Balapan MotoGP 2020 kian mundur setelah seri Perancis ditunda. Kekosongan balapan dan latihan berkepanjangan ini memunculkan rencana tes pramusim khusus menjelang balapan pertama untuk adaptasi pebalap dengan motor.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
PARIS, KAMIS — Penyebaran virus korona jenis baru yang terus meluas kian mengikis optimisme balapan MotoGP bisa digelar awal musim panas ini. Satu demi satu penyelenggara balapan menunda agenda, terakhir seri Perancis di sirkuit legendaris Le Mans, Kamis (2/4/2020).
Situasi ini juga menggerus feeling para pebalap dengan karakter motornya, sehingga tim-tim meminta digelar tes pramusim khusus sebelum musim ini bergulir kembali.
Penundaan balapan seri Perancis, yang direncanakan bergulir 15-17 Mei, sudah diperkirakan sejak bulan lalu. Ini merupakan balapan kelima yang ditunda setelah seri Thailand, Amerika Serikat, Argentina, dan Spanyol. Sementara seri Qatar dibatalkan untuk MotoGP dan tidak akan dicarikan waktu pengganti. Seri Thailand digeser ke Oktober, sementara seri AS dan Argentina akan digelar pada November.
Sementara itu, seri Spanyol dan Perancis akan ditentukan setelah wabah Covid-19 mereda supaya tidak berubah lagi. Pendekatan baru Dorna dan Federasi Balap Motor Internasional (FIM) ini menegaskan, mereka mulai bersiap menggelar balapan lebih sedikit pada tahun ini. Menurut CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, jika awal balapan terlalu mepet dengan akhir tahun, jumlah balapan berpeluang dikurangi.
Jumlah minimal 13 seri untuk menggelar kejuaraan dunia dalam setahun atau semusim pun bukan sesuatu yang mutlak lagi. Situasi saat ini memunculkan keraguan balapan bisa digelar pada awal musim panas seperti telah diharapkan sebelumnya. ”Balapan pada Juli akan menjadi keajaiban,” ujar Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti kepada Speedweek.
Ciabatti membawahi 110 karyawan di Ducati Corse yang bermarkas di Borgo Panigale, Bologan, Italia. Negara itu tengah dilumpuhkan wabah Covid-19. Di antara mereka ada belasan pebalap utama dan penguji. Namun, saat ini, mereka tidak bisa berlatih dengan sepeda motor karena larangan aktivitas di luar rumah. Ini juga dialami tim-tim lainnya.
Situasi ini membuat tim-tim MotoGP mengajukan usulan kepada Dorna dan FIM supaya dijadwalkan tes pramusim khusus sebagai ajang adaptasi ulang pebalap dengan sepeda motor. Jeda akibat virus korona jenis baru ini berpotensi lebih panjang dari jeda antarmusim sekitar 2,5 bulan. Kondisi itu akan membuat feeling para pebalap dengan sepeda motornya ”berkarat”.
”Ini (tes pramusim) telah direncanakan. Ini sangat penting karena kami tidak bisa membuat para pebalap memacu sepeda motornya dan menuntut mereka menyajikan hiburan dalam situasi seperti ini. Bisa dipastikan ini akan menjadi uji coba yang sangat bagus dan kemudian kami bisa memulai kembali (balapan),” tegas Direktur KTM Racing Pit Beirer kepada Motorsport.
Tes pramusim khusus itu direncanakan berlangsung di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol. Namun, lokasi tes akan disesuaikan dengan balapan pertama, di mana pun itu. Tes akan digulirkan sepekan hingga dua pekan sebelum balapan seri pertama itu berlangsung.
Tes pramusim khusus itu direncanakan berlangsung di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol. Namun, lokasi tes akan disesuaikan dengan balapan pertama, di mana pun itu. Tes akan digulirkan sepekan hingga dua pekan sebelum balapan seri pertama berlangsung.
Pebalap pun mengakui akan sulit tampil dalam performa terbaik dengan jeda panjang seperti saat ini. Adaptasi melalui tes pramusim di Sepang dan Losail pada Februari lalu perlu disegarkan lagi. ”Sedikit banyak ini mirip dengan jeda musim dingin, mungkin akan lebih panjang. Secara fisik kami akan kurang siap. Tes dan balapan akan sangat berat,” ujar pebalap Pramac Ducati, Francesco ”Pecco” Bagnaia, kepada GPOne.
Kesehatan mental
Hingga saat ini, para pebalap hanya bisa menunggu pandemi Covid-19 segera mereda. Namun, penundaan seri balapan yang terus terjadi membuat para pebalap perlu mengelola kesehatan mentalnya.
Pecco mengakui, membangkitkan motivasi untuk terus berlatih fisik sangat berat, terutama di awal-awal penundaan balapan. Setelah penundaan seri Perancis, seri di Mugello, pada 29-31 Mei, juga diperkirakan akan ditunda jika melihat kondisi wabah korona di Italia.
”FIM, IRTA (asosiasi tim-tim balap), dan Dorna Sports dengan menyesal mengumumkan penundaan Grand Prix Perancis yang direncanakan berlangsung di Sirkuit Bugatti di Le Mans dari 15 Mei hingga 17 Mei. Penyebaran virus korona yang sedang berlangsung memaksa penjadwalan ulang ajang ini,” bunyi pernyataan resmi MotoGP.
Semua ajang olahraga, termasuk MotoGP dan Formula 1, kini dipaksa ”tiarap” oleh virus korona. Agenda-agenda besar, termasuk tenis Grand Slam Wimbledon, pun harus dibatalkan untuk pertama kali selain akibat Perang Dunia. Hal serupa dialami Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda setahun.
Kini, ajang besar yang masih berharap bisa digelar sesuai jadwal adalah balap sepeda Tour de France (27 Juni-19 Juli) serta Vuelta a Espana (14 Agustus-6 September).