Bandung BJB Tandamata meraih gelar juara putaran kedua Proliga 2020 setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Energi, Minggu (15/3/2020), di GOR UNY. BJB menyudahi empat laga di putaran kedua ini tanpa kekalahan.
Oleh
IDA SETYORINI
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Bandung BJB Tandamata (BJB) berhasil menaklukkan Jakarta Pertamina Energi (JPE), 3-1 (25-17, 26-24, 11-25, 25-16), pada hari terakhir putaran kedua Proliga Bola Voli 2020 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Minggu (15/3/2020). Bukan hanya meraih kemenangan, BJB sekaligus meraih gelar juara putaran kedua.
BJB menyudahi empat laga di putaran kedua ini tanpa kekalahan. Berlian Marsheilla dan kawan-kawan mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp 15 juta.
Tim BJB menempati posisi pertama di klasemen putaran kedua dengan total raihan 12 poin. Sementara JPE berada satu tingkat di bawahnya dengan 9 poin, hasil dari tiga kali menang dan satu kali kalah.
Pelatih BJB Risco Herlambang mengucap syukur atas kesuksesan diraih timnya pada putaran kedua yang bertempat di tiga kota, yakni Gresik, Bandung, dan Yogyakarta.
”Alhamdulillah kami diberi kemenangan dan keselamatan. Bagi saya yang penting jangan ada yang cedera karena masih banyak pertandingan di depan,” ucap Risco.
”Seperti yang saya bilang sebelumnya di Bandung, saya tidak mengejar juara putaran, yang penting solid. Akan tetapi, senang ternyata bisa juara. Mudah-mudahan di final four nanti kami bisa lebih padu dalam bermain bola cepat. Saya ingin imbang dari bermain bola cepat dan bola tinggi,” tuturnya.
”Kami lega kalah di putaran ini. Kekalahan ini jadi pelajaran penting buat kami dalam menuju empat besar. Jadi, kami tahu masih banyak yang perlu diperbaiki. Salah satunya keluar dari tekanan seperti skor tertinggal jauh,” kata Agustim Wulandari dari JPE.
Agustin mengakui, dalam posisi skor tertinggal dengan selisih lumayan besar, timnya malah makin banyak membuat kesalahan dan sulit mengatasi ketertinggalan tersebut, apalagi membalikkan situasi. Mereka masih lebih suka unggul lebih dulu atau ketinggalan hanya beberapa poin.
”Makanya, untung saja kami kalah sekarang. Jadi bisa bersiap lebih baik dan mencari kiat mengatasi situasi seperti itu,” ujar Agustin.
Pendapat senada mengemuka dari manajer tim putri JPE Widi Triyoso dan asisten pelatih Octavian. Keduanya menegaskan, sedari awal mereka tidak menargetkan menang. Mereka membebaskan para pemain untuk menentukan irama permainan. ”Tak apa kalah sekarang sehingga mereka tahu masih ada kekurangan dan tidak boleh menganggap enteng lawan mana pun,” ujar Widi.