Kepergian Ketua Umum PB PASI Bob Hasan menyisakan kenangan bagi para sejawatnya, termasuk Menpan RB Tjahjo Kumolo dan Titiek Soeharto. Bob dikenal gigih dan tak kenal lelah memajukan olahraga, khususnya atletik.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepergian Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Bob Hasan (89) menyisakan kenangan bagi sejawatnya. Di umur yang kian menua, Bob tak pernah letih membagikan ilmu-ilmunya dan tetap mendedikasikan diri demi memajukan olahraga nasional, terutama atletik.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo saat dihubungi di Jakarta, Selasa (31/3/2020), mengatakan, pertemuan pertama dengan Bob terjadi saat dirinya menjabat Sekretaris Jenderal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada tahun 1978. Sejak saat itu, komunikasi intens terus terjaga di antara mereka hingga Tjahjo menjabat menteri.
”Pertemuan rutin saya dengan Pak Bob Hasan bisa di kantor, di rumah, sambil makan steik di Lapangan Atletik Senayan. Beliau masih mau makan steik porsi besar bersama saya. Beliau selalu berolahraga tiap hari dan masih terus berdiskusi (dengan saya),” ujar Tjahjo.
Bob meninggal dunia karena penyakit kanker tulang stadium 4B di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (31/3/2020) sekitar pukul 11.00. Bob meninggalkan seorang istri, Pertiwi Hasan, serta tiga anak, yakni Siti Taskiyah, Mohamad Satya Permadi, dan Mohamad Prasandi Iqro.
Tjahjo mengenang sosok Bob yang sangat terbuka terhadap segala ilmu yang dimiliki, mulai dari ilmu lobi, bisnis, hingga olahraga atletik. Di setiap ceritanya, Bob selalu menekankan bahwa kunci dari seluruh ilmu tersebut adalah disiplin dan kerja keras.
”Pak Bob Hasan sosok yang memegang prinsip disiplin, kerja keras, dan harus berprestasi di bidangnya. Itu yang selalu ditekankan kepada saya,” ucap Tjahjo.
Tak heran, PB PASI menuai kegemilangan di bawah tangan Bob. Bob tercatat sebagai Ketua Umum PB PASI sejak 1976 hingga saat ini atau sudah 44 tahun.
Di jangka waktu itu, Bob telah melahirkan sejumlah atlet nasional berbakat, salah satunya atlet Indonesia dengan skala prestasi internasional, Lalu Muhammad Zohri. Zohri menjadi juara pada Kejuaraan Dunia Yunior 2018 di Finlandia. Bahkan, kini Zohri telah meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
”Sebagai bapak atletik Indonesia, beliau patut kita acungkan jempol karena mampu melahirkan atlet berprestasi. Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas wafatnya Bapak Bob Hasan. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Tjahjo.
Dihubungi secara terpisah, Titiek Soeharto membenarkan bahwa Bob merupakan pribadi yang gigih dalam memajukan dunia olahraga, terutama atletik.
”Tentu dunia olahraga kita sangat kehilangan sosok Bob Hasan yang dari dulu sampai akhir hidupnya gigih memajukan dunia olahraga, khususnya olahraga atletik, yang berhasil mengharumkan nama bangsa di event-event internasional. Beliau juga tokoh olahraga internasional yang membanggakan kita,” ucap Titiek, anak keempat Presiden kedua RI Soeharto.
Pada masa Orde Baru, Bob pernah menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan periode 16 Maret-21 Mei 1998.
Sejak dahulu, menurut Titiek, Bob dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan dermawan.
”Beliau sangat memperhatikan rakyat kecil. Atas nama keluarga besar Bapak HM Soeharto, kami ikut berdukacita atas kepergian Pak Bob Hasan. Beliau sudah seperti keluarga sendiri, dari dulu selalu loyal kepada Pak Harto. Semoga mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Selamat jalan, Pak Bob,” tutur Titiek.