Ferrari sempat dituding oleh Mercedes menyembunyikan sesuatu dengan tidak memacu mobil SF1000 pada kemampuan terbaiknya pada tes pramusim pertama. Kini Ferrari mulai menunjukan potensi terbaik mobil barunya itu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, KAMIS — Ferrari mulai menguji performa mobil SF1000 pada hari kedua tes pramusim Formula 1 di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Kamis (27/2/2020). Tim ”Kuda Jingkrak”, yang sepekan lalu fokus menguji keandalan mesin barunya, kini mulai mengeksplorasi kecepatan puncak di trek lurus sirkuit sepanjang 4,655 kilometer itu. Keseimbangan antara kecepatan puncak dan kemampuan melewati tikungan dengan cepat menjadi modal Ferrari menghentikan dominasi tim ”Panah Perak”, Mercedes.
Pebalap senior Ferrari, Sebastian Vettel, yang turun pada sesi pagi membuat sengatan dengan membuat catatan waktu 1 menit 17,651 detik menggunakan ban C3 atau setara kompon medium. Dia naik ke posisi kedua dengan selisih 0,402 detik dari pebalap Racing Point, Lance Stroll. Penggunaan ban C3 menegaskan potensi SF1000 untuk melesat lebih cepat masih sangat besar.
Ketika Vettel menggunakan ban berkompon lunak C4, dia mampu memacu SF1000 lebih cepat dan membukukan waktu 1 menit 17,093 detik. Namun, hari itu banyak pebalap yang bisa membukukan waktu pada rentang 1 menit 17 detik seiring dengan lintasan yang mengering, juga perbaikan performa mobil dibandingkan dengan musim lalu.
Vettel masih mengejar catatan waktu yang lebih baik dengan menggunakan ban berkompon paling lunak C5. Namun, mobilnya sempat melintir dan keluar lintasan di tikungan 5 saat dia berusaha mencari limit. Tikungan itu juga membuat Max Verstappen (Red Bull) kehilangan kendali mobilnya dan keluar lintasan. Setelah insiden yang memicu bendera merah itu, Vettel melesat semakin cepat. Dia mencetak waktu tercepat sesi pagi, 1 menit 16,841 detik.
Catatan waktu itu dicetak dengan kecepatan pada seksi 1 lintasan kurang cepat. Namun, Vettel mampu melibas sesi kedua dan ketiga yang banyak tikungan dengan cepat. Ini menunjukkan perbaikan downforce yang dilakukan Ferrari berdampak signifikan. Musim lalu, mobil SF90 sangat cepat di lintasan lurus, tetapi lambat saat melewati tikungan karena kekurangan downforce atau daya tekan memanfaatkan angin untuk mendapatkan cengkeraman ban yang baik.
”Kami merasakan sejumlah kemajuan, di mana yang membaik? Yang pasti di tikungan,” ujar Vettel seusai tes hari pertama.
Rekan setim Vettel, Charles Leclerc, juga menegaskan perbaikan yang sangat signifikan pada cengkeraman ban saat memasuki tikungan. ”Menurut saya, kekuatan terbesar (SF1000) adalah kecepatan pada tikungan. Kemudian kelemahannya, saya tidak akan menyebut itu kelemahan karena saat ini kami masih harus bekerja mencari keseimbangan pada mobil ini, supaya keseimbangan lebih merata lagi dari masuk hingga keluar tikungan,” ujar Leclerc dikutip laman resmi Formula 1.
Pekan lalu, pada tes pramusim pertama, Ferrari lebih memfokuskan mengujian downforce dengan simulasi melewati tikungan pada kecepatan yang tinggi. Akibatnya, catatan waktu Vettel dan Leclerc tidak mengesankan. Dalam kombinasi tiga hari tes pramusim pertama, 19-21 Februari, Vettel berada di posisi ke-14 dengan waktu 1 menit 18,154 detik. Sementara Leclerc di posisi ke-16 dengan 1 menit 18,289 detik. Catatan waktu terbaik dipegang pebalap Mercedes, Valtteri Bottas, dengan 1 menit 15,732 detik. Catatan waktu Bottas pekan lalu itu belum terlampaui hingga tes sesi pagi kemarin.
Simulasi balapan
Namun, catatan waktu satu putaran itu bukanlah jaminan hasil pada saat balapan. Pada sesi tes, juga kualifikasi, pebalap mengejar catatan waktu menggunakan ban paling lunak C5. Adapun saat balapan, strategi tidak bisa selalu bisa dijalankan dengan ban C5 yang sangat cepat, tetapi juga paling paling cepat aus. Kombinasi penggunaan ban menjadi sangat penting. Karena itu, pada sesi kedua, sejumlah pebalap menggunakan ban C2 dan C3 untuk menyelesaikan banyak lap secara beruntun.
Vettel pada awal sesi siang menggunakan ban C2 dan mencatatkan waktu 1 menit 23,755 detik hingga pukul 21.00 WIB. Juara dunia empat kali itu melakukan simulasi balapan, sama seperti pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, yang menggunakan ban C3.
Simulasi balapan sudah dilakukan oleh Verstappen sejak sesi pagi. Dia melakukan banyak putaran dengan ban C2 yang berkompon keras. Pebalap asal Belanda itu mencatatkan waktu 1 menit 17,738 detik dan naik ke posisi keempat sesi pagi.
Jika dibandingkan dengan catatan waktu saat balapan musim lalu di Barcelona, lap tercepat dicetak oleh Hamilton, 1 menit 18,492 detik. Pebalap lain di rentang 1 menit 18 detik hanya rekan setimnya, Bottas. Dengan simulasi yang dilakukan oleh Verstappen itu, Red Bull memiliki potensi besar menjadi pesaing serius Mercedes musim ini. Apalagi, mobil Red Bull musim ini menggunakan sistem suspensi baru yang membuat ujung depan mobil menjadi lebih ramping untuk menambah aerodinamika.
”Yang terpenting adalah mencoba banyak hal dan mengetahui reaksi mobil seperti apa sehingga ketika berangkat ke Melbourne (Australia, seri pertama pada 15 Maret), Anda sedikit tahu apakah versteer atau understeer untuk ke arah yang dituju,” ujar Verstappen yang musim lalu finis di posisi ketiga klasemen akhir dikutip Crash.