Cabang Dayung dan Panahan Fokus Menatap Kualifikasi Olimpiade
Atlet-atlet nasional dari cabang olahraga dayung dan panahan fokus mempersiapkan diri mulai pertengahan Maret 2020. Mereka berusaha memperebutkan tiket agar lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Atlet-atlet nasional dari cabang olahraga dayung dan panahan fokus mempersiapkan diri mulai pertengahan Maret 2020. Pemusatan latihan jangka pendek di luar negeri akan dilakukan cabang-cabang tersebut untuk memperebutkan tiket menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Tim rowing akan menjalani pemusatan latihan di Amsterdam, Belanda, selama sebulan setengah pada akhir Maret. Tim berisi delapan atlet nasional yang disiapkan untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade pada Mei mendatang, di Luzern, Swiss.
“Nanti kemungkinan di Amsterdam sebulan lebih. Jadi langsung sekalian setelah dari sana berangkat ke kualifikasi di Swiss. Mereka akan melakukan pemusatan latihan sekaligus mengikuti beberapa pertandingan,” kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Budiman Setiawan, saat dihubungi pada Rabu (11/3/2020), dari Jakarta.
Rencana try out sempat mundur karena mengikuti jadwal kualifikasi Olimpiade yang ditunda karena wabah korona atau Covid-19. Sebelumnya, kualifikasi dijadwalkan berlangsung pada 23-27 April 2020 di Korea Selatan.
Tim rowing akan memaksimalkan waktu berlatih di Amsterdam. Adapun pelatnas sejak Januari 2020 sempat terhambat karena persoalan tempat latihan. Tiga pekan lalu, tempat latihan mereka dipindah dari Jatiluhur ke Cipule karena danau dipenuhi dengan eceng gondok. Di Jatiluhur perahu sering tidak bisa lewat karena tertutup tanaman.
Sementara itu, di Cipule, latihan juga agak terganggu dengan kehadiran tanaman serupa. Namun, hal itu bisa diatasi dengan pemilihan jalur dan pemotongan tanaman oleh pendamping tim.
Budiman mengatakan, atlet rowing bisa lebih fokus berlatih di luar negeri. “(Latihan) di Cipule sementara aman, tetapi masih ada tumbuhan juga. Sudah muncul-muncul lagi walaupun kita bersihkan terus. Di Amsterdam bisa lebih fokus karena mereka juga bisa punya lawan sparing,” jelasnya.
Atlet juga bisa lebih berkonsentrasi untuk mempersiapkan dirinya. Menurut Budiman, saat berlatih di dalam negeri, atlet sering kurang terkontrol saat liburan. Terkadang mereka tidak beristirahat total saat libur dan pulang ke rumah masing-masing.
Tim canoeing yang berisikan delapan atlet juga akan berangkat menjalani pemusatan latihan di Turki dalam waktu dekat. Mereka akan bersiap untuk kualifikasi di Thailand pada akhir April yang sempat ditunda sebulan.
PB PODSI menargetkan total 7 atlet dari rowing dan canoeing untuk lolos ke Olimpiade. Salah satu atlet yang diandalkan adalah Nemo yang akan bersaing di nomor single skulls putra (M1X).
Di sisi lain, cabang panahan juga merencanakan pemusatan latihan di luar negeri dalam waktu dekat. Namun, mereka akan terlebih dulu mengumpulkan atlet untuk pelatnas pada pekan depan di Jakarta.
Pelatnas panahan agak sedikit terlambat karena PP Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) baru saja mengangkat ketua baru, Illiza Sa’aduddin Djamal. Dia menggantikan ketua periode 2018-2022 yang mundur pada akhir tahun lalu.
“SK (Surat Keputusan) kepengurusan baru akan selesai. Setelah itu ketum terpilih akan menandatangani SK tim pelatnas. Baru diberikan kepada Kemenpora. Setelah itu proses pencairan dana lalu masuk manggil atlet dan pelatih. Pekan depan paling lambat (mulai pelatnas),” kata Kepala Sekretariat Perpani, Ikhsan.
Dalam waktu dekat, Perpani juga akan mengirimkan atlet untuk pemusatan latihan di luar negeri. Mereka sedang mencari pengganti dari rencana pemusatan latihan di Korea Selatan yang sudah dimulai sejak akhir Maret. Korsel tidak jadi dipilih karena kewaspadaan terhadap Covid-19.
Ikhsan mengatakan, pihaknya akan segera berkonsultasi dengan Kemenpora untuk menentukan negara yang dikunjungi. “Kami perlu meminta masukan negara mana saja yang mungkin dikunjungi. Karena kan sedang ramai korona,” ucapnya.
Enam Atlet akan mengikuti pemusatan latihan ke luar negeri antara lain Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunissa. Atlet-atlet itu akan didampingi dua pelatih yang masih belum ditentukan hingga saat ini.
Panahan akan mengejar tiket tambahan yakni dari nomor beregu dalam kualifikasi di Piala Dunia Panahan Seri Ketiga di Berlin, Jerman, Juni 2020. Tiga pasangan dikirim untuk merebut tiket beregu putra, putri, dan campuran. Panahan telah berhasil meloloskan dua atlet di nomor individu.
Ajang kualifikasi bagi cabang-cabang Olimpiade begitu penting untuk mengambah jumlah atlet Indonesia untuk bersaing di Tokyo. Sebelumnya, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menargetkan 31 atlet lolos ke Tokyo atau lebih banyak dibandingkan Olimpiade Rio 2016 (28 orang).
Adapun hingga kini baru enam atlet yang berhasil mendapatkan tiket ke Olimpiade. Atlet itu berasal dari cabang angkat besi (2), atletik (1), menembak (1), dan panahan (2).