Wabah Korona Dianggap Belum Berbahaya, Kompetisi Tidak Dihentikan
Kemenpora tidak memberikan instruksi tegas apa pun terhadap keberlanjutan kompetisi olahraga profesional nasional. Kemenpora menyerahkan sepenuhnya keberlanjutan kompetisi yang ada kepada pengurus cabang terkait.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH/KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan bahwa wabah virus korona baru atau Covid-19 di Indonesia belum berbahaya seperti di Italia. Atas dasar itu, Kemenpora tidak memberikan instruksi tegas apa pun terhadap keberlanjutan kompetisi olahraga profesional nasional. Mereka pun menyerahkan sepenuhnya keberlanjutan kompetisi yang ada kepada pengurus cabang terkait.
”Terkait penyebaran korona di Indonesia, kata Kemenkes, kompetisi olahraga tidak perlu sampai dihentikan. Seburuknya, kompetisi itu bisa tetap dilaksanakan, tetapi direkomendasikan tanpa penonton. Karena itu, kami tidak meminta kompetisi itu sampai dihentikan. Namun, kami serahkan sepenuhnya keputusan kepada pengurus cabang terkait. Tetapi, pengurus cabang perlu mempertimbangkan betul info dari Kemenkes. Jika kompetisi harus dihentikan, ya, silakan,” ujar Menpora Zainudin Amali pasca-konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Pada Jumat sekitar pukul 15.00, Kemenpora mengadakan rapat dengan pemangku kepentingan (stakeholder) keolahragaan nasional guna menyikapi meningkatnya penyebaran virus korona dalam kaitanya dengan kegiatan olahraga di Indonesia. Rapat itu dipimpin langsung oleh Menpora dan sejumlah penjabat Kemenpora.
Hadir pula dalam rapat itu antara lain pejabat Kemenkes, Ketua Umum KONI Marciano Norman, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum FORMI Hayono Isman, Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera, Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo, Ketua Bidang Hukum Perbasi George Fernando Dendeng, Sekjen PSSI Ratu Tisha, dan Dirut PT LIB Cucu Sumantri. Rapat tersebut berlangsung sekitar tiga jam.
Zainudin mengatakan, ada lima poin utama yang didapat dari rapat tersebut. Pertama, mereka menyadari pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa penyebaran korona sudah pendemi dan sudah semakin meluas di Indonesia. Kedua, Kemenpora secara khusus mengimbau masyarakat tetap aktif berolahraga, jaga kebugaran, jaga pola hidup sehat, dan jaga kebersihan. Ketiga, Kemenpora menyarankan agar pengurus cabang terkait memperhatikan betul-betul situasi dan kondisi di tempat kegiatan/kompetisi olahraga profesional berlangsung.
Keempat, Kemenpora menyerahkan sepenuhnya keputusan keberlanjutan kegiatan/kompetisi olahraga profesional kepada pengurus cabang terkait dengan mempertimbangkan penyebaran korona di Indonesia. Kelima, Kemenpora bersama Kemenkes dan pengurus olahraga nasional akan segera merumuskan protokol tentang penanganan korona, terutama di lingkungan kegiatan/kompetisi olahraga yang ada.
Ketika ditanya lagi kenapa Kemenpora tidak mengambil keputusan secara tegas langsung, Zainudin menyampaikan, hal itu hanya bisa dilakukan oleh pejabat pemerintahan lebih tinggi atau tertinggi. Seperti di Italia, pengumuman penghentian semua kegiatan olahraga dilakukan oleh Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte secara langsung.
”Sekarang kami terus memantau situasi yang ada. Dinamika situasi ini bisa berubah sewaktu-waktu. Kalau memang nanti ada instruksi (dari pejabat terkait/lebih tinggi) supaya semua kompetisi olahraga dihentikan, ya, kami akan teruskan kepada semua pengurus cabang agar kompetisi dihentikan,” kata Zainudin.
Segera ditindaklanjuti
Menyikapi hasil rapat itu, semua pengurus cabang yang ada dalam konferensi pers secara senada menjawab, mereka akan segera menindaklanjuti rekomendasi yang ada. Mereka menyatakan tidak bisa memberikan keputusan langsung, tetapi harus melakukan rapat internal pengurus cabang lebih dulu.
Cucu menuturkan, untuk keberlanjutan Liga 1, mereka harus melaporkan dulu hasil rapat kali ini kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang sedang di Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk bersiap membuka kick off Liga 2, Sabtu (14/3/2020). ”Kami hanya operator yang ditunjuk PSSI untuk menjalankan liga. Jadi, kami perlu melakukan rapat dengan pengurus PSSI dalam menentukan keberlanjutan liga,” tuturnya.
Yang jelas, tambah Cucu, kemungkinan besar kick off Liga 2 tetap akan dilakukan. Pasalnya, semua pihak sudah melakukan persiapan final untuk membuka liga sepak bola kasta kedua nasional tersebut. ”Bersama Kemenkes, kami pun pasti akan segera buat SOP pencegahan penyebaran korona dalam kegiatan olahraga sepak bola yang ada banyak orang. Protokolnya tidak hanya untuk penonton, tetapi juga untuk perangkat klub dan liga, dengan ataupun tanpa penonton,” ujarnya.
Imam mengutarakan, semua rekomendasi hasil rapat akan menjadi rujukan pimpinan PBVSI. Mereka akan membawa butir-butir rekomendasi dalam rapat internal antara pimpinan dan pengurus PBVSI serta Direktur Proliga.
Namun, secara tegas Imam menjelaskan, seri keenam atau seri terakhir babak reguler Proliga 2020 yang berlangsung di Yogyakarta, 13-15 Maret, akan tetap berlangsung seperti biasa. Untuk keberlanjutan putaran selanjutnya, yakni babak empat besar putaran pertama di Kediri, Jawa Timur, 3-4 April, babak empat besar putaran kedua di Solo, Jawa Tengah, pada 10-12 April, dan grand final di Yogyakarta pada 18-19 April masih akan dirapatkan terlebih dulu.
”Hasil rapat ini akan menjadi pertimbangan kami melakukan rapat internal untuk mengambil keputusan terkait dengan keberlanjutan Proliga 2020. Kami harus melihat lagi secara bersama bagaimana perkembangan ke depan (terkait liga dan penyebaran korona). Setelah itu, kami akan ambil keputusan terbaik,” katanya.
Adapun Fernando Dendeng mengumumkan, liga bola basket kasta tertinggi nasional IBL sudah menyatakan akan menunda sementara sisa kegiatan yang ada. Saat ini, sejatinya, IBL memasuki babak play off putaran pertama di Malang, Jawa Timur, pada 27-29 Maret.
Setelah itu, sesuai agenda awal, IBL akan memasuki babak semifinal di Bandung, Jawa Barat, pada 3-5 April dan grand final di tempat yang belum ditentukan, 16-19 April. ”Kami akan segera melakukan rapat internal antara pengurus Perbasi dan IBL guna membahas keberlanjutan jalannya IBL musim ini,” pungkas Dendeng.