Liverpool kembali mengerahkan kekuatan penuh di ajang Piala FA. Mereka tidak mau mengerahkan tim yang seluruhnya berisi pemain muda untuk menghadapi Chelsea.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, SENIN - Liverpool akan tampil lebih ”serius” saat menjalani laga putaran kelima atau babak 16 besar Piala FA melawan Chelsea di Stamford Bridge, Rabu (4/3/2020) dini hari WIB. Mereka tidak lagi mengerahkan para pemain muda seperti pada putaran sebelumnya dan akan kembali memainkan para pemain tim utama.
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, melihat laga kontra “The Blues” ini sebagai peluang untuk melaju lebih jauh dan mendapatkan trofi tambahan pada musim ini. Sudah tidak ada lagi alasan untuk menyimpan kekuatan tim yang sebenarnya, karena Chelsea merupakan lawan yang sulit ditaklukkan.
”Situasinya berbeda dengan putaran sebelumnya. Ini adalah babak 16 besar dan kami ingin terus melaju,” kata Klopp. Pada putaran sebelumnya, Liverpool melawan Shrewsbury Town dalam dua laga. Pada laga pertama berakhir imbang 2-2 dan Liverpool memenangi laga ulangan, 1-0.
Dalam kedua laga kontra Shrewsbury itu, Klopp lebih banyak menurunkan para pemain yang tergabung dalam tim Liverpool U-23. Para pemain muda itu dikerahkan karena para pemain senior ”diwajibkan” beristirahat dan menikmati libur musim dingin. Peran Klopp pun digantikan Neil Critchley, yang merupakan pelatih tim U-23.
Strategi yang sama juga dilakukan Liverpool pada ajang Piala Liga Inggris. Klopp terpaksa menurunkan para pemain muda saat menghadapi Aston Villa, karena pada saat yang berdekatan, mereka harus tampil di ajang Piala Dunia Antarklub di Qatar. Hasilnya, Aston Villa bisa menang 5-0 dan melaju hingga ke final menghadapi Manchester City.
Dengan menurunkan para pemain muda, Klopp pada waktu itu sempat dinilai menghina ajang Piala FA. Ketika tim-tim lain muncul dengan kekuatan penuh, ”The Reds” justru mengerahkan para pemain yang kurang pengalaman. Namun, ia memiliki alasan kuat bahwa timnya perlu menjalani proses pemulihan agar bisa tetap bisa meraih kemenangan pada laga-laga Liga Inggris.
Para pemain muda itu sukses menjalankan tugas berat hingga The Reds melaju ke babak 16 besar. Mereka sudah bisa melepas tanggung jawab itu karena peluang Liverpool sudah semakin mendekati trofi Liga Inggris. Kini mereka unggul 22 poin di atas Manchester City dengan sisa 10 laga lagi.
Para pemain Liverpool kini sudah bisa lebih fokus untuk menjalani kompetisi-kompetisi lainnya seperti Piala FA dan Liga Champions yang sudah memasuki tahapan krusial. Lawan-lawan tangguh pun sudah menanti di depan mereka, seperti Chelsea.
”Penampilan Chelsea musim ini sangat menjanjikan dan Frank (Lampard, manajer Chelsea) telah melakukan pekerjaan luar biasa,” ujar Klopp. Kemampuan Lampard untuk mengangkat Chelsea dan mempertahankan tim pada posisi empat besar di klasemen Liga Inggris saat ini, kata Klopp, merupakan sebuah pencapaian hebat.
Bertarung untuk mencapai peringkat empat besar dan merebut tiket Liga Champions musim depan membutuhkan konsistensi tinggi. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang manajer. Apalagi Lampard harus berjuang dengan para pemain yang ada.
Bahkan, untuk menghadapi Liverpool, Lampard juga memegang daftar para pemain pilar yang cedera.
”Tidak ada Tammy Abraham, Christian Pulisic, Callum Hudson-Odoi, dan N’Golo Kante,” kata Lampard seperti dilansir laman Chelsea.
Abraham yang merupakan ujung tombak Chelsea sedang mengalami cedera pergelangan kaki. Klub telah mengirim pemain berusia 22 tahun itu ke Barcelona untuk menjalani perawatan. Belum ada laporan terkini dan Lampard belum tahu kapan Abraham bisa pulang.
Tanpa Abraham dan Pulisic, Chelsea praktis kekurangan daya gedornya. ”Saya sendiri tidak tahu apakah ini saat yang terbaik untuk melawan Liverpool. Mungkin tidak, tetapi siapa tahu,” kata Lampard.
Tim terluka
Luka yang dialami Chelsea setelah dikalahkan Bayern Muenchen, 0-3, pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions masih terasa. Situasi belum membaik ketika Chelsea kemudian ditahan imbang Bournemouth, 2-2, pada laga Liga Inggris, akhir pekan lalu.
Namun, Liverpool juga pada posisi yang sama. The Reds baru saja kehilangan peluang untuk memecahkan rekor tak terkalahkan alias ”Invincibles” yang dipegang Arsenal di Liga Inggris. Trend tak terkalahkan yang dipegang Liverpool dalam 44 laga terakhir berhasil dihentikan oleh tim papan bawah, Watford, yang bisa mengalahkan Liverpool, 3-0.
Kekalahan dari Watford itu membuat bek Liverpool, Dejan Lovren, dituding publik sebagai penyebabnya. ”Saya menyayangkan jika orang-orang menyalahkan Lovren. Baik Lovren maupun Joe Gomez (bek lainnya) selama ini telah tampil bagus di posisinya,” kata Klopp.
Oleh karena itu, penampilan Liverpool saat melawan Watford bukan menjadi patokan Klopp untuk memilih pemain yang akan turun melawan Chelsea.
”Kami selalu memilih pemain yang bisa memberikan peluang tim untuk melaju ke babak berikutnya,” ujarnya.