Tim putri Indonesia harus mengoreksi kekurangannya guna tampil di putaran final Piala Thomas Uber. Salah satu kelemahan yang harus dibenahi adalah daya juang, terutama ketika bertemu tim dan pemain lebih berprestasi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MANILA, KOMPAS - Tak bisa memenangi satu gim pun atas pemain-pemain Jepang dalam Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu Putra Putri, tim putri Indonesia harus mengoreksi kekurangan untuk tampil dalam putaran final Piala Thomas Uber 2020. Persaingan yang akan berlangsung di Denmark, Mei mendatang, itu akan menguji kemampuan para pemain Indonesia dalam level yang lebih tinggi.
Tim putri Indonesia tersisih dalam ajang yang menjadi kualifikasi Piala Thomas Uber Zona Asia itu pada perempat final. Di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Jumat (14/2/2020), “Merah Putih” dikalahkan Jepang pada tiga pertandingan pertama, 0-3. Gregoria Mariska Tunjung, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Ruselli Hartawan, kalah dalam dua gim dari pemain-pemain elite dunia.
Gregoria, yang memiliki statistik pertemuan 1-5 dengan tunggal putri peringkat ketiga dunia, Akane Yamaguchi, kalah 9-21, 15-21 hanya dalam waktu 34 menit. Greysia/Apriyani ditaklukkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, 19-21, 15-21, sementara Ruselli kesulitan ketika berhadapan dengan Sayaka Hirota. Ruselli kalah 13-21, 14-21.
“Kami prihatin dengan kekalahan ini, tetapi peringkat dan kelas pemain Indonesia masih di bawah Jepang. Meski demikian, perjuangan atlet tetap kami hargai. Ini bisa menjadi bekal untuk berlatih lebih keras supaya lebih baik,” ujar Ketua Kontingen Tim Indonesia Achmad Budiharto.
Terhenti pada perempat final, tim putri Indonesia pun tak memenuhi salah satu cara untuk tampil dalam putaran final Piala Thomas Uber di Denmark, 16-24 Mei, yaitu lolos ke empat besar (semifinalis) kualifikasi zona Asia. Tiket semifinal didapat Jepang, Malaysia, Thailand, dan Korea Selatan, di Manila, kemarin.
Empat jatah Zona Asia, masing-masing untuk putra dan putri, sama seperti yang diberikan pada Zona Eropa. Adapun Zona Afrika, Pan Amerika, dan Oseania, masing-masing, mendapat satu tiket. Jatah lainnya diberikan untuk tuan rumah dan juara bertahan.
Jika tuan rumah dan/atau juara bertahan Piala Thomas Uber termasuk dalam tim yang lolos melalui kualifikasi itu, maka jatahnya digantikan tim berperingkat terbaik dari zona yang sama.
Berdasarkan peraturan ini, tim putri China bisa tampil di Denmark untuk menggantikan Jepang yang lolos karena mengambil jatah juara Piala Uber 2018. China adalah tim Asia berperingkat terbaik di luar yang lolos dari kualifikasi. Adapun tim putra akan tampil karena berstatus juara bertahan Piala Thomas.
Meski demikian, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roediyanto mengatakan, status China akan dipastikan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) karena tidak ikut putaran kualifikasi.
Mereka absen karena tak bisa memasuki Filipina terkait wabah virus korona. Pemerintah Filipina memberlakukan masa karantina 14 hari bagi orang-orang dari China, Hong Kong, dan Macau. Tak bisa memenuhi syarat karantina tersebut, China batal tampil dalam Kejuaraan Asia.
Tak bisa ke putaran final melalui jalur kualifikasi, seperti yang didapat tim putra, tim putri Indonesia masih bisa tampil di Denmark dengan jalur lainnya, yaitu melalui peringkat dunia terbaik. BWF menyediakan tiket untuk tiga tim dunia berperingkat terbaik di luar tim yang telah lolos dari kualifkasi setiap zona, juara bertahan dan tuan rumah.
Berdasarkan akumulasi poin peringkat tiga tunggal putri dan dua ganda putri terbaik dalam peringkat dunia, Indonesia kini berada pada posisi teratas. Dua tiket lainnya juga akan menjadi milik tim Asia, yaitu Taiwan dan India, yang juga lebih baik dari tim dari zona lainnya.
Berdasarkan penampilan di Manila dan dengan sisa tiga bulan menjelang putaran final, banyak faktor yang harus dibenahi pemain putri Indonesia. Di Denmark, persaingan akan lebih berat karena pemain-pemain top yang absen dalam kualifikasi hampir pasti tampil di sana.
Salah satu kelemahan yang paling terlihat dari pemain putri Indonesia adalah daya juang, terutama ketika berhadapan dengan pemain yang lebih berprestasi. Saat berada dalam kesulitan, beberapa pemain seringkali tak memperlihatkan semangat untuk bangkit.
“Mereka harus meningkatkan daya juang dan tidak mudah menyerah. Selain itu, masih banyak yang harus dibenahi, seperti akurasi yang tak konsisten dan seringnya mereka membuat kesalahan,” kata manajer tim Indonesia Susy Susanti.
Gregoria mengakui penampilannya yang tak konsisten, sehingga dia pun tak menduga bisa dikalahkan Yamaguchi dengan mudah. “Saya tahu lawan lebih unggul, tetapi seharusnya saya bisa memberi perlawanan lebih baik,” ujar Gregoria mengevaluasi penampilannya.
Baca juga : Tim Terkuat Dunia Menanti
Sementara itu, di tim putra, tiket semifinal Kejuaraan Asia Beregu didapat Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan setelah mengalahkan Filipina, 3-0. Kemenangan itu mempertemukan Indonesia dengan India pada laga berikutnya. Semifinal lainnya akan terjadi antara Malaysia dan Jepang. Keempat semifinalis tersebut berhak tampil di Denmark.