Meluasnya wabah virus korona membuat penyelenggara IBL memindahkan pelaksanaan seri ketujuh dari Jakarta ke Malang. Mereka juga mengantisipasi pertandingan berlangusng tanpa disaksikan penonton.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peningkatan jumlah kasus positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Indonesia dikhawatirkan berujung pada penundaan Liga Bola Basket Indonesia. Ancaman penundaan ini menjadi dilema bagi penyelenggara karena mereka sudah menargetkan liga selesai sebelum bulan puasa.
Meningkatnya kewaspadaan pada penyebaran virus korona telah berdampak pada Liga Bola Basket Indonesia (IBL). Seri ketujuh yang dijadwalkan di Jakarta pada 13-15 Maret itu terpaksa dipindahkan ke Malang, Jawa Timur. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan imbauan larangan kegiatan olahraga dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dikhawatirkan, pemindahan kota penyelenggara hanya awal dari dampak wabah itu. Dengan peningkatan signifikan kasus positif Covid-19 di Indonesia, sangat mungkin terjadinya penundaan liga demi keselamatan pemain, ofisial, dan penonton.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan belum mempunyai bayangan terkait penundaan. Skema yang sudah disiapkan penyelenggara baru pertandingan tanpa penonton.
”(Soal) penundaan, (kami) belum bisa bicara sekarang, harus bicara dengan klub. Namun, kita mesti siap jika kondisinya memang harus ditunda,” kata Junas saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Berkaca dari negara di Asia Tenggara, Filipina sudah lebih dulu membekukan liga bola basket utama sampai batas waktu yang belum ditentukan. Thailand menyudahi liga yang baru berjalan enam pertandingan. Semua itu karena pertimbangan keselamatan.
Penundaan akan menjadi dilema bagi tim peserta. Mereka yang sudah bertanding dalam dua bulan terakhir akan kehilangan sentuhannya.
Seperti diketahui, ancaman Covid-19 bisa muncul pada ribuan penonton di arena. Ancaman itu tidak bisa hanya dideteksi dengan alat pengukur suhu tubuh karena orang yang positif Covid-19 tidak langsung menunjukkan gejala.
Pemain juga bisa menjadi sumber penularan. Apalagi, IBL masih membuka kesempatan bagi tim untuk mengganti pemain asing. Kehadiran pemain asing baru bisa menjadi pintu masuk penyebaran virus jika tidak dijaga ketat.
Seperti yang baru terjadi di Liga Bola Basket ASEAN (ABL). Pemain baru Singapore Slingers, Jameel McKay, ternyata masuk dalam daftar orang yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 saat keduanya berada dalam satu pesawat dari Turki menuju Singapura. McKay akhirnya dikarantina.
Penyelenggara IBL menyerahkan keputusan penundaan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi).
”Kami sudah kirim surat. Kami menunggu imbauan resmi dari Kemenpora. Harus sama seperti kebijakan di luar atau seperti apa,” kata Junas.
Bisa diubah
Penundaan menjadi dilema bagi IBL karena jadwal disesuaikan untuk selesai sebelum bulan puasa pada 24 April. Dari jadwal tersisa musim ini, dua seri reguler dan babak play off dibuat serapat mungkin dengan target selesai pada 19 April.
Menurut Junas, meskipun jadwal sudah direncanakan, hal itu bisa diubah kapan saja jika situasi memang tidak kondusif. ”Tetap harus waspada karena situasinya tidak ada yang bisa prediksi. Keselamatan tetap yang utama,” ucapnya.
Penundaan akan menjadi dilema bagi tim peserta. Mereka yang sudah bertanding dalam dua bulan terakhir akan kehilangan sentuhannya.
Namun, pelatih tim IBL Pelita Jaya Bakrie Ocky Tamtelahitu mengaku tidak khawatir dengan hal tersebut. Menurut dia, keselamatan memang lebih penting. Apalagi, semua tim juga akan merasakan kondisi serupa jika liga ditunda.
”Seperti kemarin, ada pemain asing yang keluarganya minta dia pulang, takut kena virus. Saya bilang, kalau mau pulang, ya silakan. Kami tidak bisa melarang. Ini kan urusan keselamatan, tentang nyawa orang,” kata Ocky di Jakarta.
Kemenpora belum memberikan imbauan. Sebelumnya, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan masih menunggu jawaban Kementerian Kesehatan soal penanganan Covid-19.
Untuk menekan penularan Covid-19, IBL menyiapkan langkah antisipasi dengan alat pengukur suhu dan cairan pembersih di pintu masuk pemain serta penonton. IBL juga bekerja sama dengan rumah sakit setempat sebagai rujukan jika ada yang dicurigai menunjukkan gejala terinfeksi virus korona.