Fellaini Positif Covid-19, Keraguan Masih Bayangi Liga Super China
Meskipun China telah mulai pulih dari wabah Covid-19, pelaksanaan liga sepak bola di negara itu masih penuh tanda tanya. Hal itu terjadi setelah ditemukannya kasus baru ”impor” Covid-19 yang diderita Marouane Fellaini.
Oleh
M IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JINAN, MINGGU — Meskipun mayoritas tim Liga Super China telah kembali dari pemusatan latihan di Eropa dan Timur Tengah, penyelenggaraan kasta tertinggi kompetisi sepak bola di ”negeri tirai bambu” itu masih penuh tanda tanya. Ketidakpastian ini menyusul temuan baru bahwa bintang Shandong Luneng, Marouane Fellaini, ikut tertular penyakit Covid-19.
Fellaini, mantan bintang Manchester United, menjadi pesepak bola kedua di liga sepak bola China yang terjangkit virus korona baru. Sebelumnya, pada 18 Maret lalu, pemain tim Liga 1 China Meizhou Hakka, Dorielton, juga dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Pesepak bola ”impor” di liga China yang didiagnosis menderita Covid-19 sejauh ini, Dorielton, baru pulang dari pemusatan latihan timnya di Thailand. Adapun Fellaini dipastikan mengidap Covid-19 setelah tiba di kota Jinan, Provinsi Shandong, China, untuk mempersiapkan diri jelang Liga Super China 2020 yang diharapkan bisa dimulai pertengahan April.
Setelah wabah Covid-19 mulai mereda di China, semua tim peserta Liga Super China memutuskan untuk kembali ke China. Klub Wuhan Zall telah tiba di kota Shenzen pekan lalu setelah menjalani pemusatan latihan di kota Marbella, Spanyol, selama enam pekan. Sementara itu, Guangzhou Evergrande memilih untuk menghabiskan waktu pramusim di kota Dubai, Uni Emirat Arab.
Pelatih Guangzhou Evergrande Fabio Cannavaro mengatakan, setelah kembali ke China, skuadnya harus menjalani pemeriksaan intensif untuk memastikan mereka bebas dari Covid-19. Setelah itu, mereka juga masih harus menjalani proses isolasi diri hingga 14 hari ke depan atau awal April.
”Orang-orang China harus kita akui bahwa mereka luar biasa. (Negara dengan) Populasi sebanyak 1,5 miliar orang ini mengerti dan memahami apa yang perlu mereka lakukan untuk menyelematkan hidup mereka,” ujar Cannavaro dikutip La Gazzetta dello Sport.
Tidak mustahil
Ia pun berpesan kepada negaranya, Italia, bahwa tidak mustahil untuk keluar dari krisis wabah Covid-19. Seperti banyak diberitakan, Italia kini menjadi episentrum baru pandemi Covid-19. Setidaknya 4.825 orang tewas akibat penyakit yang menyerang organ pernapasan itu.
”Intinya, kita harus tegus dan menunjukkan organisasi yang baik untuk mengatasi ’setan’ (virus korona baru) itu,” ucap Cannavaro, peraih gelar Piala Dunia 2006.
Bencana yang menimpa kota Wuhan menjadi motivasi bagi Wuhan Zall untuk meraih hasil maksimal di Liga Super musim ini. Asisten Pelatih Wuhan Yu Chen mengatakan, kota Wuhan secara perlahan telah kembali normal sehingga ia optimistis aktivitas di kota itu akan segera seperti sediakala.
Bencana yang menimpa kota Wuhan menjadi motivasi bagi Wuhan Zall untuk meraih hasil maksimal di Liga Super musim ini.
Belasan pemain Wuhan Zall telah berada di kota itu untuk menjalani proses karantina, sedangkan 14 pemain Wuhan melakukan isolasi di Pulau Hainan, China. Meskipun terpisah, Yu memastikan, seluruh tim telah menerima program latihan yang disiapkan agar tetap bugar ketika kompetisi akan berlangsung.
”Tim kami merepresentasikan kota Wuhan di lapangan dan semua pemain memiliki tanggung jawab dan rasa hormat atas kesempatan untuk mewakili Wuhan,” ucap Yu.
Meski begitu, Federasi Sepak Bola China belum memastikan jadwal baru pelaksanaan Liga Super China musim ini. Awalnya, Liga Super China 2020 dijadwalkan mulai pada 22 Februari lalu. Namun, karena wabah korona, seluruh aktivitas olahraga di China, termasuk liga sepak bola itu, dihentikan. (REUTERS)