Dalam usia yang tak lagi muda, Cristiano Ronaldo terus mengganas. Ronaldo menciptakan dua rekor, yaitu rekor jumlah gol dan rekor penampilan pribadi. Dua rekor itu tercipta saat Juventus menaklukkan SPAL.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
FERRARA, MINGGU — Sensasi terbaru pemain berjuluk CR7 itu adalah menciptakan dua rekor saat membawa Juventus menaklukkan tim juru kunci SPAL, 2-1, di kandang SPAL, pada pekan ke-25 Liga Italia, Minggu (23/2/2020) dini hari WIB. Hasil itu pun turut mengantarkan tim zebra menggusur Inter Milan dari puncak klasemen sementara.
Sebagai tuan rumah, SPAL tidak mau begitu saja menjadi bulan-bulanan raksasa Liga Italia itu. Mereka menunjukkan perlawanan alot. Tak pelak, Juventus harus bekerja keras untuk meraih poin penuh.
Setelah menggempur berulang kali, tim belang itu pun berhasil menang tipis 2-1. Gol tim asal Turin itu dilesakkan Ronaldo di menit ke-39 dan Aaron Ramsey di menit ke-60. Sementara gol tunggal SPAL dibuat penyerang Andrea Petagna dari titik penalti di menit ke-69.
Bagi Ronaldo, satu gol itu berarti banyak. Gol yang terjadi berkat umpan matang sayap asal Kolombia, Juan Cuadrado, itu merupakan gol ke-16 dari 11 laga beruntun Serie A musim ini.
Catatan megabintang asal Portugal itu membuatnya menyamai rekor yang pernah dibuat penyerang legendaris asal Argentina, Gabriel Batistuta, dan penyerang Italia, Fabio Quagliarella.
Batistuta pernah mencetak 13 gol dalam 11 laga beruntun pada musim 1994/1995. Rekor itu bertahan selama 24 tahun sebelum disamakan oleh Quagliarella yang mencetak 14 gol dalam 11 laga beruntun pada musim 2018/2019.
Melihat performa yang tengah di puncak, bukan tak mungkin Ronaldo bisa melewati rekor tersebut ketika Juve menjamu Inter Milan dalam derbi Italia di pekan ke-26 minggu depan.
Selain rekor gol, Ronaldo pun mencatat rekor penampilan pribadi. Laga menghadapi SPAL adalah laga ke-1.000 yang telah dilaluinya sebagai pemain profesional.
Pemain berusia 35 tahun itu bermain 33 kali bersama Sporting Lisbon, 292 kali bersama Manchester United, 438 kali bersama Real Madrid, dan 73 kali dengan Juventus sejak bergabung pada musim panas 2018. Dia pun melakoni 162 laga bersama timnas Potugal.
Dikutip Football-Italia, Ronaldo pernah mengatakan, usia bukanlah patokan dalam berkarier. Justru, ini menjadi tantangan untuk pemain kelahiran Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985, itu bahwa dirinya tetap bisa menunjukkan performa terbaik walau usia sudah melewati masa emas pesepak bola.
”Mungkin saya akan menyudahi karier ini pada tahun 2020, tapi saya juga ingin bermain hingga usia 40 atau 41 tahun. Saya tak tahu pasti. Tapi, saya akan berusaha menikmati semua momen yang ada,” ujar peraih lima kali gelar Pemain Terbaik Dunia itu kepada Daily Mail.
Mungkin saya akan menyudahi karier ini pada tahun 2020, tapi saya juga ingin bermain hingga usia 40 atau 41 tahun. Saya tak tahu pasti. Tapi, saya akan berusaha menikmati semua momen yang ada.”
Puncak klasemen
Secara keseluruhan, kemenangan itu mengantarkan Juventus ke puncak klasemen sementara. ”Si Nyonya Besar” mengumpulkan 60 poin dari 25 laga. Mereka unggul atas Lazio di peringkat kedua dengan 59 poin dari 25 laga.
Pelatih Juventus Maurizio Sarri mensyukuri hasil positif itu. Baginya, kemenangan atas SPAL bukan kemenangan mudah. Itu akan memberikan motivasi besar untuk tim yang mengejar juara liga dan Liga Champions.
”Ini laga yang sangat sulit. Beberapa tahun ini Juve belum pernah menang di Stadion Paolo Mazza (kandang SPAL). Poin penuh ini sangat penting untuk kami yang sedang mengejar juara liga dan bermimpi menjuarai Liga Champions,” katanya dikutip Channels TV.
Raihan poin penuh itu pun membuat Juventus kian menjauhi Inter Milan di peringkat ketiga dengan 54 poin dari 24 laga. Kemenangan itu bisa memberikan tekanan luar biasa untuk Inter yang belum bisa menjalani laga pekan ke-25 ini.
Laga Inter menghadapi Sampdoria yang dijadwalkan pada Minggu ini menjadi salah satu dari tiga laga Serie A yang ditunda karena wabah korona yang kian masif di ”negeri spageti” itu. Dua laga lain yang resmi ditunda adalah Atalanta kontra Sassuolo dan Verona kontra Cagliari.
Adapun penundaan laga Inter melawan Sampdoria turut menguntungkan Lazio. Pada pekan ke-25, ”Si Elang Biru” berhasil menumbangkan Genoa 3-2 dalam laga tandang. Untuk sementara, mereka pun nyaman menempel Juve di puncak klasemen dan memperlebar jarak hingga lima poin dari Inter di peringkat ketiga.
”Kemenangan ini sangat penting. Kami ingin terus seperti ini. Kemenangan ini akan menjaga mimpi (meraih scudetto) kami. Tidak ada salahnya bermimpi walaupun liga masih bersisa 13 laga lagi,” tutur gelandang Lazio Danilo Cataldi dikutip Football-Italia.
Protes Maldini
AC Milan belum jua berada di grafik penampilan yang stabil. Setelah berhasil bangkit dari kekalahan 2-4 dari Inter dalam derbi Milan di pekan ke-23 dengan meraih kemenangan 1-0 atas Torino di pekan ke-24, AC Milan harus puas bermain imbang 1-1 dengan Fiorentina di Firenze, Minggu dini hari.
Hasil seri itu tak lepas dari hadiah penalti yang didapat Fiorentina sekitar 5 menit menjelang pertandingan usai. Hadiah titik putih tersebut dieksekusi sempurna oleh penyerang asal Chile, Erick Pulgar, di menit ke-85.
Direktur Olahraga AC Milan Paolo Maldini mengecam keras hasil tersebut. Menurut bek legenda AC Milan dan timnas Italia itu, wasit yang memimpin laga Giampaolo Calvarese seharusnya melihat VAR sebelum memastikan memberi Fiorentina hadiah penalti.
Pasalnya, sapuan bola yang dilakukan bek Milan, Alessio Romagnoli, yang berujung terjatuhnya penyerang Fiorentina, Patrick Cutrone, itu meragukan untuk menjadi penalti.
Padahal, sebelum penalti terjadi, Calvarese selalu melihat VAR sebelum memberikan keputusan pada insiden yang meragukan. Sang pengadil sempat menggunakan VAR ketika menganulir gol penyerang Milan, Zlatan Ibrahimovic, di menit ke-34 dan mengganjar hukuman kartu merah kepada bek Fiorentina, Dalbert Henrique, di menit ke-62.
”Sangat menyebalkan wasit mengabaikan VAR sebelum memutuskan penalti tersebut. Wasit seharusnya menghabiskan waktu 30 detik melihat VAR untuk memastikan insiden itu benar-benar penalti atau tidak. Karena insiden itu sangat membingungkan dan telah mengubah permainan ataupun hasil,” ujar Maldini dikutip Football-Italia.
Dari laga lain, AS Roma yang berada di peringkat kelima dengan 39 poin dari 24 laga tengah berusaha untuk lepas dari krisis. Si ”Srigala Ibu Kota” sudah tiga kali menelan kekalahan dari tiga laga terakhir liga, yakni kalah 2-4 dari Sassuolo, 2-3 dari Bologna, dan 1-2 dari Atalanta.
Laga menghadapi Lecce di kandang pada pekan ke-25 ini pun menjadi harga hidup-mati untuk memastikan langkah mereka meraih tiket ke Liga Champions musim depan.
”Kami harus fokus untuk meraih kemenangan dalam laga ini. Kemenangan akan menjaga peluang kami untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Saya percaya para pemain bisa berbuat lebih baik dalam laga ini,” ujar Pelatih AS Roma Paulo Fonseca dikutip Football-Italia. (AFP/REUTERS)