Hasil imbang pada laga antara Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri membuka kompetisi sepak bola Shopee Liga 1 musim 2020. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap setiap tim menjunjung sportivitas dan fairplay.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Kompetisi sepak bola Shopee Liga 1 musim 2020 dibuka di di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/2/2020), dengan hasil imbang, 1-1, Persebaya Surabaya dan Persik Kediri. Hasil ini membuat gamang tuan rumah Persebaya yang berkeyakinan meraih angka penuh.
Runner up Liga 1 musim lalu ini masuk lapangan dengan bekal kemenangan 3-1 atas Persik, tim promosi musim ini, pada turnamen pramusim Piala Gubernur Jawa Timur, pertengahan Februari. Pada turnamen tahunan itu yang berlangsung sejak 2002 itu, Persebaya melaju dan menjadi juara dengan mengalahkan Persija Jakarta, 4-1 pada laga final.
Persebaya juga diuntungkan dengan tampil di kandang sendiri, dengan dukungan ribuan pendukung fanatik, yakni Bonek, yang memadati stadion berkapasitas 50.000 kursi tersebut.
Namun, hasil di lapangan tidak sesuai harapan. Justru Persik yang mencetak gol terlebih dahulu pada menit ke-33 lewat tendangan penalti gelandang serang Gaspar Vega. Wasit Thoriq Alkatiri menunjuk titik 12 pas dan menghadiahi Persik dengan tendangan penalti karena bek tengah Hansamu Yama menyentuh bola dengan tangan.
Hansamu menebus kesalahannya dengan mencetal gol lewat sundulan apik, empat menit kemudian. Hasil imbang bertahan hingga laga usai.
Pelatih Persebaya Aji Santoso dalam jumpa pers seusai laga mengatakan, menerima hasil itu meski kurang puas. Namun, legenda hidup Persebaya ini berjanji akan mendorong penampilan tim asuhannya agar lebih baik di laga-laga berikutnya.
Adapun Pelatih Persik Joko Susilo mengatakan, cukup gembira dengan hasil imbang mengingat melawan Persebaya amat sulit. Tim dapat bermain lepas meski bermain tandang di Gelora Bung Tomo yang cukup angker karena tekanan energi Bonek.
”Hasil ini memang belum bisa membalas kekalahan lalu di Piala Gubernur Jatim, tetapi menjadi awal yang baik bagi kami,” ujar Joko.
Menarik
Laga pembuka Liga 1 musim 2020 ini sesungguhnya menarik sebab Persik dan Persebaya adalah kekuatan klasik sepak bola nasional dari Jawa Timur yang memiliki sejarah cukup panjang. Persik meraih promosi ke Liga 1 sebagai juara Liga 2 musim lalu. Adapun Persebaya adalah juara Liga 2 musim 2017 dan peringkat kedua Liga 1 2020 di bawah Bali United.
Di kompetisi divisi tertinggi ini, Persebaya dan Persik terakhir kali bertemu satu dasawarsa lalu saat sama-sama di tepi jurang degradasi. ”Green Force”, julukan Persebaya dan “Macan Putih”, julukan Persik, bertemu pada Agustus 2010 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Persebaya yang merasa “dikerjai” menolak hadir lalu dinyatakan kalah 0-3 dari Persik. Kedua tim akhirnya terdegradasi.
Kendati demikian, hasil imbang cukup menggambarkan jalannya pertandingan. Dari penguasaan bola, tim tamu yang turun dengan formasi 4-2-3-1 lebih unggul dengan persentase 60 berbanding 40.
Namun, tuan rumah dengan formasi 4-3-3 membuat tembakan akurat ke gawang lebih banyak yakni 5 berbanding 2. Kiper Persik Dimas Pratama bekerja keras tetapi sepadan dengan kegemilangan membuat 4 penyelamatan.
Laga Persebaya melawan Persik adalah satu dari tiga laga yang dimainkan pada hari pertama. Pada laga lainnya, tuan rumah Madura United melejit ke puncak klasemen sementara dengan kemenangan 4-0 (3-0) atas Barito Putera di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.
Pesta gol itu disumbang oleh Jaimerson Xavier pada menit ke-7, Bruno Matos pada menit ke-19, dan dua gol oleh Alberto Goncalves menit ke-33 lewat tendangan penalti dan pada menit ke-59.
Laga terakhir di hari pertama kompetisi juga berakhir imbang. Persiraja Banda Aceh menahan tamunya, Bhayangkara United, 0-0.
Ajang prestasi
Laga pembuka di Surabaya disaksikan oleh Menteri Pemuda dan olahraga Zainudin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Iriawan berharap, Liga 1 dapat menjadi sarana membangun persahabatan, dan persaudaraan, dan ajang prestasi sebagai wujud hasil pembinaan yang bermuara pada tim nasional Indonesia yang tangguh.
”Kita bangga dan berbahagia karena Liga 1 musim ini digelar sesuai rencana, mempertandingkan 306 laga, berlangsung dari 29 Februari -31 Oktober 2020,” katanya.
Iriawan mengatakan, kompetisi yang bermutu akan bermuara pada pembentukan tim nasional yang tangguh serta mendapatkan kepercayaan baik dari dunia usaha maupun publik internasional secara luas. “Kepercayaan ini sangat penting, mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tahun depan,” paparnya.
Iriawan meminta para pemain dan ofisial tim menjaga sportivitas dan mengembangkan fairplay pada setiap laga. Adapun pemimpin pertandingan harus bertindak jujur, lurus, dan dapat menjalankan tugasnya secara profesional. ”Untuk para suporter, tinggalkan tradisi kekerasan, jauhkan rasa permusuhan. Ingat tema Liga 1 2020 adalah ‘Kita Bersaudara,” tegasnya.
Zainudin mengapresiasi PSSI dan PT LIB karena dapat memulai kompetisi level tertinggi tahun ini sesuai rencana. Menpora menegaskan agar Liga 1 2020 berlangsung dengan sportivitas tinggi. ”Tak ada lagi atur-mengatur skor pertandingan,” katanya, sebelum melakukan tendangan perdana untuk membuka kompetisi.
Sebanyak lima laga akan digelar pada Minggu (1/3), termasuk juara bertahan Bali United yang menjamu tim promosi lainnya, Persita Tangerang. Persita datang dengan optimisme yang dibawa pelatih Widodo C Putro, yang membesut Bali United pada 2017-2018. (BRO/COK)