Saatnya Memenangi Laga Melawan Covid-19
Di tengah merebaknya wabah virus korona baru di Italia, menjadi momen bersatunya segenap pelaku sepak bola Italia. Mereka memberikan berbagai macam sumbangan untuk membantu memerangi virus korona baru penyebab Covid-19.
Selalu ada hikmah positif di balik masa sulit. Di tengah merebaknya wabah virus korona baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 secara masif di Italia, hal itu justru menjadi momen bersatunya segenap pelaku sepak bola ”Negeri Spageti”. Sejenak, mereka melupakan sekat-sekat persaingan/persatuan yang ada guna bersama-sama menyatukan tekad untuk memenangi laga lebih krusial, yakni laga menghadapi virus yang berasal dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tersebut.
Berdasarkan laporan Football-Italia, Sabtu (14/3/2020), jumlah penderita virus korona terus meningkat di Italia. Total ototitas kesehatan setempat mengonfirmasi ada 17.750 orang positif terjangkit Covid-19 di seluruh Italia. Angka itu terus bertambah drastis, setidaknya bertambah 2.795 orang sejak Jumat (13/3/2020). Jumlah korban meninggal pun mencapai 1.441 orang.
Angka itu menjadikan Italia sebagai negara dengan angka kasus penderita dan korban meninggal Covid-19 terbesar kedua setelah China yang notabene sumber dari virus tersebut. Bahkan, pemerintah telah menetapkan kebijakan lockdown atau pengawasan ketat di seluruh negeri di jantung Laut Mediterania itu. Warga diminta untuk mengisolasi diri di rumah dan sejumlah kegiatan dengan jumlah orang banyak dihentikan, termasuk liga sepak bola Italia.
Bagi dunia sepak bola Italia, wabah Covid-19 telah memberikan pukulan telak. Selain tim asal Italia tidak bisa melanjutkan laga di kompetisi Eropa, beberapa pemain sepak bola profesional di negara Eropa Barat itu pun positif tertular virus korona. Hingga Minggu (15/3/2020) pagi, tercatat ada 11 pemain sepak bola sejumlah klub liga kasta tertinggi Italia atau Serie A terjangkit virus tersebut.
Mereka adalah Daniele Rugani (Juventus), Manolo Gabbiadini, Morten Thorsby, Albin Ekdal, Omar Colley, Antonino La Gumina, Fabio Depaoli, dan Bartosz Bereszynski (Sampdoria), serta Dusan Vlahovic, Patrick Crutone, dan German Pezzella (Fiorentina). Selain itu, ada dua staf klub yang terjangkit, yakni dokter tim Sampdoria, Amedeo Baldari, dan fisioterapi Fiorentina, Stafano Dainelli.
”Sayangnya, saya dinyatakan positif Covid-19. Saya merasa baik-baik saja dan sudah mengambil tindakan pencegahan baru-baru ini. Sayangnya saya masih belum berhasil menghindari virus ini. Saya berharap kalian semua tetap menjaga diri, tinggal di rumah jika memungkinkan,” ujar Bereszynski yang menjadi pemain ke-11 positif terkena virus korona dari Serie A dikutip Football-Italia, Sabtu.
Gerakan kepedulian
Rentetan kasus yang kian merebak itu pun menyentuh segenap pelaku sepak bola Italia untuk sama-sama memerangi Covid-19. Mulai dari suporter klub, pemain, mantan pemain, hingga pemilik klub Serie A tergerak untuk menggalang dana agar pemerintah bisa melakukan perawatan Covid-19 dengan lebih optimal.
Penggemar Atalanta telah menyumbangkan dana 60.000 euro (sekitar Rp 986 juta) untuk rumah sakit setempat. Dana itu berasal dari 40.000 (sekitar Rp 652 juta) euro anggaran yang tadinya akan mereka gunakan untuk berangkat ke Valencia dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (11/3/2020). Namun, dana itu gagal dipakai karena laga kedua tim dilangsungkan tertutup. Sisanya, 20.000 euro (sekitar Rp 326 juta), berasal dari sumbangan ultras atau pendukung garis keras klub asal Bergamo tersebut.
Beberapa pemain juga telah melakukan hal serupa. Gelandang Atalanta, Josip Ilicic, yang mencetak empat gol ketika timnya menundukkan Valencia 4-3 di laga kedua 16 besar Liga Champions lalu, memberikan bola laga tersebut untuk Rumah Sakit Papa Giovanni XXIII di Bergamo. Bola diberikan sebagai tanda dukung morilnya kepada tim medis yang berusaha memerangi korona.
Adapun bek Juventus, Leonardo Bonucci, menyumbangkan dana 120.000 euro (sekitar Rp 1,9 miliar) ke Rumah Sakit Citta della Salute di Turin. Kapten Napoli, Lorenzo Insigne, menyumbangkan dana 100.000 euro (sekitar Rp 1,6 miliar) ke Rumah Sakit Cotugno di Naples. Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini bersama pengurus tim mengumpulkan dana 50.000 euro (sekitar Rp 816 juta) euro untuk rumah sakit setempat.
Sejumlah tim bergerak langsung untuk menggalang dana guna membantu rumah sakit menangani korona. Inter Milan telah mengumpulkan dana 500.000 euro (sekitar Rp 8,1 miliar) untuk rumah sakit setempat dan peneliti guna menemukan vaksin atau obat korona. Sementara itu, AS Roma sedang mengajak pendukung dan orang-orang umum berpartisipasi memberikan donasi untuk Rumah Sakit Lazzaro Spallanzani yang tengah melawan penyebaran virus tersebut.
”Ini merupakan masa yang sulit untuk semua orang, bahkan lebih sulit karena kita berjuang melawan korona. Ayo beri sumbangan untuk Rumah Sakit Lazzaro Spallanzani,” kata Pelatih AS Roma Paulo Fonseca yang didapuk sebagai juru bicara penggalangan dana AS Roma untuk rumah sakit tersebut dalam instastory Instagramnya, Minggu.
Presiden AS Roma James Pallota secara mandiri telah menyumbangkan dana 50.000 (sekitar Rp 816 juta) euro ke Rumah Sakit Lazzaro Spallanzani untuk membantu membeli peralatan yang dibutuhkan untuk mengatasi Covid-19. ”Dalam olahraga, kita mencintai para pahlawan. Namun, saat ini, pahlawan sebenarnya adalah para dokter dan perawat yang bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa. Sekarang, mereka butuh dukungan kita semua,” tuturnya dikutip Football-Italia, Kamis (12/3/2020).
Turun ke lapangan
Tak sedikit pula pelaku sepak bola yang turun langsung ke lapangan untuk membantu mengatasi krisis kesehatan karena Covid-19 di Italia. Berdasarkan laporan Marca, Minggu, megabintang Juventus asal Portugal, Cristiano Ronaldo, berniat untuk mengubah hotel-hotel pribadinya menjadi rumah sakit untuk penanganan Covid-19.
Salah satu hotel yang siap diubah jadi rumah sakit itu adalah Pestana CR7 Funchal di Portugal. Hotel itu sejatinya hotel minimalis dengan 49 kamar. Namun, hotel itu memiliki fasilitas mewah setara hotel bintang lima. Itu diyakini cukup membantu menyediakan kamar perawatan bagi pasien Covid-19 di Portugal. Saat ini, ada 78 orang positif Covid-19 di seluruh negara Eropa barat daya itu.
Ronaldo akan segera menyiapkan segala fasilitas, seperti tempat tidur dan sarana-prasarana lain, serta alat-alat medis untuk mendukung perawatan pasien Covid-19. Bahkan, pemain berusia 35 tahun itu siap untuk menggaji para tim medis yang bekerja.
Adapun Ronaldo saat ini berada di kampung halamannya di Madeira, Portugal. Semula, ia pulang kampung untuk menemani ibunya, Dolores Aveira, yang terkena stroke. Namun, karena terjadi krisis kesehatan di Italia, dia pun memilih mengisolasi diri dan keluarga di Madeira. Sejauh ini, dirinya dinyatakan bebas Covid-19.
Menurut Ronaldo, dunia sedang mengalami masa sulit dan menuntut perhatian terbaik dari semua orang. Untuk itu, kali ini, ia tidak berbicara sebagai pemain sepak bola, tetapi sebagai seorang anak, ayah, dan manusia yang sadar akan peristiwa-peristiwa terbaru yang sedang memengaruhi dunia.
Dia pun mengajak semua orang mengikuti rekomendasi WHO dan pemerintah tentang bagaimana mengelola situasi ini demi melindungi kehidupan manusia di atas kepentingan lain. ”Saya mengirimkan semua dukungan kepada orang-orang yang tertular virus korona dan kepada para pekerja medis yang terus berjuang di tengah risiko tinggi untuk menyelamatkan orang lain,” ujar Ronaldo akun Instagram, Jumat.
Melupakan rivalitas
Dari Roma, dua tim yang punya sejarah perseteruan panjang, yakni AS Roma dan Lazio, sejenak melupakan rivalitasnya. Paling tidak, mantan kapten AS Roma, Daniele De Rossi, dan kapten Lazio, Francesco Acerbi, kompak menyumbangkan darah.
Saat ini, ketersediaan darah sedang menipis di Roma ataupun Italia karena efek wabah Covid-19. Banyak orang yang enggan menyumbang darah karena takut terinfeksi virus korona kalau keluar rumah. Akibatnya, terjadi angka penurunan orang donor darah hingga 10-15 persen.
Untuk itu, keduanya berupaya menunjukkan teladan sedang menyumbangkan darah di akun Instagram masing-masing. Bahkan, De Rossi turut mengajak istrinya, Sarah Felberbaum, melakukan gerakan kemanusiaan tersebut. Dengan cara itu, mereka berharap banyak orang tergerak untuk mengikuti langkah yang sama.
”Dalam periode darurat ini, ada kekurangan darah di Roma dan Italia secara umum. Melalui ini, saya ingin sampaikan bahwa jangan takut untuk menyumbangkan darah. Tim medis memiliki sistem keamanan yang hebat, ada dokter yang melengkapi,” kata De Rossi dikutip Roma Today, Sabtu.
Sementara itu, mantan kapten Roma lainnya, Francesco Totti, berupaya mengajak semua pihak untuk membantu membangun kamar ICU baru dan membeli sejumlah peralatan medis tambahan di Rumah Sakit Lazzaro Spallanzani. Bersama perusahaan detergen, Dash Italia, Totti turut menyumbang 15 peralatan untuk memantau tanda-tanda vital pasien Covid-19 ke rumah sakit tersebut.
”Ini adalah hari-hari tersulit bagi Italia. Tetapi dengan bersama-sama, kita bisa meringankan kesulitan tersebut. Ayo sama-sama kita memberikan donasi. Walau sekecil apa pun bantuan kalian, itu akan sangat berguna untuk memenangi pertandingan ini (melawan virus korona),” kata legenda sepak bola AS Roma dan Italia itu dikutip Sky Sport, Sabtu.