Perbasi Tangguhkan Seluruh Kegiatan Basket Tanah Air
Kegiatan bola basket di seluruh Indonesia akan ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan terkait pandemi Covid-19. Keputusan penundaan kegiatan basket itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum PP Perbasi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kegiatan bola basket di seluruh Indonesia akan ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penghentian sementara segala jenis pertandingan dari profesional hingga amatir ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi korona jenis baru (coronavirus disease 2019/Covid-19).
Keputusan penundaan kegiatan basket itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih melalui surat pada Sabtu (14/3/2020). Dalam surat itu, semua Pengurus Provinsi Perbasi diminta menunda kegiatan turnamen, invitasi, hingga kompetisi.
Danny, saat dihubungi pada hari Minggu, mengatakan, keputusan tersebut diambil karena pertimbangan situasi pandemi Covid-19 yang semakin meluas. Oleh karena itu, Perbasi mencoba mengurangi risiko dengan menunda kegiatan olahraga yang selalu mengumpulkan kerumunan massa.
Penundaan ini berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan. ”Kami belum bisa menentukan. Nanti akan kami evaluasi sambil melihat situasi ke depan. Juga (menunggu) update dari Kemenpora,” ujar Danny.
Ketua Bidang Hukum PP Perbasi George Fernando Dendeng menjelaskan, pihaknya masih menunggu prosedur standar operasi (SOP) penyelenggaraan kompetisi di tengan ancaman Covid-19. SOP itu dibutuhkan oleh setiap penyelenggara liga untuk menentukan nasib kompetisinya.
”SOP dinanti sekali, makanya. Kita diskusi lagi nanti (dengan penyelenggara) setelah ada SOP itu. Kan, beda-beda pasti penanganannya, sepak bola kan penontonnya super banyak, kita (basket) lebih terarah,” tutur George.
Sebelum keputusan dari Perbasi, dua kompetisi profesional, yakni Liga Bola Basket Indonesia atau IBL (putra) dan Piala Srikandi (putri), telah mengambil tindakan menunda liga terlebih dulu. IBL pada Jumat, sedangkan Piala Srikandi pada Sabtu.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan, pengambilan keputusan penundaan lebih dini karena mengutamakan keselamatan. Pihaknya tetap tidak mengambil opsi pertandingan tanpa penonton karena mengutamakan keselamatan pemain.
Menurut Junas, permainan basket lebih banyak kontak fisiknya yang memungkinkan penularan bisa lebih mudah. ”Olahraga kita, kan, beda. Karena risiko berbeda, kita harus ambil keputusan lebih cepat,” ucapnya.
Pihak IBL sendiri masih menanti kondisi membaik. Setelah membatalkan seri ketujuh pada 13 Maret-15 Maret di Malang, IBL kemungkinan besar juga akan menunda seri kedelapan di Yogyakarta, pekan depan.
Sementara itu, Piala Srikandi menunda seri ketiga yang akan berlangsung di Makassar pada 17 Maret-22 Maret. Ketua Koordinator Piala Srikandi Deddy Setiawan mengatakan akan melakukan pemantauan harian terhadap situasi pandemi Covid-19 terkait kelanjutan kompetisi.
Penundaan kompetisi membuat IBL dan Piala Srikandi tidak akan menyelesaikan jadwalnya sesuai rencana. Sementara mereka menargetkan kompetisi rampung sebelum memasuki ibadah puasa.