Penyesuaian masa kontrak pemain yang diputuskan FIFA memberi kepastiaan kepada klub dan pemain. Selain itu, FIFA juga berharap kebijakan pemotongan gaji pemain dan pelatih harus didasari asas keadilan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ZURICH, RABU – Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan untuk melonggarkan masa kontrak pemain dan masa jendela transfer musim panas untuk kompetisi di Eropa. Keputusan itu memberi kepastian bagi klub dan para pemain, yang masa kontraknya berakhir 30 Juni mendatang, untuk berkomitmen menyelesaikan musim 2019/2020 serta menyajikan ruang untuk klub guna bernegosiasi dengan pemain yang akan memasuki masa akhir kontrak musim panas 2021.
Keputusan itu tertuang dalam dokumen bertajuk “Covid-19: Football Regulatory Issues” yang dikeluarkan FIFA, Rabu (8/4/2020) dini hari WIB, setelah berkomunikasi Asosiasi Klub Eropa (ECA), Federasi Internasional Pesepakbola Profesional (FIFPro), dan Forum Liga Dunia. Presiden FIFA Gianni Infantino menuturkan, pandemi Covid-19 telah mengubah secara keseluruhan perjalanan musim ini. Atas dasar itu, lanjut Infantino, FIFA berupaya menentukan gagasan untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan penghentian kompetisi yang belum tentu batas akhirnya, termasuk mengenai kontrak pemain.
Dalam dokumen itu perihal kontrak pemain, FIFA memutuskan perjanjian kontrak yang seharusnya berakhir 30 Juni tetap berlaku hingga musim ini berakhir, perjanjian peminjaman pemain juga akan berakhir setelah musim ini rampung, perjanjian transfer pemain dengan klub baru yang dimulai 1 Juli baru akan berlaku di awal musim depan, serta perjanjian perpanjangan kontrak yang telah disepakati juga terhitung mulai berlaku musim depan.
“Kami memahami gagasan yang telah kami hasilkan tidak akan bisa mengatasi setiap masalah, tetapi hal itu diharapkan dapat menghadirkan stabilitas dan kejelasan di dunia sepak bola. Kami berharap hasil kolaborasi bersama ini menunjukkan bukti positif bagaimana sepak bola bisa bersatu, menujukkan solidaritas, dan semangat kebersamaan untuk mengatasi tantangan di masa mendatang,” ucap Infantino di Zurich, Swiss, Rabu (8/4/2020).
Keputusan itu memberi kepastian bagi sejumlah pemain yang dipastikan tidak akan memperpanjang kontrak dengan klub saat ini, sehingga bisa tetap membela klub hingga akhir musim ini. Mereka di antaranya, Willian (Chelsea), David Silva (Manchester City), Edinson Cavani (Paris Saint-Germain), Mario Gotze (Borussia Dortmund), dan Jose Callejon (Napoli). Kontrak mereka seharusnya habis pada 30 Juni 2020 atau satu bulan setelah musim 2019/2020 seharusnya berakhir pada akhir Mei.
Sementara itu, untuk jendela transfer, mayoritas kompetisi, misalnya, Liga Spanyol, Liga Italia, dan Liga Jerman, akan memulai proses jual-beli pemain di musim panas 2020 pada 1 Juli, sedangkan Liga Inggris dan Liga Perancis akan mulai lebih awal pada pekan kedua bulan Juni. Seluruh jendela transfer itu berakhir pada bulan Agustus. Setelah hadir keputusan FIFA itu, seluruh aktivitas jendela transfer akan ditunda hingga hadirnya jadwal baru dari liga dan kompetisi antarklub Eropa.
Penundaan pembukaan masa transfer musim panas juga memberi kesempatan kepada klub untuk mengatur strategi perpanjangan kontrak kepada para pemain andalan yang memiliki kontrak hingga 30 Juni 2021. Andai periode jendela transfer untuk awal musim 2020/2021 tidak mengalami perubahan, maka klub akan kesulitan untuk mengatur kas keuangan yang tidak cukup baik karena kurangnya pendapatan akibat penundaan liga. Alhasil, konsentrasi klub untuk mengatur dana di musim panas akan terpecah antara memburu pemain baru atau memperpanjang kontrak pemain.
Salah satu pemain yang akan habis kontrak pada 30 Juni 2021 ialah megabintang Barcelona Lionel Messi. Hingga kini, Barcelona belum menyodorkan tawaran kontrak baru kepada pemain yang memiliki harga pasar 140 juta Euro (Rp 2,47 triliun) itu.
Direktur Olahraga Barcelona Eric Abidal mengatakan, pihaknya memerlukan waktu untuk bisa mendapatkan tanda tangan perpanjangan masa bakti dari Messi. Ia berharap klub dan Messi bisa menemui kata sepakat terhadap berbagai klausul dan keinginan dari sang megabintang.
“Kita membicarakan tentang pemain terbaik di dunia dan mendapatkan kesepakatan kontrak baru dengan jenis pemain itu tidak akan mudah,” kata Abidal kepada Mundo Deportivo.
Selain Messi, pemain yang akan habis masa kontrak tahun depan ialah Paul Pogba (Manchester United), Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal), Gonzalo Higuain (Juventus), David Alaba (Bayern Muenchen), Gianluigi Donnarumma (AC Milan), serta Leroy Sane (Mancheseter City).
Pelatih “The Citizens” Pep Guardiola mengungkapkan, pihaknya telah menawarkan perpanjangan kontrak baru kepada Sane. Tetapi, bintang muda asal Jerman itu juga belum memberikan jawaban.
“Kontrak baru telah kami tawarkan beberapa waktu lalu, tetapi dia belum menjawab dan juga tidak menolak kontrak itu. Kami masih memberikan Sane waktu untuk menjawab tawaran itu,” kata Guardiola.
Potong gaji
Selain permasalahan kontrak, FIFA juga menganjurkan klub dan pemain melakukan komunikasi yang terbuka untuk menemukan solusi mengenai masalah ketiadaan pemasukan klub yang berimbas pada pemotongan gaji pemain dan pelatih. Infantino meminta, semua pihak, klub maupun pemain dan pelatih, memerhatikan imbauan dan aturan yang diterapkan di setiap negara sebelum menentukan mekanisme penyesuaian pembayaran hak pemain dan pelatih.
“Apabila seluruh pihak tidak menemui solusi, lalu mengadu kepada FIFA, kami akan melakukan investigasi berdasarkan sejumlah pertimbangan. Seperti, apakah ada upaya tulus dari klub untuk mencapai kesepakatan dengan para pemain; bagaimana situasi ekonomi klub; bagaimana mekanisme penyesuaian kontrak pemain yang disiapkan klub; berapa pendapatan bersih pemain setelah pemotongan; serta apakah seluruh pemain di klub diperlakukan setara,” kata Infantino.
Terkait pemotongan gaji itu, klub Liga Inggris belum menemui kata sepakat dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA). Di Spanyol, pemain Barcelona, Atletico Madrid, dan Espanyol telah sepakat menerima pemotongan gaji hingga 70 persen. Lalu, pemain Juventus telah sepakat menerima skema pemotongan gaji sejak Maret hingga Juni dengan pengurangan sekitar 30 persen. Adapun Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund di Jerman telah sepakat dengan pemain dan pelatih untuk pemotongan gaji sebanyak 20 persen. (REUTERS).