Tekanan Besar Melunakkan Ambisi Lazio
Setelah menuai banyak kecaman, klub Lazio memutuskan membatalkan rencana memulai latihan kembali. Sejumlah pihak bahkan mengusulkan pembatalan Liga Italia musim ini akibat pandemi Covid-19 yang tidak kunjung terkendali.
ROMA, SENIN – Klub liga sepak bola kasta tertinggi Italia atau Serie-A, SS Lazio, akhirnya melunak terkait rencana latihan klub di tengah pandemi Covid-19. Klub asal Roma itu menunda latihan setelah mendapatkan kecaman luar biasa dari sejumlah pihak.
Berdasarkan laporan Football-Italia, Minggu (22/3/2020), manajemen Lazio telah mengumumkan dalam situs resminya bahwa mereka telah menunda rencana kembali latihan tim hingga waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, klub berjuluk "Elang Biru" itu berniat memulai lagi latihan tim pada Senin (23/3/2020).
Selain Lazio, klub Serie-A lainnya, Napoli, punya rencana serupa. Dalam situs resminya, klub berjuluk Keledai Biru itu berniat memulai kembali latihan pada Rabu (25/3/2020). Hingga kini, mereka belum membatalkan rencana itu. Kedua tim itu berniat memulai latihan lebih cepat agar bisa lebih kompetitif ketika liga yang tertunda itu kembali dilanjutkan.
Pembatalan latihan oleh Lazio pun mendapatkan tanggapan positif dari sejumlah pihak. Istri pelatih Lazio Simone Inzaghi, Gaia Lucariello, dikutip Il Tempo, mengatakan kecemasannya jika Inzaghi harus kembali memimpin latihan tim itu. ”Virus ini berbahaya. Ada orang tanpa gejala yang dapat menularkannya. Saya benar-benar khawatir,” ujarnya.
Menurut data Worldometers per Senin petang, angka kasus positif Covid-19 telah mencapai 349.095 jiwa dengan angka kematiannya sebesar 15.297 jiwa di seluruh dunia. Di Italia, kasus positif korona mencapai 59.138 jiwa atau tertinggi kedua di dunia setelah China. Korban tewas di negara itu mencapai 5.576 jiwa, yaitu yang tertinggi di dunia.
Saat rapat bersama klub pada 10 Maret, FIGC telah memutuskan untuk menangguhkan liga dari 10 Maret hingga 4 April. Kebijakan itu menindaklanjuti keputusan pemerintah pusat yang melakukan karantina wilayah (lockdown) di seluruh negeri karena wabah virus yang berawal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu. Dengan keputusan itu, pemerintah melarang semua kegiatan massal di luar ruangan, termasuk laga maupun latihan sepak bola.
Lombardia mencekam
Dari seluruh daerah yang terdampak korona di Italia, Wilayah Lombardia mencatatkan angka kasus positif Covid-19 dan korban tewas tertinggi di Italia. Per Minggu, angka korban meninggal di sana mencapai 3.000 jiwa atau lebih dari 50 persen dari total korban yang ada di "Negeri Sphagetti" itu.
Maria Rita Gismondo, Direktur Laboratorium Mikrobiologi Klinis, Virologi, dan Diagnosis Solusi Bioemergen Rumah Sakit Sacco di Milan, mengatakan, pandemi Covid-19 di Lombardia merupakan peristiwa langka atau sangat berbeda dibandingkan wilayah lain di dunia.
Penyakit yang merebak pada wilayah yang di Italia utara itu cenderung lebih agresif. ”Virus korona baru di Lombardia kemungkinan telah bermutasi,” katanya.
Lombardia adalah salah satu wilayah terpenting di Italia. Wilayah itu meliputi 12 provinsi yang terdapat kota-kota utama dan memiliki cukup banyak klub peserta Liga Italia. Paling tidak, ada Kota Milan yang menjadi markas dua klub raksasa Italia, AC Milan dan Inter Milan. Ada pula Kota Bergamo yang menjadi markas klub penuh kejutan musim ini, Atalanta, dan Kota Brescia yang menjadi markas klub Brescia.
Tak pelak, niat Lazio maupun Napoli untuk menggelar kembali latihan paling banyak dapat kecaman dari pelaku sepak bola di wilayah Lombardia. Terbaru, Presiden Brescia Massimo Cellino dikutip Corriere dello Sport, Minggu, menyindir ambisi Lazio menggelar kembali latihan tersebut.
Baca juga : Napoli dan Lazio Nekat Berlatih di Tengah Pandemi
Dia menilai, Lazio terlalu berhasrat ingin meraih scudetto (trofi juara Liga Italia), tetapi kurang mempedulikan krisis kesehatan yang tengah melanda Italia, terutama di wilayah Lombardia.
”Coppa Italia, scudetto, dan apapun itu, jika Claudio Lotito (Presiden Lazio) menginginkannya, dia bisa memilikinya. Dia yakin bahwa timnya tidak terkalahkan. Jadi, biarkan dia mempertahankan keyakinan itu. Tapi, bagaimana kita bisa duduk (santai) dan berbicara tentang gelar (juara) Serie-A ketika kita sedang berada di tengah wabah yang ada di sekililing kita?” tutur Cellino.
Sejauh ini, Lazio berada di peringkat kedua klasemen dengan 62 poin dari 26 laga. Mereka hanya terpaut satu poin dari Juventus di puncak klasemen dengan 63 poin dari 26 laga. Di atas kertas, Lazio menjadi penantang serius Juventus dalam perburuan scudetto musim ini.
Sementara itu, Napoli di peringkat keenam dengan 39 poin dari 26 laga. Walau tidak punya potensi besar juara di liga, mereka punya potensi bersaing di Liga Champions Eropa. Napoli masih memiliki satu laga tandang menghadapi Barcelona pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions.
Hentikan liga
Bahkan, Cellino mengatakan, operator liga sebaiknya membatalkan rencana melanjutkan liga musim ini karena kondisi wabah yang tidak pasti kapan akan berakhir. ”Saat ini, keselamatan harus didahulukan atas segalanya. Kita tidak mungkin melanjutkan musim ini. Beberapa pihak yang belum menyadari itu lebih buruk dari virus yang ada. Mari kita tekan tombol reset untuk liga musim ini. Kita bisa memikirkannya lagi ketika kita bertahan hidup,” ujarnya.
Saat ini, keselamatan harus didahulukan atas segalanya. Kita tidak mungkin melanjutkan musim ini. Beberapa pihak yang belum menyadari itu lebih buruk dari virus yang ada. Mari kita tekan tombol reset untuk liga musim ini. Kita bisa memikirkannya lagi ketika kita bertahan hidup.
Namun, tidak mudah juga untuk membatalkan liga musim ini begitu saja. Sebab, banyak pihak yang akan menanggung kerugian, terutama klub yang punya kontrak pemain dan ikatan bisnis dengan sponsor. Kendati demikian, Cellino yakin, ada solusi atas kerugian yang terjadi saat ini.
”Masalah kerugian tim ini jauh lebih sederhana dibanding melihat orang sekarat setiap hari karena virus yang ada. Untuk memperbaiki kerugian tim, kita telah membatalkan sepertiga musim ini. Jadi, kita bisa memotong sepertiga dari gaji pemain, sepertiga dari hak siar televisi, dan sepertiga dari pajak. Ini cara termudah yang bisa dilakukan,” katanya.
Presiden FIFA Gianni Infantino dikutip La Gazzetta dello Sport, Senin, mengingatkan, para pelaku sepak bola harus bersatu dan rela berkorban di tengah pandemi Covid-19 saat ini. ”Kesehatan adalah yang utama, baru yang lainnya. Para manajer boleh berharap yang terbaik musim ini. Tetapi, juga mesti mempersiapkan diri pada situasi terburuk. Kita bisa bermain lagi ketika kita bisa melakukannya tanpa membahayakan kesehatan siapapun,” tuturnya.
Ketika ditanya mengenai keberlanjutan Liga Italia musim ini, Infantino menjelaskan, pihaknya tidak bisa memberikan saran ataupun keputusan apapun terkait keberlanjutan Liga Italia musim ini. ”Ini bukan wewenang FIFA. Jadi, tidak tepat untuk memberikan pendapat terkait keberlanjutan Liga Italia musim ini. Tapi, sepak bola dan scudetto sepertinya bukan hal terpenting saat ini (di tengah wabah Covid-19),” pungkasnya.