Taktik yang diterapkan Pelatih Napoli Gennaro Gattuso mampu merepotkan Barcelona dalam laga pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa. Barcelona harus membalasnya pada laga kedua tanpa sejumlah pemain bintang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
NAPOLI, RABU — Pelatih Napoli Gennaro Gattuso beruntung telah menemukan skema terbaik bagi anak asuhannya sebelum laga melawan Barcelona di babak 16 besar Liga Champions Eropa, Rabu (26/2/2020) dini hari WIB, di Stadion San Paolo, Naples, Italia. Menghadapi Lionel Messi dan kawan-kawan, Napoli menunjukkan ciri khas tim Italia yang mampu bertahan kokoh dan menyerang secara efektif.
Melihat gaya permainan Napoli era Gattuso erat kaitannya dengan gaya khas Italia, yaitu catenaccio. Gattuso tidak menginstruksikan anak asuhnya bermain dengan zona pertahanan tinggi seperti tim modern saat ini. Sebagai gantinya, Napoli membiarkan tim lawan masuk wilayah pertahanan mereka, tetapi dia menyusun strategi untuk menutup setiap celah, terutama di lini tengah dan lini belakang.
Apabila pola catenaccio, yang dikenal sejak 1960-an, menitikberatkan skema bertahan dengan kehadiran seorang libero sebagai benteng terakhir, Gattuso bermain dengan dua bek tengah dan dua bek sayap. Bahkan, dia tidak mengubah formasi permainan Napoli, yaitu 4-3-3, yang telah diterapkan dua pendahulunya, Maurizio Sarri dan Carlo Ancelotti.
Gaya permainan itu menjadi hasil pembaruan catenaccio ala Gattuso atau disebut ”Gattenaccio”. Pola itu diterapkan Gattuso saat melawan tim yang secara kualitas lebih baik, seperti saat melawan Juventus, Lazio, dan Inter Milan di kompetisi domestik.
Melalui skema itu, pada laga perdananya sebagai pelatih di Liga Champions, Gattuso berhasil meredam serangan Barca meski penguasaan bola anak asuhan Quique Setien itu mencapai 65 persen. Alhasil, Barca hanya berhasil melakukan satu tendangan ke gawang selama 90 menit laga.
Kehadiran dua bek sayap dan dua penyerang sayap menjadi poros serangan balik Napoli yang memanfaatkan lebar lapangan. Gol Napoli yang dicetak Dries Mertens, misalnya, dimulai dari pergerakan gelandang Piotr Zielinski di sisi kiri pertahanan Barca. Zielinski lalu memindahkan bola ke Mertens yang bergerak dari sisi kanan lini belakang Barca. Melalui kecerdikan membaca posisi kiper Barca Marc-Andre ter Stegen, Mertens menendang bola ke tiang jauh dan masuk.
Gol ke-121 Mertens selama berseragam ”I Partenopei” itu adalah satu dari empat tendangan ke gawang yang diciptakan Napoli. Gol itu juga membawa Mertens menyamai rekor pencetak gol terbanyak bagi Napoli bersama mantan gelandang, Marek Hamsik.
Selain gol itu, Napoli memiliki peluang emas lewat kaki Jose Maria Callejon di menit Ke-74, tetapi tendangannya masih mampu dihalau Stegen.
”Sejak Setien tiba, secara sistem Barca menerapkan lima sampai enam pemain untuk menyerang. Mereka memaksa lawan bertahan sehingga apabila ada ruang di lini pertahanan, dengan mudah Barca akan memberikan luka,” ujar Gattuso seusai laga seperti dikutp Sky Sport Italia.
Menurut mantan pemain AC Milan itu, lini pertahanan Napoli yang kokoh telah merepotkan duet Lionel Messi dan Antoine Griezmann untuk mengancam gawang David Ospina. Namun, ia menyayangkan satu kesalahan di menit ke-57 membuat Barca bisa mencuri angka lewat sepakan kaki kanan Griezmann.
”Barca tidak melukai kami, hanya menggelitik,” ucapnya berseloroh.
Sergio Busquets, gelandang bertahan Barca yang menjadi pemain terbaik dalam laga itu, mengakui, pertahanan kokoh yang diterapkan Napoli telah merepotkan timnya. ”Napoli bermain dengan garis pertahanan yang diisi empat, bahkan dalam praktiknya dipenuhi enam pemain. Alhasil, mustahil bagi kami menemukan ruang,” ujar pemain yang akan absen di laga kedua di Stadion Camp Nou, 19 Maret mendatang, akibat akumulasi kartu kuning.
Setien juga mengakui, timnya menjalani laga sulit karena menghadapi tim yang bertahan di sepanjang laga. ”Sayangnya, kami tidak cukup tajam menembus tembok pertahanan yang diciptakan Napoli,” kata pelatih yang juga menjalani debutnya di Liga Champions itu.
Kehilangan besar
Hasil imbang di Napoli memperpanjang catatan suram Barcelona yang tidak pernah menang pada enam laga tandang di Italia dalam babak gugur Liga Champions. Dua musim lalu, Barca dihancurkan tuan rumah AS Roma, 0-3, dan tersingkir di perempat final karena kalah agregat gol tandang.
Meski laga kedua berlangsung di Camp Nou, Setien harus memutar otak karena kehilangan sejumlah pemain utama di laga kedua, seperti Arturo Vidal (kartu merah), Sergio Busquet (akumulasi kartu kuning), serta Gerard Pique (cedera engkel). Mereka melengkapi daftar pemain yang lebih dulu absen karena cedera, seperti Luis Suarez, Jordi Alba, dan Ousmane Dembele.
”Kami masih memiliki waktu untuk menemukan solusi terkait absennya para pemain. Kami harus lebih tajam dan bersabar untuk menjalani laga di Camp Nou,” kata Setien.
Namun, Napoli tak mau terlalu percaya diri. Kehilangan pemain penting, menurut kapten Napoli Lorenzo Insigne, tidak akan mengurangi kualitas permainan Barca secara tim. ”Mereka memiliki pemain berkualitas lain. Kami harus fokus pada pertandingan nanti, menunjukkan permainan yang luar biasa, berlari tanpa khawatir risiko, dan lolos ke babak selanjutnya,” ucap Insigne. (AFP)