Turnamen tenis BNP Paribas Terbuka 2020 atau dikenal dengan Indian Wells menjadi kejuaraan besar tenis pertama yang dibatalkan karena virus korona. Pembatalan dilakukan karena ada penduduk lokal yang terinfeksi korona.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
INDIAN WELLS, MINGGU — ”BNP Paribas Terbuka 2020 Tidak Akan Diselenggarakan”. Tulisan tersebut terpampang pada halaman muka laman resmi turnamen tenis yang seharusnya berlangsung 12-22 Maret tersebut. Inilah kejuaraan besar tenis pertama yang dibatalkan karena penyebaran virus korona.
Turnamen yang lebih dikenal dengan sebutan Indian Wells, karena diselenggarakan di kota yang berada di California, Amerika Serikat, itu adalah turnamen berlevel tertinggi dalam kalender tenis putra-putri profesional. Ini adalah turnamen ATP Masters 1000 untuk putra dan WTA Premier Mandatory pada kategori putri.
Undian babak utama yang terdiri atas 132 pemain berjumlah sama dengan ajang Grand Slam, hingga membuat Indian Wells dijuluki ”Grand Slam Kelima”.
Semula, panitia berencana tetap menyelenggarakan turnamen berhadiah total 9,735 juta dollar AS (sekitar Rp 140 miliar) tersebut dengan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi petenis, ofisial, dan penonton. Panitia pada Kamis lalu mengumumkan beberapa tindakan pencegahan penyebaran virus, seperti pemakaian sarung tangan oleh ball kids, petenis harus mengambil sendiri handuk saat bertanding (tidak diambilkan ball kids), dan melarang mereka memberi tanda tangan kepada penggemar.
Namun, turnamen akhirnya dibatalkan setelah Departemen Kesehatan Riverside County, California, mengumumkan kondisi darurat di Lembah Coachella, bagian timur gurun di Los Angeles, Minggu (8/3/2020) waktu setempat. Itu dilakukan terkait adanya penduduk lokal yang terinfeksi virus korona.
Dilaporkan, ada 114 orang terinfeksi virus di California, yang menjadi bagian dari 539 kasus di AS dengan 22 kematian. Secara global, virus yang awalnya berasal dari China ini telah menginfeksi 109.400 orang, 3.800 orang di antaranya meninggal.
”Kami kecewa turnamen tak dapat diselenggarakan, tetapi kesehatan dan keamanan komunitas lokal, penonton, atlet, sukarelawan, sponsor, pekerja, vendor, dan semua yang terlibat dalam turnamen adalah yang terpenting,” ujar Direktur Turnamen Tommy Haas, mantan petenis Jerman yang pernah berperingkat kedua dunia.
Pembatalan tersebut diputuskan setelah sejumlah petenis bintang berdatangan ke Indian Wells Tennis Garden dan menjalani latihan. Rafael Nadal, misalnya, telah mengunggah foto dan video latihan di lapangan utama dalam media sosial.
Petenis nomor tiga dunia, Dominic Thiem, juga memperlihatkan fotonya bersama Haas di lapangan yang sama. Petenis-petenis kelas menengah, bahkan, akan memulai penampilan pada Senin sejak babak kualifikasi.
”Risikonya terlalu besar untuk menggelar acara yang bisa mengumpulkan banyak orang pada saat ini. Kita harus bekerja sama melindungi komunitas di sini dari penyebaran virus,” kata David Agus, profesor di bidang kesehatan dari Universitas Southern California.
Atas pembatalan tersebut, panitia mempersilakan penonton yang telah membeli tiket untuk meminta pengembalian uang atau menyimpannya untuk digunakan pada turnamen 2021.
Pembatalan ATP/WTA Indian Wells dilakukan setelah selesainya turnamen pemanasan di tempat yang sama pekan lalu. Petenis putri Indonesia, Jessy Rompies dan Beatrice Gumulya, ambil bagian dalam turnamen berlevel 125K tersebut dan kalah pada babak pertama.
Tiga hari setelah pelaksanaan Indian Wells, persaingan petenis top dunia akan berlangsung di Miami, Florida, AS, 25 Maret-5 April, dengan level yang sama. Setelah itu, persaingan tenis berlanjut ke musim lapangan tanah liat yang sebagian besar digelar di Eropa, di antaranya di Italia yang terdampak besar oleh penyebaran virus. Namun, selain Indian Wells, belum ada pernyataan pembatalan atau penundaan dari ajang besar lainnya. (AFP/REUTERS)