Pelita Jaya Bakrie menyapu bersih kemenangan dalam seri V Liga Bola Basket Indonesia di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur. Kemenangan Pelita Jaya atas Louvre Surabaya membuat tim Jakarta ini berhasil membalas dendam.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Pelita Jaya Bakrie tampil fantastis dengan menyapu bersih dua kemenangan dalam seri V Liga Bola Basket Indonesia di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur. Sapu bersih begitu sempurna karena tim raksasa liga ini berhasil membalaskan dendam saat menaklukkan Louvre Surabaya pada Minggu (1/3/2020).
Dalam pertandingan yang berjalan sangat ketat, Pelita Jaya berhasil mencuri kemenangan dari tim debutan Louvre, 80-76. Tim asal Jakarta ini memenangi laga seusai tertinggal berkali-kali dari sang lawan.
”Banyak pelajaran penting, bagaimana kami tertinggal tetapi bisa balik meraih kemenangan. Dalam permainan basket, banyak fluktuasi. Kebetulan kali ini kami yang menang,” kata Pelatih Pelita Jaya Ocky Tamtelahitu.
Di kuarter pertama, Pelita Jaya sempat tertinggal jauh 13-27. Mereka menipiskan jarak pada kuarter kedua dengan hanya tertinggal empat angka, 40-44. Kekuatan mental membuat tim asuhan Ocky mampu bangkit dan berbalik unggul 61-57 pada kuarter ketiga.
Ocky mengatakan, mereka banyak melakukan turnover di kuarter pertama, mencapai 8 turnover. ”Kesalahan itu dikonversi menjadi 12 angka buat lawan,” kata pelatih yang baru tahun pertama menangani Pelita Jaya tersebut.
Center asing Pelita Jaya, Dior Lowhorn, kembali menjadi penentu kemenangan tim. Pemain setinggi 1,96 meter ini merepotkan pertahanan Louvre dengan catatan 31 poin dan 8 rebound.
”Dior adalah pemain yang sangat penting untuk kami. Dia bisa mendominasi permainan dengan tubuh besar dan tinggi. Perannya begitu membantu sistem permainan kami,” kata Ocky.
Selain Lowhorn, akurasi tembakan tiga angka Pelita Jaya yang mencapai 34 persen juga menentukan kemenangan. Guard lokal Respati Ragil Pamungkas menjadi pencetak terbanyak dari tiga angka dengan total 12 poin.
Kemenangan atas Louvre membuat tim asal Ibu Kota ini mampu menuntaskan dendamnya. Sebelumnya, Pelita Jaya ditaklukkan Louvre di seri keempat IBL Yogyakarta, 81-92.
Kemenangan ini melengkapi rekor Pelita Jaya di Kediri. Sebelumnya, mereka berhasil menaklukkan Pacific Caesar Surabaya pada hari Jumat. Dua kemenangan ini membuat Pelita Jaya kokoh di puncak klasemen bersanding dengan Indonesia Patriots (tim nasional) yang tidak akan bermain di play off.
Pelita Jaya kembali menunjukkan taringnya musim ini. Musim lalu, juara pada IBL 2017 ini tampil kurang meyakinkan. Di bawah asuhan pelatih Fictor Roring, mereka hanya berhasil menembus semifinal.
Pelatih Louvre Andika Supriadi Saputra menjelaskan, kekalahan timnya diakibatkan oleh efektivitas tembakan tiga angka lawan. Hal itu berbanding terbalik dengan kurang efektifnya tiga angka Louvre yang hanya berhasil memasukkan dua kali dari 17 percobaan.
Menurut Andika, masih banyak kekurangan dari Louvre musim ini. Sebab, tim ini merupakan tim debutan yang bermaterikan semua pemain baru. ”Karena itu, kami butuh adaptasi lagi. Sekarang belum cukup,” tambahnya.
Satria Muda sapu bersih
Di laga lainnya, tim papan atas Satria Muda juga berhasil menyapu bersih seri Kediri. Satria Muda pada hari terakhir berhasil menaklukkan Prawira Bandung, 73-53.
”Anak-anak mampu tampil bagus walau dua hari berturut-turut bermain. Sebenarnya tenaga lawan lebih segar. Kami bermain sebagai tim, itu kunci kemenangan kami,” katanya. Empat pemain mencetak angka double digit adalah bukti bahwa kerja sama timnya berjalan apik,” kata Pelatih Satria Muda Milos Pejic.
Guard asing Gary Jacobs Jr menjadi penyumbang terbanyak dengan 18 poin dan 4 rebound. Kontribusinya diikuti oleh pemain lokal Sandy Ibrahim Azis (16 poin) dan Avan Seputra (10 poin).
Asisten Pelatih Prawira Andre Yuwadi mengatakan, timnya bermasalah dalam menyerang. Akurasi tembakan tiga angka Prawira sangat rendah, hanya 12 persen. ”Rencana pertandingan sudah bagus. Namun, serangan kami yang kurang bagus,” katanya.