Seri pembuka balap Formula 1 akan mulai bergulir Jumat pekan ini. Teka-teki persaingan tim-tim papan atas akan segera menemukan jawabannya di Albert Park, Melbourne, Australia, akhir pekan ini.
Oleh
Johanes Waskita Utama
·4 menit baca
MELBOURNE, SENIN — Ferrari menjadi sorotan utama menjelang seri pertama Formula 1 musim 2020. Tim ”Kuda Jingkrak” asal Italia itu penuh teka-teki, mulai dari hasil tes yang memicu kecurigaan strategi sandbagging hingga kendala virus korona yang berpotensi menghalangi perjalanan para teknisi andalan dari Italia. Enigma tim legendaris yang pebalapnya tak pernah juara setelah 2007 itu akan segera terjawab di Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu (15/3/2020).
Mobil Ferrari SF1000 telah tiba di Melbourne dan dalam perjalanan menuju Sirkuit Albert Park, Senin (9/3/2020). Mobil tim Italia lainnya, Alpha Tauri, juga sudah mendarat di Bandara Avalon. Kedatangan mobil dua tim Italia itu menguatkan optimisme balapan seri pertama Formula 1 akan berlangsung sesuai jadwal, dimulai dengan sesi latihan dan kualifikasi pada Jumat dan Sabtu, hingga balapan pada Minggu mulai pukul 12.10 WIB.
Tim-tim dari Italia sempat dikhawatirkan tidak bisa masuk Australia karena wabah virus korona yang merebak sangat cepat di negara itu. Namun, Pemerintah Australia tidak mencegah penumpang dari Italia masuk meskipun harus menjalani pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat. Jika teknisi dan anggota tim inti tidak lolos pemeriksaan kesehatan, Ferrari bisa sangat dirugikan Apalagi, pebalap mereka, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc, sedang berjuang memperbaiki musim lalu yang penuh kekacauan akibat masalah keandalan mesin, kekeliruan strategi, dan kerja sama tim.
Keberadaan anggota tim itu sangat penting untuk mencari solusi dalam waktu tepat berdasar masukan pebalap dari hasil sesi latihan jelang balapan. Kerja tim ini dibatasi oleh waktu yang sempit, untuk mendapatkan setelan mesin, aerodinamika, suspensi, dan pengereman.
Dengan data yang mencapai 4 terabyte dari satu mobil di setiap sesi latihan ataupun balapan, pakar analisis data juga menjadi aset penting. Dengan anjuran dari pengelola Formula 1 agar tim mengurangi anggota hingga jumlah minimal untuk bisa balapan, artinya beban kerja mereka akan lebih besar. Situasi ini berpotensi mengurangi kemampuan kompetitif tim-tim peserta yang terpengaruh oleh virus korona.
Untuk seri pertama Formula 1 ini, Ferrari bisa bernapas lega karena bisa memberangkatkan tim terbaiknya di tengah wabah penyakit menular yang mematikan.
”Yang menarik adalah penerbangan (tim-tim) Italia. Mobil-mobil Alpha Tauri dan Ferrari sudah dalam perjalanan dari Avalon seperti yang kita bicarakan. Jadi ini sangat bagus. Personel kunci ada di dalam pesawat mereka,” ujar Andrew Westacott, CEO Australian Grand Prix Corporation, kepada SEN dikutip The Guardian, Senin.
”Yang juga menarik, hanya dua orang yang tidak berangkat dari Italia, yaitu Sebastian Vettel, yang berangkat dari Swiss, dan Charles Leclerc yang terbang dari Monako melalui Nice. Yang lain semuanya dalam perjalanan dan kami menantikan (mereka) dalam 12-24 jam ke depan,” ujar Westacott yang menegaskan balapan akan tetap terbuka untuk penonton.
Permainan pikiran
Kepastian mobil Ferrari dan anggota timnya itu menguak satu misteri di awal musim ini. Namun, masih ada teka-teki lain yang baru akan terungkap saat balapan. Ferrari, yang dinilai menerapkan taktik sandbagging untuk menyembunyikan kemampuan sebenarnya dari SF1000, terus menegaskan bahwa apa yang terlihat di saat tes pramusim adalah performa mereka sesungguhnya. Bahkan, Kepala Tim Scuderia Ferrari Mattia Binotto menegaskan, pihaknya belum tentu siap bersaing dengan Mercedes dan Red Bull di Melbourne.
”Saya tidak berpikir kami akan dalam posisi untuk menang di Australia,” ujarnya dikutip Crash. ”Semua tim memiliki masalahnya masing-masing, beberapa dengan keandalan, yang lainnya dengan performa kurang, tetapi dalam balapan akhir pekan semuanya bisa terjadi. Saat ini, kami tidak cukup cepat untuk berada di atas sana,” kata Binotto.
Pernyataan Binotto itu meragukan karena Ferrari memiliki catatan bagus di Albert Park dengan Vettel memenangi balapan pada 2017 dan 2018. Musim lalu Ferrari harus mengakui kekuatan Mercedes yang menempatkan Valtteri Bottas sebagai pemenang seri Australia.
”Kami tidak bermain psikologis. Ini performa kami sebenarnya saat ini. Seberapa bagus dan buruknya ini hanya bisa diketahui lebih jelas setelah tiga seri pertama. Ada tekanan di sana. Tekanan harus dilihat sebagai motivasi, bukan drama,” ujar Binotto.
Enigma Ferrari di awal musim ini, dinilai Bottas, sebagai sesuatu yang aneh. Sementara rekan setimnya, Lewis Hamilton, menilai, permainan pikiran hanya berpengaruh bagi mereka yang lemah. ”Saya sudah lama di sini (F1), sangat lama, sehingga saya sadar jika ada yang memuji-muji kami dan mengatakan diri mereka rendah sehingga mereka berpotensi meraih lebih secara tidak diduga atau apa pun itu,” ujar Hamilton dikutip F1i.
”Hal itu tidak membuat perbedaan. Beberapa orang berpikir itu adalah perang psikologis, tetapi sebenarnya tidak. Bagi mereka yang bodoh mungkin (berpengaruh), tetapi ini sama sekali tidak memengaruhi kami,” kata juara dunia enam kali itu.
Untuk membuktikan apakah yang dilakukan Ferrari adalah perang psikologis atau bukan, hanya bisa dijawab saat balapan di Albert Park akhir pekan ini. Jika menang di seri pertama itu, Formula 1 akan lebih menarik. Balap jet darat ini membutuhkan penyegaran, dengan munculnya penantang kuat bagi tim ”Panah Perak” yang dominan sejak awal era mesin V6 turbo hibrida digunakan pada 2014.