Kondisi stadion pendukung untuk lapangan latihan di sekitar Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, dinilai belum memenuhi ketentuan FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Untuk itu perlu perbaikan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang menjadi salah satu kandidat tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021. Sumsel menjadi satu dari 11 daerah yang sudah mengajukan diri. Pemerintah Provinsi Sumsel pun sudah menyediakan anggaran untuk melakukan renovasi jika nanti terpilih menjadi tuan rumah.
Hal ini mengemuka ketika Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan meninjau Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Selasa (11/2/2020). Kedatanganya didampingi Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Selain mengunjungi Stadion Utama GSJ Palembang, Iriawan juga meninjau lima stadion pendukung. Empat stadion berada di Komplek Olahraga Jakabaring yakni Stadion Atletik I, Stadion Atletik II, Lapangan Panahan, dan Lapangan Sofbol. Adapun Stadion Bumi Sriwijaya berada luar Komplek Olahraga Jakabaring.
Iriawan menuturkan, hingga saat ini sudah ada 11 daerah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Terakhir adalah Kota Pekanbaru, Riau. " Saat ini saya sedang berkeliling untuk memantau kesiapan semua daerah dan setelah semua siap baru akan diajukan kepada FIFA,"kata Iriawan.
Awalnya, FIFA hanya menyetujui empat stadion yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Namun, setelah diadakan perundingan lanjutan, disepakati ada enam stadion yang akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20. "Dengan demikian, peluang daerah untuk menjadi tuan rumah semakin besar," kata Iriawan.
Iriawan menerangkan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan agar suatu daerah bisa menjadi tuan rumah seperti tersedianya stadion utama dan stadion pendukung yang memadai. Hal lain adalah kemudahan akomodasi, medis, keamanan, dan komitmen dari kepala daerah untuk menyukseskan perhelatan ini.
Keberadaan stadion dengan hotel atlet tidak boleh lebih dari 60 menit dan jarak antara tempat latihan dengan stadion tidak boleh lebih dari 30 menit. Dari hasil pemantauan sementara di beberapa daerah, ungkap Iriawan, permasalahan utamanya adalah kurang memadainya stadion pendukung yang dijadikan sebagai tempat latihan.
Untuk Palembang, stadion atletik dinilai kurang besar dan tidak memenuhi standar FIFA. Untuk itu perlu ada renovasi jika Palembang menjadi tempat penyelenggaraan. Dirinya juga berharap ada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah sehingga tidak terjadi tumpang tindih pembangunan.
Setelah pemantauan di semua daerah tuntas, ujar Iriawan, pihaknya akan mengajukan data ini ke FIFA pada akhir Maret atau April. Nantinya akan ada peninjauan ulang ke stadion terpilih dan akan membawa serta perwakilan dari FIFA.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru berharap agar Palembang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Apalagi, Stadion GSJ sudah kerap kali menjadi tempat penyelenggaraan even sepakbola internasional. Dalam rentang periode 2005-2018, sudah 12 even sepakbola tingkat internasional yang digelar di stadion berkapasitas 22.061 penonton ini.
Herman juga berkomitmen untuk menyediakan anggaran guna merenovasi stadion utama dan stadion pendukung agar sesuai dengan standar FIFA. "Kalau untuk membangun infrastruktur, semua daerah punya kemampuan itu. Tapi Sumsel punya kelebihan dibanding daerah lain yakni telah berpengalaman mengadakan even internasional,"kata dia.