Manajer Arsenal, Mikel Arteta, berusaha keras meyakinkan Pierre-Emerick Aubameyang agar tidak pergi. Sebab, striker asal Gabon itu masih menjadi pemain terpenting di tim “Meriam London”.
Oleh
·4 menit baca
LONDON, SENIN - Barcelona belum menyerah untuk mendapatkan striker utama Arsenal, Pierre-Emerick ”Auba” Aubameyang, setelah gagal pada Januari lalu. Klub raksasa Spanyol ini akan mencoba lagi pada musim panas nanti. Gelagat Barcelona membuat manajer Arsenal, Mikel Arteta, gencar membujuk dan merayu sang bintang agar tidak hengkang.
Bujuk rayu dalam kata-kata tidak akan cukup untuk menahan Aubameyang. Arteta perlu cara lain yang lebih efektif, yaitu memberikan bukti bahwa Arsenal masih menjadi tempat yang nyaman dan menjanjikan bagi pemain asal Gabon itu. Hal itu bisa dilakukan dengan memilih taktik yang tepat dan mempertahankannya.
Efek dari rayuan Arteta itu mulai tampak saat Arsenal mengalahkan Everton, 3-2, di Stadion Emirates, Senin (24/2/2020) dini hari WIB. Skema 4-2-3-1 yang diterapkan Arteta cukup efektif untuk memukul balik Everton dan membuat Aubameyang tertawa.
Aubameyang mencetak dua gol pada laga tersebut. Gol pertamanya pada menit ke-33 terjadi setelah mendapat umpan terobosan dari David Luis. Ia merayakan dengan ciri khasnya, salto di pinggir lapangan. Pada babak kedua ia mencetak gol lagi dan mencari Nicolas Pepe yang telah memberinya assist. Ia kemudian tertawa dan memeluk Pepe.
Dua gol itu sudah cukup mengantar Aubameyang ke puncak daftar pencetak gol terbanyak bersama Jamie Vardy dari Leicester City. Kedua pemain itu masing-masing telah mencetak 17 gol musim ini.
Dengan tambahan 17 gol itu, Aubameyang sudah mencetak total 49 gol untuk Arsenal di Liga Inggris sejak musim 2017-2018. ”Bisa mencetak gol selalu membuat saya gembira,” kata eks pemain Borussia Dortmund itu seperti dikutip BBC.
Kegembiraan seperti inilah yang dinantikan oleh Arteta. Seorang striker seperti Aubameyang akan merasa betah jika ia selalu bisa melakukan apa yang menjadi tugasnya. Ia berharap strikernya itu tidak lagi tergoda dengan tawaran dari Barcelona atau klub-klub besar lainnya, karena ia tetap bisa menjadi striker seutuhnya di Arsenal.
”Dia (Aubameyang) adalah pemain terpenting di dalam tim dan pengaruh yang ia berikan tidak bisa diragukan lagi. Kami harus bisa meyakinkan dia agar tetap bertahan,” kata Arteta. Tidak hanya berpengaruh di lini serang, Aubameyang juga berkontribusi dalam hal bertahan. Ia tiga kali menekel lawan, sekali memotong bola, dan sekali membuang bola saat melawan Everton.
Wajar apabila Arteta tetap mempercayakan posisi kapten kepada pemain berusia 30 tahun itu. Prinsip dasarnya adalah jika sang kapten senang maka pemain lainnya ikut senang. Kegembiraan hadir dan tim pun bakal konsisten di jalur kemenangan.
Menemukan konsistensi
Sejak menggantikan Unai Emery pada akhir Desember lalu, Arteta sudah bisa menemukan konsistensi penampilan timnya. Arsenal di tangan Arteta tak terkalahkan dalam 10 laga terakhir dan memenangi empat dari lima laga terakhir di semua kompetisi.
Kemenangan atas Everton mengangkat posisi Arsenal ke peringkat ke-9 dengan 37 poin. Peluang bagi Tim ”Meriam London” untuk finis di peringkat lima besar dan merebut tiket Liga Champions musim depan masih terbuka. Jarak mereka dengan Manchester United yang berada di peringkat lima tinggal terpaut empat poin.
”Pemain seperti Aubameyang ingin selalu berada di klub besar dan bertarung di ajang bergengsi melawan para pemain terbaik dunia. Kami berusaha memenuhinya dan itu tantangan bagi saya,” kata Arteta seperti dikutip The Guardian. Meyakinkan Aubameyang dan pemain lain bahwa mereka akan bisa tampil di Liga Champions musim depan bersama Arsenal adalah bentuk dari tantangan tersebut.
Setidaknya, Arteta terlihat optimistis dengan mengakui bahwa ini adalah pekan terbaiknya. Sebelum mengalahkan Everton, mereka berhasil mengalahkan Olympiakos, 1-0, pada laga pertama babak 32 besar Liga Europa.
Arteta melihat Arsenal kini lebih hidup. Selain Aubameyang, masih ada pemain lain yang mulai bersinar seperti Bukayo Saka yang memberikan assist kepada Eddie Nketiah untuk mencetak gol pertama Arsenal ke gawang Everton. Saka masih berusia 18 tahun tetapi sudah jago memberikan umpan-umpan akurat.
Ilmu yang didapat Arteta dari Pep Guardiola selama menjadi asisten manajer Manchester City membuat permainan Arsenal lebih menekan dan rapat. Arsenal lebih sulit dibobol melalui serangan balik seperti yang diperagakan Everton.
”Arsenal yang lama (era Emery) mungkin sudah berantakan di bawah tekanan Everton,” kata eks striker Chelsea dan Celtic, Chris Sutton, seperti dikutip laman Daily Express.
Arsenal versi Arteta justru bisa membuat manajer Everton, Carlo Ancelotti, frustrasi karena menelan kekalahan pertama dalam enam laga terakhir. ”Bagaimana kami bisa puas dengan hasil ini. Untuk bisa mengalahkan tim kuat, anda harus bertahan dengan baik. Kami bisa menyerang dengan baik tetapi tak bisa bertahan,” katanya.
Kini Ancelotti juga punya tugas meyakinkan para pemainnya bahwa mereka bisa kembali tampil bagus. Tugas itu tidak mudah karena tiga lawan Everton berikutnya adalah MU, Chelsea, dan Liverpool. (AFP/REUTERS)