kompetisi musim itu.