Penyelenggara Formula 1 dan petinggi tm-tim peserta terus memantau persebaran virus korona yang semakin meluas. Perencanaan perjalanan tim, termasuk pengiriman perlengkapan balapan, menjadi perhatian serius.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, RABU — Persebaran virus korona di luar China yang semakin luas mengancam proses penyelenggaraan balap mobil Formula 1. Virus dengan nama resmi Covid-19 itu dikhawatirkan menghambat mobilitas personel tim ataupun pengiriman logistik balapan dari satu lokasi ke lokasi lain. Dengan jeda antarbalapan yang tidak terlalu panjang, terutama dalam seri-seri balapan di luar Eropa, jadwal bisa terganggu.
Perkembangan terkini, dengan ditemukannya sekitar 300 orang yang positif Covid-19 dan 11 orang meninggal di Italia, memaksa tim Ferrari membatasi aktivitas keluar masuk markasnya di Maranello. Markas tim ”Kuda Jingkrak” itu berjarak sekitar 145 kilometer dari Codogna, salah satu dari 11 kota yang dikarantina karena ditemukan kasus positif Covid-19.
Selain itu, Bahrain yang menjadi lokasi seri kedua F1 yang dijadwalkan pada 22 Maret juga baru saja ditemukan kasus positif Covid-19. Bahrain merupakan salah satu negara di kawasan Timur Tengah selain Kuwait, Oman, Irak, Uni Emirat Arab (UEA), dan Irak, yang positif kasus Covid-19. Pada Selasa, UEA menghentikan sementara penerbangan dari dan ke Bahrain untuk antisipasi penyebaran Covid-19 lebih luas. Demikan juga Bahrain menghentikan sementara, sekitar 48 jam, penerbangan ke dan dari UEA untuk pengendalian persebaran virus.
Situasi itu, jika berlangsung lama, dikhawatirkan bisa mengganggu pengiriman logistik balapan F1 ke Bahrain setelah seri pertama di Melbourne, Australia, pada 15 Maret. ”Sejumlah masalah coba kami atasi dan meminta pendapat yang tepat untuk merencanakan, di antaranya logistik. Bahrain baru saja menambah jumlah kota yang dilarang dikunjungi,” ujar CEO Formula 1 Chase Carey dalam jumpa pers pada Rabu (26/2/2020) dikutip Crash.
”Bagian yang bisa kami rencanakan adalah memastikan kami fleksibel atau memiliki pilihan-pilihan terkait masalah logistik untuk masuk dan keluar dari lokasi balapan,” ujar Carey. F1 sebelumnya sudah menunda balapan seri China yang awalnya dijadwalkan berlangsung di Shanghai pada 19 April. Hingga saat ini, seri China belum dipastikan akan berlangsung kapan, dipindahkan, atau dibatalkan.
”Kami menuju Melbourne, kemudian Bahrain, kemudian menuju Hanoi (seri ketiga 5 April), meskipun itu sudah jelas, kami perlu melihat apa yang terjadi pada hari-hari mendatang dan kami juga aktif melihat apakah ada cara untuk memitigasi China yang ditunda,” kata Carey yang menambahi F1 juga aktif berkonsultasi dengan sejumlah pakar.
Terkait penyelenggaraan balapan di Hanoi, Vietnam, yang juga ditemukan kasus Covid-19, Carey menegaskan telah bertemu dengan promotor balapan. ”Saya telah berbicara dengan rekanan kami di Hanoi, kemarin (Selasa), 15 kasus (positif virus Korona), semuanya telah pulih, jadi informasi yang mereka miliki semuanya pulih, kami terus membahas ini dengan pihak-pihak lain yang terkait, di London melalui jalur kami dengan para ahli,” katanya.
Dalam pernyataan tertulis Vietnam Grand Prix Corporation, persiapan menggelar balapan di Hanoi terus berlangsung. ”Persiapan untuk balapan terus berlangsung sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Balapan F1 di Hanoi pada 2020 akan berlangsung sesuai rencana. Kami tentu saja memantau situasi dengan teliti dan akan memberi tahu berbagai pihak terkait dan media jika ada perubahan,” ujar CEO Vietnam Grand Prix Corporation Le Ngoc Chi.
Carey mendukung promotor balapan seri Hanoi itu dan akan mengunjungi Vietnam pada 16 Maret. Dia akan singgah di Hanoi dalam penerbangan pulang ke London setelah perjalanan ke Australia. ”Kami berencana tetap menyelenggarakan balapan,” ujarnya.
Namun, Carey juga menyatakan, dalam kasus ini, situasinya bisa berubah karena persebaran virus sangat cepat. ”Terkait virus, yang jelas ini cair. Sangat sulit bisa melihat dengan jelas di mana ini akan terjadi, Italia tidak masuk radar beberapa hari yang lalu, tetapi sekarang masuk,” ujarnya.
Antisipasi tim
Sementara itu, Ferrari membatasi aktivitas di Maranello. Semua perjalanan bisnis yang tidak sangat mendesak dihentikan dan membatasi akses ke pabrik mereka. Namun, aktivitas tim Formula 1 yang sedang menjalani tes pramusim kedua di Barcelona, 26-28 Februari, tidak terpengaruh. ”Memang ini menjadi perhatian dan kami harus bertindak, memastikan kami bertindak dengan tepat,” ujar Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto.
Sejumlah anggota tim telah ditunda penerbangannya, untuk memastikan bahwa kami menangani semuanya dengan tepat. Namun, tidak ada drama, ini hanya masalah memastikan kami mengelola ini dengan tepat, bersama dengan F1 dan FIA. Sebagai tim, kami waspada dan menyadari semua itu,” kata Binotto.
Persebaran virus korona yang terus meluas dan dikhawatirkan bisa menjadi pandemi ini juga menjadi perhatian tim-tim lain. Deputi Kepala Tim Williams, Claire Williams, mengakui bahwa perencanaan perjalanan menjadi tantangan. ”Menurut saya, ini masalah serius, kemungkinan semua urusan terkait dengan itu saat ini. Dan tentu saja sebagai olahraga global yang melakukan perjalanan jauh dan luas, ini sesuatu yang kami monitor dari hari ke hari saat ini,” katanya dikutip Motorsport, Kamis (27/2/2020).
”Menurut saya, saat ini sudah sampai pada titik di mana kami harus mencari semua saran dari pihak-pihak berwenang, dan anjuran itu berubah dari hari ke hari. Jadi ini pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini. Yang jelas, saat ini ada masalah yang kami hadapi untuk menuju Melbourne, apa yang terjadi dengan Vietnam, perjalanan ke Bahrain, dan sebagainya. Ini tantangan bagi semua orang,” kata Williams.