Ratusan peserta telah mendaftar untuk ikut dalam kejuaraan renang perairan terbuka Oceanman 2020, 10-11 April, di Sanur, Bali. Indonesia baru pertama kali menjadi tuan rumah Oceanman.
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekitar 400 peserta telah mendaftar untuk ikut berlomba dalam Oceanman 2020, 10-11 April, di Sanur, Bali. Kejuaraan renang perairan terbuka internasional ini merupakan seri kedua dari semua 19 seri yang berlangsung di beberapa negara. Di Asia, hanya ada dua seri, yakni di Bali (Indonesia) dan Krabi (Thailand).
Ada beberapa kategori lomba dengan yang tertinggi yaitu nomor full (10 kilometer perairan terbuka). Di bawahnya yaitu nomor half (5 kilometer), kelas sprint (2 kilometer).
Nomor itu meliputi kelas yunior (16-19 tahun), master 20-29 tahun, master 30-39 tahun, master 40-49 tahun, master 50-59 tahun, master +60 tahun, dan kelas inspirasi (untuk difabel 33 persen). Ada juga kelas untuk anak-anak usia 7-14 tahun. Tim beregu anak-anak berusia mulai dari 12 tahun. Kategori anak-anak menempuh jarak 1 kilometer.
”Berbeda dengan seri kejuaraan renang perairan terbuka yang diadakan FINA, pada seri kejuaraan Oceanman semua peserta membawa buoy, balon pelampung saat berlomba, sehingga lokasinya mudah diketahui panitia. Hal itu juga membuat lomba ini aman, termasuk untuk anak-anak,” kata Albert Sutanto, penggagas kegiatan tersebut di Senayan, Jumat (6/3/2020).
Penggagas lainnya, Felix Sutanto, mengatakan, di negara-negara yang sering mengadakan lomba sejenis, peserta bisa mencapai 1.000 orang. ”Namun, karena Indonesia baru pertama kali mengadakan lomba, disarankan hanya 350 sampai 600 peserta,” ujarnya.
Berbeda dengan seri kejuaraan renang perairan terbuka yang diadakan FINA, pada seri kejuaraan Oceanman semua peserta membawa buoy, balon pelampung saat berlomba, sehingga lokasinya mudah diketahui panitia. Hal itu juga membuat lomba ini aman, termasuk untuk anak-anak.
Albert bercerita, ketika salah satu seri itu berlokasi di Langkawi, Malaysia, tim renang Albert dan Felix, Millenium, membawa 70 peserta. Sampai akhirnya Indonesia ditawari menjadi salah satu tuan rumah.
”Waktu presentasi, begitu saya bilang akan mengadakan di Bali, semua yang hadir langsung berseru kesenangan, begitu antusias. Bahkan, para peserta dari luar negeri langsung memesan hotel dan memperpanjang masa liburan mereka di Bali,” ujar Albert .
Jika lomba pertama ini sukses, Albert dan Felix sebagai pemegang hak penyelenggara lomba berencana menggelar lomba di dua tempat dalam setahun. ”Selain Bali, lokasi pilihan kami sekarang adalah Lombok,” ujar Albert.