Simona Halep berusaha mencari sisi positif dari masa jeda tanpa turnamen akibat pandemi Covid-19. Prioritasnya saat ini adalah keselamatan dan kesehatan, dan untuk sementara tenis bukanlah prioritas dalam hidupnya.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
Terbiasa menjalani turnamen di belasan negara selama 10-11 bulan setiap tahun, petenis putri peringkat kedua dunia, Simona Halep, kini hanya bisa berada di rumah. Saat tak bisa bertanding pada masa penangguhan kompetisi karena virus Covid-19, Halep mencari sisi positif situasi ini.
”Saya mencoba berpikir positif karena, setidaknya, saya juara bertahan Wimbledon untuk dua tahun,” canda Halep saat berbincang dengan Mats Wilander, Boris Becker, dan Tommy Haas pada vodcast Eurosport Tennis Legends, Sabtu (4/4/2020).
”Saya sangat antusias karena sebagai juara bertahan akan memainkan babak pertama di Lapangan Utama. Saya ingin punya pengalaman itu,” lanjut petenis Romania itu.
Setelah meraih Grand Slam pertama di Perancis Terbuka 2018, petenis Romania yang menjalani karier profesional sejak 2006 itu menjadi juara Wimbledon 2019. Penampilan yang hampir sempurna pada final membawanya mengalahkan Serena Williams, 6-2, 6-2.
Setelah tampil dalam tiga turnamen pada 2020, salah satunya sebagai juara di WTA Dubai, Halep berencana tampil di WTA Premier Miami, 25 Maret-5 April. Dia melewatkan WTA Premier Indian Wells, dua pekan sebelumnya, karena cedera kaki.
”Saya tak dapat bermain di Indian Wells karena cedera. Setelah itu, saya mendengar kabar semuanya dibatalkan karena situasi ini. Tak akan ada turnamen hingga Juli. Mudah-mudahan, AS Terbuka bisa berlangsung sesuai jadwal (31 Agustus-13 September), tetapi saya pikir agak sulit karena New York tengah berjuang menghadapi situasi ini,” tuturnya.
Tiga organisasi tenis, yaitu ATP, WTA, dan ITF menghentikan turnamen sejak awal Maret hingga pertengahan Juli, salah satunya Wimbledon (29 Juni-12 Juli). AS Terbuka direncanakan sesuai jadwal, diikuti Perancis Terbuka, sepekan kemudian, setelah dipindahkan dari jadwal semula, 24 Mei-7 Juni.
Di rumah
Terbiasa menjalani turnamen sejak Januari hingga November—Halep mengikuti 17 turnamen pada 2019 di luar Piala Fed—petenis berusia 28 tahun itu telah berada di rumahnya, di Bucharest, Romania, sejak pekan ketiga Februari.
”Ini adalah waktu terlama saya berada di rumah setelah bertahun-tahun. Sebagai petenis, kami sangat merindukan turnamen. Saya juga merindukan petenis lain dan orang-orang yang terlibat dalam turnamen,” katanya.
Tanpa kegiatan di luar rumah, kegiatan sehari-hari Halep hampir sama dengan orang biasa di sekitarnya. Tak ada jadwal latihan ketat dan turnamen, dia pun bisa bangun tidur pukul 10 atau 11. “Saya bisa lebih banyak tidur! Tidak ada alarm, tak ada jadwal. Saya hanya bangun lalu sarapan saat hampir siang hari,” ujanya.
Setelah itu, barulah aktivitasnya sebagai atlet terlihat. Dimulai dengan joging di sekitar kompleks rumah—kegiatan di sekitar kompleks masih diperbolehkan—Halep lalu berlatih kekuatan tubuh bagian bawah di rumah. Dalam beberapa video yang diunggah dalam akun Instagram, dia berlatih naik-turun tangga, berbagai variasi sit up, push up, plank, dan latihan untuk kekuatan paha.
Meski rutin berlatih untuk menjaga kebugaran fisik, Halep belum menyentuh raket sejak tampil di Dubai, 17-22 Februari. Dia berusaha menjaga keselamatan diri di tengah pandemi dengan tak berlatih di lapangan tenis.
Walaupun telah bermain tenis sejak usia empat tahun, situasi seperti saat ini membuat Halep harus menentukan prioritas dalam hidupnya.
”Saat dunia menghadapi masalah besar seperti ini, akan lebih aman ketika semua turnamen dibatalkan. Kita harus memprioritaskan keselamatan dengan tetap berada di rumah. Tenis bukanlah segalanya dalam hidup saya,” tuturnya. (REUTERS)