Komite Olahraga Nasional Jawa Timur mengubah pola latihan atlet untuk Pekan Olahraga Nasional 2020 di Papua terkait pandemi virus korona. Pemusatan latihan daerah dijalankan dalam dua pilihan, yakni mandiri dan tertutup.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Komite Olahraga Nasional Jawa Timur mengubah pola latihan atlet untuk Pekan Olahraga Nasional 2020 di Papua terkait dengan situasi pandemi virus korona. Pemusatan latihan daerah dijalankan dalam dua pilihan, yakni mandiri dan tertutup.
”Kami harus melindungi atlet dari potensi penularan karena berlatih bersama dan berdekatan,” kata Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung di Surabaya, Rabu (25/3/2020).
Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100-IV untuk kesiapan mengikuti PON pada Oktober-November 2020 itu dilakukan dalam dua cara. Yang pertama ialah puslatda mandiri atau para atlet berlatih di rumah dengan menjalankan program yang telah ditentukan tim pelatih. Yang kedua puslatda tertutup atau steril. Pola puslatda yang berubah ini berlaku sejak Senin (23/3/2020) sampai Kamis (23/4/2020).
Untuk puslatda tertutup, lanjut Erlangga, dilakukan di suatu tempat dengan fasilitas penginapan di dekat tempat latihan. Untuk dapat menjalankan puslatda tertutup, para atlet harus mendapatkan persetujuan tertulis dari orangtua dan atau wali. Semua anggota yang terlibat dalam puslatda harus sudah memeriksakan kesehatan dan dinyatakan negatif dari virus korona.
Selama puslatda tertutup, pelatih, atlet, mitra latihan, dan mekanik setiap cabang ditempatkan di satu tempat untuk berlatih dan menginap. Dilarang interaksi fisik kecuali dengan Tim Puslatda Cabang Olahraga dan tim yang ditugaskan oleh KONI Jatim.
Anggota pustlada dilarang keluar dari camp kecuali untuk berobat dan kepentingan amat mendesak. Setiap anggota wajib melaksanakan penjarakan fisik minimal 1,5 meter dengan lainnya. ”Asupan makanan, vitamin, dan suplemen kami jamin dan anggota harus memenuhinya,” kata Erlangga.
Untuk puslatda mandiri, atlet berlatih di rumah dengan program fisik, teknik, dan taktik yang sudah disusun dan diberikan oleh tim pelatih. Pelatih harus memantau perkembangan latihan setiap hari melalui telepon video. Atlet dilarang keluar dari rumah kecuali untuk berobat atau kepentingan amat mendesak. Di rumah, atlet harus menerapkan penjarakan fisik, menjaga kebersihan dan sterilisasi, serta konsumsi asupan bergizi dan bervitamin.
Sementara itu, klub sepak bola Persebaya Surabaya meliburkan aktivitas latihan bersama. Namun, para pemain tetap harus berlatih minimal 1-2 jam setiap hari di rumah masing-masing.
Dikutip dari situs resmi Persebaya, pelatih fisik Gaselly Jun Panam mengatakan, latihan fisik 1-2 jam sehari dengan intensitas sedang bertujuan menjaga kebugaran para pemain. Latihan bersama terdekat akan dilaksanakan pada Senin (30/3/2020) atau bisa berubah jika ada permintaan perubahan dari PSSI dan penyelenggara Liga 1 PT LIB.
Legenda hidup sekaligus Pelatih Persebaya Aji Santoso menjalani anjuran pemerintah dan PSSI untuk berada di rumah. Sudah tiga hari ini mantan kapten Persebaya ini menikmati berkumpul bersama keluarga di Malang. ”Saya tak berkegiatan di luar rumah dan memperbanyak konsumsi vitamin dan makanan bergizi untuk mempertebal kekebalan tubuh,” katanya. (BRO)