Penetapan Kota Penyelenggara Piala Dunia U-20 2021 Dipercepat
Pengumuman enam kota tuan rumah Piala Dunia U-20 dipercepat agar pemerintah bisa memastikan kesiapan infrastruktur di kota-kota penyelenggara.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Penetapan enam kota yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 akan diumumkan pada awal Maret 2020. Pengumuman dipercepat agar pemerintah bisa memastikan kesiapan infrastruktur di kota-kota penyelenggara.
Keputusan itu dinyatakan oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan saat rapat bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Gedung Kemenpora, Jakarta, pada Jumat (21/2/2020).
Iriawan mengatakan, akan mempercepat penetapan enam kota yang menjadi tuan rumah. Penetapan itu akan dilakukan bersama dengan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
“Untuk penetapan enam kota yang menjadi host cities, PSSI dan FIFA akan mengusahakan mempercepat pengumumannya pada awal Maret,” kata Iriawan pada Jumat dikutip dari rilis PSSI.
Menurut Iriawan, keputusan itu diambil agar pemerintah bisa segera memperbaiki infrastruktur di kota-kota terpilih. Sebab, Piala Dunia U-20 akan berlangsung kurang dari satu setengah tahun lagi, pada 23 Mei – 12 Juni 2021. Adapun tugas mempersiapkan infratruktur ini diberikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Terdapat 10 kota yang menjadi kandidat tuan rumah yakni Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Bali. Ketum PSSI telah melihat kesiapan di seluruh kota tersebut.
Untuk mempercepat persiapan, pemerintah dan PSSI juga sepakat untuk membentuk Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee (INAFOC). Komite ini diyakini bisa mempercepat persiapan dari aspek tempat pertandingan, tim nasional, maupun kebutuhan anggaran.
Terkait kesiapan timnas U-20, Iriawan menambahkan, tim akan menjalani pemusatan latihan di negara-negara Eropa. Negara yang menjadi kandidat antara lain Jerman dan Spanyol. Sementara itu, PSSI juga berencana mendatangkan tim internasional untuk uji coba.
Menpora Zainudin Amali menekankan akan terus melakukan sinkronisasi antar kementerian dan lembaga untuk menyukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. “Ini pertaruhan nama baik bangsa, karena menjadi tuan rumah event sekelas Piala Dunia sangat langka, belum tentu terulang 20-30 tahun lagi,” katanya.
Piala Dunia U-20 membuka peluang Indonesia untuk menunjukan diri sebagai bangsa yang maju di mata dunia. Selain itu, ajang ini juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia.
Sebelumnya, pada pertengahan Januari 2020, Presiden Joko Widodo meminta persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dilakukan secara rinci. Presiden menetapkan kesuksesan di Asian Games dan Asian Para Games 2018 sebagai standar yang harus dicapai.
Sejauh ini, terdapat sepuluh stadion untuk Piala Dunia U-20. Sebanyak enam stadion disiapkan sebagai stadion utama dan empat lainnya stadion cadangan. Keenam stadion utama tersebut adalah Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (76.000 kursi), Stadion Manahan Solo (20.000 kursi), Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (50.000 kursi), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang (40.000 kursi), Stadion Pakansari Cibinong (30.000 kursi), dan Stadion Si Jalak Harupat Bandung (40.000 kursi).
Adapun empat stadion cadangan adalah Stadion Wibawamukti Cikarang (30.000 kursi), Stadion Mandala Krida Yogyakarta (35.000 kursi), Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi (30.000 kursi), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar (25.000 kursi).