Sadio Mane membawa Liverpool semakin tinggi di puncak klasemen Liga Inggris. ”Si Merah” kini tinggal butuh 15 poin atau lima kemenangan lagi untuk merebut trofi juara.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
NORWICH, MINGGU — Liverpool terus membuat jurang lebar antara mereka dan tim-tim penghuni Liga Inggris musim ini. Kemenangan ”Si Merah” atas Norwich City, 1-0, di Stadion Carrow Road, Minggu (16/2/2020) dini hari WIB, khususnya, telah memperlebar jurang antara mereka dan penghuni dasar klasemen sementara menjadi 58 poin.
Sebelum laga, jarak antara Liverpool dan Norwich itu pun sudah 55 poin dan menjadi selisih poin terbesar dalam sejarah Liga Inggris antara tim peringkat teratas dan terbawah selama 25 laga. Liverpool, yang kini meraup 76 poin, juga memperlebar jarak dengan tim peringkat kedua, Manchester City, dengan selisih 25 poin.
Jurang buatan Liverpool ini semakin menegaskan bahwa superioritas mereka tidak bisa diusik. Si Merah berlari terlalu kencang hingga pelatih mereka sendiri, Juergen Klopp, ikut terkejut. ”Selisih poin ini sungguh gila, saya sendiri tidak bisa memahaminya. Saya belum pernah mengalaminya. Ini luar biasa sekaligus sebuah pencapaian yang sangat sulit,” ujar Klopp.
Liverpool, pada laga di Carrow Road itu, meraih kemenangan beruntun yang ke-17 di Liga Inggris musim ini. Secara keseluruhan, mereka sudah menjalani 43 laga Liga Inggris tanpa terkalahkan. Jika melanjutkan tren tersebut dalam enam laga berikutnya, mereka akan menyamai rekor yang pernah diraih Arsenal selama periode Mei 2003-Oktober 2004.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Si Merah semakin memperkeras derap langkah mereka untuk meraih trofi Liga Inggris yang sudah dinantikan selama 30 tahun. Menurut perhitungan yang dibuat ESPN, Liverpool tinggal membutuhkan lima kemenangan untuk mengumpulkan 15 poin tambahan agar dapat mengunci gelar juara secepat mungkin. Perhitungan itu dilakukan dengan asumsi City selalu bisa memenangi laga-laga mereka berikutnya.
Kepastian gelar juara bisa diraih Liverpool lebih awal jika City kehilangan enam poin dalam dua laga berikutnya dan Leicester City juga selalu kalah. Liverpool, dengan skenario itu, bisa menjuarai liga setelah memenangi laga kontra Bournemouth di Stadion Anfield pada 7 Maret mendatang.
Menikmati laga
Mental yang dimiliki para pemain Liverpool menjadi energi utama untuk bisa berlari kencang musim ini. ”Dari wajah para pemain, terlihat mereka tidak grogi. Mereka sangat menikmati laga. Jika ada satu tim yang akan mencetak gol (pada laga kontra Norwich), itu pasti kami,” ujar Klopp.
Stadion Carrow Road menjadi saksi ketika para pemain Liverpool bisa mengatasi tekanan yang diberikan tim tuan rumah. Meskipun merupakan tim penghuni dasar klasemen, Norwich mampu memberikan perlawanan dan hampir mencuri poin dari Si Merah.
Bahkan, Norwich hampir membobol gawang Liverpool ketika Lukas Rupp bisa lolos dari pertahanan lawan dan berhadapan dengan kiper Liverpool, Alisson Becker. Rupp tinggal mengoper bola ke Teemu Pukki untuk membuat timnya unggul, tetapi Alisson dengan sigapnya mampu memotong operan tersebut.
Liverpool kemudian baru bisa mencetak gol pada menit ke-78 melalui aksi brilian Sadio Mane yang malam itu tampil untuk pertama kali setelah absen karena cedera yang dialaminya sejak tiga pekan lalu. Pemain asal Senegal itu menerima umpan dari Jordan Henderson dan dengan tenang mengontrol bola sebelum mencepolskan bola.
Itu merupakan gol ke-100 Mane selama membela klub Inggris (Southampton dan Liverpool) di semua kompetisi. Sebanyak 25 gol untuk Southampton dan 75 gol di Liverpool sejak bergabung ke klub itu 2016 silam.
Meksipun demikian, bagi Mane, tujuan utama tim lebih penting ketimbang pencapaian pribadinya. ”Kami akan melakukan apa pun yang bisa kami lakukan sebagai tim dan melanjutkan kemenangan ini. Mari kita lihat apa yang akan terjadi pada akhir musim ini,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Norwich City Daniel Farke hanya bisa angkat topi untuk merespons aksi Mane. ”Kekalahan kami terjadi karena satu momen ajaib dari Mane. Dia tahu kapan harus bergerak ke posisi tersebut. Kemudian, ia memiliki sentuhan dan penyelesaian khas seorang pemain kelas dunia,” kata Farke dikutip The Guardian. (AFP/REUTERS)