Setelah kehilangan Harry Kane, kini Tottenham Hotspur juga kehilangan Son Heung-min. Mereka tidak punya lagi mesin gol untuk menghadapi RB Leipzig.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·5 menit baca
LONDON, SELASA — Kabar buruk menghampiri Tottenham Hotspur menjelang laga pertama semifinal babak 16 besar Liga Champions Eropa melawan RB Leipzig di Stadion Tottenham Hotspur, Kamis (20/2/2020) pukul 03.00 WIB. Spurs kembali kehilangan penyerangnya karena Son Heung-min harus menjalani operasi patah tulang pada lengan kanannya.
Spurs pun kehilangan dua penyerang utamanya karena Harry Kane juga cedera hamstring sejak awal Januari dan diperkirakan baru pulih pada Mei. Absennya Son menjadi pukulan telak bagi Spurs karena duet pemain asal Korea Selatan itu dengan Kane menyumbang 20 dari 43 gol yang dicetak Spurs di Liga Inggris musim ini.
Kini, finalis Liga Champions musim lalu ini tinggal memiliki tiga penyerang, yaitu Lucas Moura, Steven Bergwijn, dan Troy Parrot, untuk menghadapi Leipzig. Dua pemain yang bisa menjadi gelandang serang, seperti Moussa Sissoko dan Erik Lamela, juga cedera. Pelatih Spurs Jose Mourinho sudah kehabisan pilihan untuk lini depannya.
Dari tiga penyerang tersisa, Moura merupakan pemain yang paling berpengalaman dan praktis menjadi pilihan utama Mourinho. Bergwijn merupakan pemain yang baru dibeli pada bursa musim dingin, Januari, dari PSV Eindhoven, sedangkan Parrot yang masih berusia 18 tahun dinilai Mourinho belum benar-benar siap.
Mourinho pun menganalogikan situasi ini dengan tangga. Spurs di bawah kendalinya sudah bisa menaiki tangga dan naik ke atas (memperbaiki penampilan). Namun, ketika sudah naik beberapa anak tangga, tangga tersebut patah.
”Sekarang kami bergelantungan di balkon. Pilihannya adalah memilih jatuh dan mati atau memanjat lagi dan kembali bertarung dengan pemain yang ada,” kata Mourinho dikutip BBC, Selasa (18/2/2020). Tentu pilihan Mourinho adalah opsi kedua, memanjat lagi ke balkon.
Bermain tanpa striker, harapan yang tersisa bagi Mourinho saat ini adalah dukungan penuh dari penonton. Spurs beruntung laga pertama itu digelar di Stadion Tottenham Hotspur, London, kandang mereka yang berkapasitas 62.000 penonton. Teriakan dari para fans sepanjang laga bakal menjadi energi tambahan bagi para pemain Spurs untuk bertarung.
Kondisi ini tidak hanya berlaku pada laga kontra Leipzig, tetapi juga hingga akhir musim. Dengan berat hati, Mourinho menyatakan bahwa Son tidak bisa diandalkan lagi pada musim ini. ”Kami akan sangat merindukannya,” kata eks pelatih Chelsea dan Manchester United ini.
Kabar mengenai cedera yang dialami Son ini mengejutkan karena Son tampak baik-baik saja pada laga terakhir melawan Aston Villa yang berakhir dengan kemenangan Spurs, 3-2, akhir pekan lalu. Son bahkan mencetak dua gol pada laga itu.
Cedera itu dialami Son pada menit-menit awal laga kontra Villa ketika ia berbenturan dengan Ezri Jonsa. Ketika diperiksa seusai laga, tim medis baru mengetahui bahwa cedera yang dialami Son parah. Spurs dalam pernyataan resminya mengumumkan bahwa Son harus absen selama beberapa pekan.
Mourinho menilai, pernyataan klub masih cukup menghibur dan tidak menunjukkan fakta yang sebenarnya. ”Kalau saya yang menulis pernyataan itu, saya akan menulisnya dengan berbeda. Kami merindukan dia (Son),” ujarnya.
Kejadian seusai laga kontra Villa memperlihatkan bahwa Mourinho sangat menyayangi Son. Ketika Son diwawancarai tim media Spurs, Mourinho ikut menyela dan berkata kepada pewawancara, ”Anda berbicara tentang gol yang dia cetak atau gol yang ia lewatkan?” Mourinho kemudian tertawa sambil menepuk pipi Son dengan kepalan tangannya.
Para pemain lainnya ikut merasa sangat kehilangan sosok yang sangat berpengaruh di dalam tim. ”Son tidak hanya menyumbang gol untuk tim. Ia juga memberikan kerja keras dan energi,” kata gelandang Spurs, Harry Winks.
Ancaman Leipzig
Situasi ini membuat Spurs semakin terjepit karena mereka akan menghadapi tim yang kini menjadi kandidat juara Liga Jerman. Leipzig adalah klub yang baru berusia satu dekade, tetapi telah berhasil membuat raksasa Jerman, seperti Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund, merasa cemas.
Pada awal terbentuk tahun 2009, Leipzig memulai perjalanannya dari liga kasta kelima Jerman. Kini, mereka berada di peringkat kedua Bundesliga dan menembus babak 16 besar Liga Champions. Di klasemen Bundesliga, mereka hanya berjarak satu poin di bawah Muenchen.
Di Bundesliga, Leipzig termasuk produktif dengan mencetak 56 gol pada musim ini. Pada akhir November 2019 hingga pertengahan Januari lalu, mereka mampu mencetak tiga gol per laga dalam enam laga beruntun. Ini menjadi ancaman bagi Spurs yang pertahanannya masih rapuh.
Bertemu Spurs pun menjadi pengalaman pertama yang paling ditunggu para pemain Leipzig.
”Ini adalah pengalaman baru bisa bermain melawan tim dari Inggris. Sebuah kesempatan besar sekaligus ujian yang berat. Mungkin kami bisa membuat kejutan,” kata kiper Leipzig, Peter Gulacsi.
Laga ini juga menjadi duel antara dua ”Mourinho”. Pelatih Leipzig Julian Nagelsmann merupakan sosok pelatih muda yang tengah naik daun dan mendapat julukan ”Baby Mourinho” ketika menjadi asisten pelatih Hoffenheim.
”Saya tidak tahu kenapa mendapat julukan itu. Mungkin mereka melihat ada kesamaan saya dengan Mourinho. Namun, filosofi kami berbeda,” kata Nagelsmann, seperti dikutip Bundesliga.
Ketika Nagelsmann melatih Hoffenheim (2016-2019), sudah ada klub besar Eropa yang tertarik untuk merekrutnya. Pada musim panas 2018, Nagelsman pernah mendapat telepon dari Real Madrid yang menawarinya untuk menggantikan posisi Zinedine Zidane, tetapi ia menolaknya.
”Saya ingin berkembang. Jika ke Real, Anda tidak punya waktu untuk mengembangkan diri,” kata Nagelsmann, seperti dikutip The Independent. Nagelsmann kini punya banyak waktu untuk berkembang bersama Leipzig dan membuktikan dirinya dengan menantang Mourinho. (AP/AFP)