Ferrari belajar banyak dari kegagalan musim lalu. Memiliki mobil tercepat ternyata tidak cukup menjadi juara Formula 1. Ferrari mencari keseimbangan antara kecepatan, keandalan mesin, dan kestabilan di tikungan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, RABU — Ferrari melakukan pendekatan lain pada tes pramusim 2020 dibandingkan 2019 yang mengutamakan performa. Tim pabrikan Italia itu tidak lagi pamer kecepatan, tetapi lebih fokus mencari data untuk meningkatkan downforce melalui penyetelan suspensi. Langkah ini untuk mengimbangi kecepatan di trek lurus sehingga mobil SF1000 mereka juga bisa melaju kencang di tikungan-tikungan lambat.
Namun, meningkatkan downforce juga berarti menambah koefisen gesek yang akan memperlambat mobil saat di trek lurus. Mencari keseimbangan di antara kedua faktor itulah yang terus dicari Ferrari. Data tes di lorong angin (wind tunnel) dikombinasikan dengan tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Barcelona, 19-21 Februari. Meningkatkan kestabilan di tikungan-tikungan lambat menjadi salah satu kunci Mercedes mendominasi balapan musim lalu meskipun mobil Mercedes W10 kalah cepat dari Ferrari SF90 di trek lurus.
Mercedes meningkatkan downforce di roda belakang dengan sistem suspensi yang jitu, yaitu mengombinasikan sayap kaki-kaki mobil, atas dan bawah, serta penempatan peredam kejut. Tata letak suspensi itu membuat mobil W10 bisa berbelok lebih cepat tanpa mengalami oversteer atau roda berbelok lebih banyak dari yang diinginkan, dalam kecepatan tinggi.
”Mendapatkan keseimbangan yang tepat sangat sulit,” ujar bos Mercedes, Toto Wolff, musim lalu kepada Eurosport.
Faktor kunci performa W10 untuk mengimbangi kecepatan SF90 itu menjadi sempurna dalam kendali pebalap top Lewis Hamilton. Pelajaran musim lalu itu kini menjadi fokus perbaikan tim Ferrari, selain meningkatkan keandalan mesin agar performa tidak turun di lap-lap akhir. Pada hari pertama tes pramusim di Barcelona, Rabu (19/2/2020), pebalap Ferrari Charles Leclerc tidak memacu SF1000. Dia lebih banyak melakukan simulasi balapan, dan hanya berada di posisi ke-11, dengan waktu 1 menit 18,289 detik. Leclerc terpaut 1,313 detik dari Hamilton yang tercepat pada tes hari pertama.
Sirkuit untuk menggelar seri Spanyol ini tempat yang tepat untuk mencari keseimbangan baru Ferrari. Sirkuit ini memiliki sejumlah tikungan lambat pada tikungan 10, 13, 14, dan 15. Musim lalu, Ferrari tak mampu berbuat banyak di sirkuit ini. Pebalap kawakan Ferrari, Sebastian Vettel, finis keempat dan juniornya, Leclerc, di posisi lima. Sementara Hamilton tak tertandingi, dia memenangi balapan diikuti rekan setimnya, Valtteri Bottas, kemudian pebalap Red Bull, Max Verstappen.
”Kami sedikit mengubah pendekatan dibandingkan tahun lalu,” ujar Leclerc yang kemarin menyelesaikan 131 lap sendirian. Dia sebenarnya tidak dijadwalkan menjalani tes pada hari pertama, tetapi karena Vettel merasa tidak sehat, Leclerc ditelepon untuk mengetes SF1000 pada pukul 06.45 waktu setempat.
”Musim lalu hasil uji coba sangat bagus, tetapi balapan pertama (di Melbourne, Australia) kurang bagus dan kami belajar tentang sejumlah hal dari itu,” ujar pebalap berusia 22 tahun itu dikutip Crash.
Terkait apakah mobil SF1000 lebih baik dalam hal downforce dibandingkan SF90 yang dia pacu musim lalu, Leclerc mengaku sulit membandingkan karena belum memacu mobil hingga limit. SF1000 yang dikatakan bos Ferrari, Mattia Binotto, mengalami perubahan ekstrem dari SF90, sepertinya akan mulai dipacu pada hari kedua dan ketiga tes pramusim pertama ini.
”Memang saya merasa sedikit lebih cepat di tikungan, tetapi sulit membandingkan apa yang terjadi pada tahun tertentu dengan tahun lainnya. Saya pikir tolok ukur paling tepat adalah saat balapan pertama ketika ban-ban dalam kondisi pas, ” kata Leclerc dikutip Autosport.
”Sekarang masih sangat dingin, dan downforce masih sangat memengaruhi ban. Jadi semua ini tentang memiliki aerodinamika yang membuat ban-ban berada dalam kondisi tepat. Dan saat ini kami belum tahu betul hal itu,” ujar Leclerc yang musim lalu finis di posisi keempat.
Mercedes Melesat
Pada saat Ferrari masih mencari keseimbangan baru, Mercedes justru langsung melesat pada tes hari pertama. Hamilton dan Bottas berada di posisi satu dan dua, disusul Sergio Perez (Racing Point) dan Verstappen keempat. Hamilton kemarin menyelesaikan 97 lap, sedangkan Bottas 79 lap. Mercedes masih akan mencoba sejumlah paket performa untuk mengetahui kemampuan terbaik mobil W11.
”Kami akan melakukan satu per satu untuk mendapatkan masukan yang bagus dari mobil. Kami memiliki banyak sekali data untuk diunduh serta dianalisis, dan kami perlu terus mendorong diri,” ujar Hamilton.
Direktur Teknik Mercedes James Allison menegaskan, timnya telah menyelesaikan sejumlah daftar tes yang menjadi prosedur awal sebelum mencari performa terbaik mesin. Daftar tes itu menjadi prioritas yang harus diselesaikan sebelum balapan seri pertama di Melbourne pada 15 Maret. ”(Kami) juga melakukan sejumlah penyetelan pada suspensi,” ujar Allison yang mendapatkan masukan dari Hamilton dan Bottas bahwa W11 memiliki karakter pengendalian yang ”manis”.
Salah satu penantang Mercedes, tim Red Bull, juga menjalani hari pertama tes yang positif. Verstappen menyelesaikan 168 lap dan menilai mobil RB16 lebih cepat di semua bagian dibandingkan musim lalu. ”Ini sesuatu yang bagus dan keandalan sepertinya juga meningkat,” ujar pebalap asal Belanda itu.
”Kami telah memperbaiki mobil di sejumlah area yang kami inginkan. Kami melakukan banyak lap untuk menguji semua onderdil dan mengetahui di bagian mana saja yang masih bisa lebih baik lagi,” ujar Verstappen.
Pebalap muda yang sangat agresif di lintasan ini, kemarin, mobilnya sempat melintir di tikungan ke-13 juga chicane di tikungan 7 dan 8. ”Hal-hal seperti itu sering terjadi saat Anda berusaha mencari limit yang bisa dilakukan mobil,” ujar Verstappen.