Bhayangkara FC menyambut Liga 1 musim baru dengan penuh gairah dan merekrut sejumlah bintang baru seperti Andik Vermansyah. Mereka ingin mengulang kisah indah 2017, yaitu saat menjadi juara di musim debutnya di Liga 1.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Bhayangkara FC memasang target tinggi pada Liga 1 2019 yang digelar mulai 29 Februari mendatang. Mereka ingin mengulang kisah manis musim 2017 lalu, yaitu saat menjadi juara. "The Guardian" pun merekrut sejumlah pemain bintang baru, seperti Andik Vermansyah, untuk mewujudkan ambisinya itu.
”Tahun ini, kami harap Bhayangkara FC bisa kembali juara seperti yang pernah dilakukan pada Liga 1 2017 lalu. Juara sangat berarti untuk institusi ini, yakni membawa nama baik Polri di tengah masyarakat,” ujar CEO Bhayangkara FC Inspektur Jenderal Istiono pada acara peluncuran tim itu di Liga 1 2020, Senin (24/2/2020) di Jakarta.
Peluncuran tim Bhayangkara FC ini turut dihadiri Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Idham Aziz, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, dan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan. Para pemain, pelatih, dan ofisial tim Bhayangkara FC pun turut hadir dalam acara tersebut.
Istiono mengatakan, segenap usaha dilakukan untuk mewujudkan Bhayangkara FC sebagai juara Liga 1 2020. Mereka tetap mempertahankan sebagian besar pilar tim di musim lalu seperti kiper timnas Awan Setho Rahardjo, kapten Indra Kahfi, bek muda Nurhidayat, dan pemain berpengalaman Jajang Mulyana.
Kemudian, untuk menutupi semua kelemahan yang ada, mereka merekrut sejumlah pemain baru yang tak sedikit berkategori bintang. Pemain baru itu antara lain bek berpengalaman Achmad Jufriyanto, gelandang serang Andik Vermansah, pemain potensial Saddil Ramdani, dan penyerang impor Ezechiel N’Douassel.
Sementara itu, pelatih asal Inggris, Paul Munster, tetap dipertahankan. ”Kami juga sudah merenovasi Stadion PTIK agar berstandar internasional, mulai dari rumput hingga tribun. Semua itu dilakukan untuk memberikan dukungan penuh ke tim agar bisa mengejar target menjadi juara,” kata Istiono.
Jaga kekompakkan
Adapun Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Komisaris Besar Sumardji menyampaikan, timnya kini berusaha menjaga kekompakan dan keharmonisan agar para pemain lama dan baru bisa kian padu. Koordinasi yang baik menjadi kunci di tim yang memiliki sejumlah pemain bintang sepak bola nasional itu.
”Saat ini, semuanya senang, enak, dan menyadari fungsi atau tanggungjawab masing-masing. Lebih dari itu, semua pemain harus terus bekerja keras. Mereka harus selalu menunjukkan permainan terbaik saat latihan maupun pertandingan,” tuturnya.
Bhayangkara FC adalah tim yang baru dibentuk pada 2016. Sebelum berganti nama Bhayangkara FC, tim berjersey hijau itu bernama Bhayangkara Surabaya United. Tim ini hasil akuisisi dari Surabaya United pada 2015. Sebelum itu, mereka berganti-ganti nama, yakni Bonek FC pada 2015, Persebaya United pada 2015, dan Persebaya DU pada 2010.
Sebagai tim baru, mereka bisa langsung muncul menjadi salah satu kekuatan utama kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Itu dibuktikan dengan prestasi yang cukup apik sejak pertama kali ikut Liga 1 pada 2017. Di tahun perdananya di Liga 1, mereka langsung juara. Lalu, mereka duduk di peringkat ketiga pada 2018 dan peringkat keempat pada 2019. Berkat rentetan prestasi itu, mereka pun sempat dijuluki tim ”Bayi Ajaib”.
Sebagai tim baru, mereka bisa langsung muncul menjadi salah satu kekuatan utama kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Mereka pun dijuluki tim "Bayi Ajaib".
Namun, Bhayangkara FC tetap harus menunjukkan konsistensi permainan jika ingin bersaing dalam perebutan juara liga musim ini. Setelah menjadi juara kejuaraan internasional Siem Reap Super Asia Cup 2020 di Kamboja seusai mengalahkan tim Malaysia, Petaling Jaya City FC 2-1, Minggu (26/1/2020), mereka justru tersingkir dari Piala Gubernur Jawa Timur 2020 karena kalah 0-3 dari Persik Kediri di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (14/2/2020).
”Kami tidak terbebani dengan target yang disampaikan oleh manajemen. Apapun target yang ada, sekarang, kami fokus dulu untuk berlatih dengan maksimal,” pungkal Saddil yang direkrut Bhayangkara FC dari klub Malaysia, Pahang FA.