Tottenham Hotspurs sudah mengalami paceklik trofi sejak 2008. Peluang mereka mendapatkan trofi musim ini kian menipis setelah tersingkir dari Piala FA akibat dikalahkan Norwich City melalui adu penalti, Kamis dini hari.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Tottenham Hotspur terdepak dari ajang Piala FA Inggris setelah dikalahkan Norwich City pada laga babak 16 besar yang berakhir dengan adu penalti di Stadion Tottenham Hotspur, London, Kamis (5/3/2020) dini hari WIB. Spurs pun terancam mengakhiri musim ini tanpa menjuarai kompetisi apa pun dan lemari trofi mereka tetap ”berdebu” karena jarang disentuh.
Norwich, tim penghuni dasar klasemen Liga Inggris, mampu menahan imbang Spurs, 1-1, selama waktu normal 90 menit. Sundulan bek Spurs, Jan Vertonghen, pada menit ke-13 membuat tim tuan rumah unggul lebih dulu. Namun, Norwich bisa membalas melalui gol Josip Drmic pada menit ke-78.
Ketika laga dilanjutkan dengan adu penalti, tiga pemain Spurs, yaitu Erik Lamela, Troy Parrott, dan Gedson Fernandes, gagal menjalankan tugas mereka. Tendangan Lamela mengenai mistar gawang, sedangkan tendangan Parrott ataupun Fernandes bisa digagalkan kiper Norwich, Tim Krul, yang tampil gemilang.
Dengan demikian, harapan terbaik Spurs meraih trofi pada musim ini sudah menguap. Begitu pula keinginan Manajer Spurs Jose Mourinho. ”Saya ingin mempersembahkan trofi untuk Spurs. Keinginan saya tidak pernah berubah,” kata Mourinho sebelum laga ini, seperti dikutip BBC.
Namun, Spurs sekarang dalam kondisi yang sangat sulit. Mereka sudah kehilangan dua penyerang terbaiknya yang sedang mengalami cedera, yaitu Harry Kane dan Son Heung-min. Dengan melemahnya daya serang, mereka saat ini masih berada di peringkat ketujuh Liga Inggris.
Spurs juga sudah tersingkir dari kompetisi domestik lainnya, yaitu Piala Liga Inggris. Mereka disingkirkan tim dari League Two atau liga kasta keempat di Inggris, Colchester United, pada laga yang juga berakhir dengan adu penalti.
Peluang Spurs meraih trofi pada musim ini praktis hanya tersisa di ajang Liga Champions Eropa. Namun, peluang itu pun sangat kecil karena pada laga pertama babak 16 besar mereka sudah dikalahkan RB Leipzig, 0-1, di kandang sendiri.
Meski Spurs mampu membuat keajaiban dengan mengalahkan Leipzig pada laga kedua di Jerman, mereka tetap tidak akan diperkuat Kane dan Son saat melaju ke babak berikutnya. Sulit bagi Spurs untuk mengulang prestasi musim lalu saat mampu menembus babak final Liga Champions dengan skuad yang masih utuh.
Paceklik trofi
Skuad yang pincang memaksa manajemen Spurs kembali bersabar untuk mendapatkan trofi. Klub berjuluk ”Lili Putih” ini terakhir kali meraih trofi saat menjuarai Piala Liga Inggris musim 2007-2008. Paceklik trofi terus berlangsung selama tim ditangani manajer sebelumnya, Maurizio Pochettino, pada kurun 2014-2019.
Pada November 2019, Spurs akhirnya memecat Pochettino dan menggantinya dengan Mourinho yang jago menyabet trofi. Mourinho sudah tiga kali membawa Chelsea menjuarai Liga Inggris. Di level Eropa, ia mempersembahkan trofi Liga Champions untuk Porto dan Inter Milan. Ia menjadikan Inter sebagai satu-satunya klub Italia yang bisa menyapu tiga gelar semusim (treble) pada 2009-2010.
Namun, manajer sekaliber Mourinho sekalipun saat ini masih kesulitan untuk memenuhi harapan Spurs mendapatkan trofi pada musim ini. Performa klub justru memburuk. Hasil laga kontra Norwich ini merupakan kekalahan untuk keempat kali secara beruntun di semua kompetisi. Sejak dikalahkan Leipzig, Spurs kemudian dikalahkan Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris.
Namun, manajer sekaliber Mourinho sekalipun saat ini masih kesulitan untuk memenuhi harapan Spurs mendapatkan trofi pada musim ini. Performa klub justru memburuk.
Tren buruk ini, kata Mourinho, terjadi karena para pemainnya punya beban sangat berat. Dengan absennya Kane dan Son, para pemain yang tersisa harus bekerja lebih keras. ”Saya tidak pernah berpikir buruk terhadap satu pun pemain di tim. Saya sekarang merasa kasihan terhadap mereka,” ujarnya.
Keadaan bertambah buruk ketika bek Spurs, Eric Dier, naik ke tribune penonton seusai laga itu dan bertengkar dengan seorang penonton. Dier dikabarkan marah setelah mengetahui penonton tersebut bertengkar dengan saudara kandungnya yang juga berada di tribune penonton. Tidak diketahui pasti akar permasalahan tersebut.
Kegembiraan Norwich
Sebaliknya, Norwich bersukacita merayakan kekompakan dan semangat yang mereka miliki. ”Kami adalah tim underdog terkuat saat ini. Saya tidak bisa menjamin kami bisa bertahan di Liga Inggris atau menjuarai Piala FA, tetapi kami sudah membuat kenangan indah,” kata Manajer Norwich City Daniel Farke.
Norwich saat ini terancam terdegradasi ke Divisi Championship karena berada di dasar klasemen Liga Premier Inggris dan baru mengumpulkan 21 poin. Jika ingin keluar dari zona degradasi, mereka harus bisa menyalip Bournemouth yang saat ini sudah mengumpulkan 27 poin di peringkat ke-18.
Tantangan Norwich di Piala FA semakin berat. Mereka selanjutnya akan melaju ke babak perempat final dan menghadapi Derby County atau Manchester United yang baru berlaga pada Jumat (6/3/2020) dini hari WIB.
Tetangga MU, Manchester City, juga melaju ke babak perempat final untuk menghadapi Newcastle United setelah mengalahkan Sheffield Wednesday, 1-0, pada laga lainnya, Kamis. Adapun Leicester City akan menghadapi Chelsea setelah mengalahkan Birmingham City, 1-0.