Anggota Komite Eksekutif PSSI Yunus Nusi dinilai berpengalaman di bidang organisasi sehingga layak menjabat Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI. Pembenahan internal dilakukan sembari menanti sekjen definitif.
Oleh
herpin dewanto putro
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PSSI pada Senin (20/4/2020) menunjuk salah satu anggota komite eksekutif, Yunus Nusi, sebagai pelaksana tugas sekretaris jenderal menggantikan Ratu Tisha Destria yang mundur pekan lalu. Yunus diminta fokus membenahi internal Sekretariat Jenderal PSSI.
Penunjukan Yunus sebagai Plt Sekjen PSSI ini terjadi tepat satu pekan setelah Tisha memutuskan melepas jabatan Sekjen, Senin (13/4/2020). lalu Yunus akan memegang posisi tersebut hingga PSSI mendapatkan sekjen definitif.
Menurut Yunus, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menugasinya untuk membenahi dan mengendalikan administrasi sekretariat jenderal. Tugas di dalamnya termasuk mengevaluasi dan memantapkan struktur organisasi serta membina personel di dalam Sekretariat Jenderal PSSI.
“Pekerjaan sebagai sekjen itu mudah, tetapi yang berat adalah tanggung jawabnya,” ujar Yunus ketika dihubungi, kemarin.
Sekjen tidak hanya mengurusi administrasi, tetapi juga bertanggung jawab mengelola rekening PSSI dan membangun hubungan baik dengan anggota PSSI maupun pihak luar seperti FIFA, AFC, dan AFF.
Beban sebagai sekjen bertambah berat ketika PSSI memiliki banyak agenda besar yang harus dikerjakan, terutama penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. AFF juga menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah ajang bergengsi di tingkat ASEAN seperti Piala AFF U-19 dan Piala AFF U-16 pada tahun ini. Namun, pandemi Covid-19 membuat turnamen ini ditunda.
Bertambahnya beban kerja tersebut mendorong PSSI untuk memperkuat struktur sekretariat jenderal dengan menunjuk Maaike Ira Puspita sebagai wakil sekjen pada Januari lalu. Ira diharapkan bisa meringankan beban Tisha pada waktu itu.
Namun, pekan lalu Tisha memutuskan mundur tanpa menjelaskan alasannya. PSSI menghormati keputusan tersebut sekaligus bergerak cepat mengisi kekosongan jabatan di posisi itu. Iriawan pun menilai Yunus lebih berpengalaman dalam organisasi sehingga layak dipilih.
Yunus merupakan orang lama di PSSI karena ia sudah menjadi pengurus sejak era kepemimpinan Djohar Arifin (2011-2015).
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI lainnya pun telah menyetujuinya. “Dengan pengalaman dia di sepak bola, organisasi, dan kemampuannya, sangat pantas jika saya memilih Yunus,” ujar Iriawan dilansir laman PSSI.
Rangkap tiga jabatan
Yunus merupakan orang lama di PSSI karena ia sudah menjadi pengurus sejak era kepemimpinan Djohar Arifin (2011-2015). Pada tahun 2009-2014, Yunus juga kian aktif menggeluti dunia sepak bola dengan menjadi Direktur Bisnis Persisam Samarinda. Ia kemudian menjadi Exco PSSI sejak 2016.
Dengan demikian, ia saat ini setidaknya merangkap tiga jabatan karena juga masih menjadi Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Kalimantan Timur sejak 2013, anggota exco, dan kini Plt Sekjen PSSI. Namun, anggota Exco PSSI lainnya, Ahmad Riyadh, menilai beban Yunus tidak terlalu berat seperti yang dibayangkan karena saat ini kegiatan sepak bola juga terhenti karena pandemi.
Yunus pun bisa lebih berkonsentrasi untuk membenahi internal Sekretariat Jenderal PSSI seperti yang ditugaskan kepadanya. “Kami berharap nanti dalam waktu satu atau dua bulan ke depan sudah ada usulan mengenai sekjen yang baru (definitif),” ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, pengalaman panjang Yunus di bidang organisasi membuat Exco PSSI tidak berpikir panjang untuk menyetujui penunjukan tersebut. Sebelum turut mengurusi sepak bola, Yunus pernah berpengalaman sebagai Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia Kaltim (2001-2009), pengurus KONI Kaltim (2006-2014), dan Sekretaris Bidang Pertandingan PB PON Kaltim 2008.