Wabah Covid-19 yang terus meluas dengan penularan yang cepat, membuat promotor dan pengelola sirkuit Formula 1 serta MotoGP ragu bisa menggelar balapan sesuai jadwal. Awal balapan musim 2020 pun terus mundur.
Oleh
Agung Setyahadi
·3 menit baca
BAKU, SENIN – Awal balapan Formula 1 batal bergulir mulai awal Juni menyusul penundaan balapan di Baku, Azerbaijan, Senin (23/3/2020), akibat wabah virus korona yang belum mereda, khususnya di benua Eropa. Potensi penundaan juga terbuka pada seri MotoGP di Le Mans, Perancis, dan seri F1 dan MotoGP di Silverstone, Inggris.
”Sirkuit Kota Baku (BCC) hari ini mengambil keputusan menunda Formula 1 Grand Prix Azerbaijan 2020 yang akan berlangsung pada 5-7 Juni. Keputusan ini diambil sebagai dampak langsung dari pandemi global Covid-19, dan berdasarkan arahan para ahli kepada kami oleh pihak-pihak berwenang,” demikian pernyataan tertulis BCC.
Dengan balapan di sirkuit jalan raya, seri Baku membutuhkan penyiapan trek yang lebih lama, serta pengerahan tenaga kerja yang banyak. Penyiapan pun sudah harus segera dilakukan, namun pembatasan aktivitas sosial untuk mengerem persebaran virus korona, menjadi kendala besar.
Penundaan ini kembali memundurkan balapan pertama Formula 1 hingga seri Kanada pada 12-14 Juni. Namun, balapan di Sirkuit Gilles-Villeneuve itu juga belum bisa dipastikan bergulir sesuai jadwal.
Peningkatan kasus positif Covid-19, penyakit akibat virus korona, yang sangat cepat di sejumlah negara Eropa seperti Italia dan Spanyol, juga di Amerika Serikat, membuat awal musim semakin sulit diprediksi.
Negara penting
Berdasarkan data worldmeter, Minggu (22/3), kasus baru positif Covid-19 di Italia mencapai 5.560 orang, Spanyol (3.272), Jerman (2.509), dan AS (9.339). Adapun pada Senin, hingga pukul 19.00 WIB, kasus baru di Spanyol (4.321), Jerman (1.347), dan AS (1.524). Italia dan Spanyol adalah dua negara yang sangat penting dalam balapan F1 dan MotoGP, baik sebagai markas tim, lokasi balapan, maupun asal pebalap.
Sebelumnya, Formula 1 telah menunda balapan seri Belanda (1-3 Mei) dan Spanyol (8-10 Mei), serta membatalkan seri Monaco (21-24 Mei). Hal ini menyusul pembatalan seri Australia yang seharusnya menjadi seri perdana, disertai penundaan seri Bahrain dan Vietnam. Adapun seri China telah ditunda sejak Februari.
Dengan enam balapan yang ditunda, waktu yang tersedia untuk menyisipkan menjadi sangat sulit. Target Formula 1 menggelar 17-19 seri pun menjadi keraguan besar.
Ketidakpastian kapan balapan akan dimulai juga disampaikan oleh CEO Formula 1 Chase Carey beberapa hari lalu. ”Kami tahu semua orang ingin tahu apa yang akan terjadi berikutnya pada Formula 1 pada 2020. Kami tidak bisa memberikan jawaban pasti hari ini dalam situasi yang cair (mudah berubah) ini,” ujarnya.
Keraguan menggelar balapan sesuai jadwal juga disampaikan oleh Managing Director Sirkuit Silverstone Stuart Pringle, menyusul penghentian semua kegiatan olahraga otomotif di Inggris hingga akhir April.
Jika status ini diperpanjang, balapan seri Inggris untuk Formula 1 (19 Juli) dan MotoGP (30 Agustus) seri Inggris berpotensi ditunda. Apabila opsi pembatalan yang diambil, semua tiket yang telah terjual akan diganti penuh.
”Kami tidak bisa memprediksi seperti apa situasinya saat memasuki bulan-bulan musim panas. Meskipun demikian, saya bisa memastikan kepada anda bahwa Silverstone, Formula 1, dan MotoGP, sedang melakukan semua usaha untuk memastikan kami bisa menggelar ajang tersebut sesuai jadwal pada Juli (F1) dan Agustus (MotoGP),” ujar Pringle dalam pernyataan persnya.
MotoGP
Hal serupa juga dialami MotoGP yang telah membatalkan seri Qatar untuk kelas MotoGP, dan menunda seri Thailand, Amerika Serikat, serta Argentina. Ketiga seri yang ditunda digeser ke Oktober dan November. Jadwal revisi menempatkan balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 1-3 Mei. Seri kedua berlangsung di Le Mans, Perancis, 15-17 Mei.
Namun, penyelenggara balapan MotoGP di Le Mans menegaskan, sulit menggelar balapan pada pertengahan Mei sesuai jadwal. ”Saat ini, sepertinya sangat sulit balapan akan berlangsung pada pertengahan Mei sesuai jadwal,” ujar Claude Michy, pengelola balapan MotoGP seri Perancis kepada L’Equipe.
”Saya telah berbicara dengan (CEO Dorna) Carmelo Ezpeleta melalui telepon, dan kesimpulan dari percakapan kami adalah, jika virus korona berkuasa, kami akan memutuskan apa yang harus dilakukan pada pekan pertama April,” tegas Michy kepada GPOne.