Sejumlah pihak keberatan dengan wacana untuk melanjutkan Liga Inggris dalam waktu dekat meskipun pemerintah Inggris memberikan lampu hijau. Sebanyak 92 laga sisa Liga Inggris dipastikan berlangsung tanpa penonton.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
LONDON, JUMAT – Meskipun pemerintah Inggris telah memberikan lampu hijau kepada Premier League, operator Liga Inggris, untuk melanjutkan kompetisi di musim panas ini, sejumlah pihak khawatir kelanjutan liga tidak mampu memberikan rasa aman kepada pemain dan pelatih yang bertanding. Di sisi lain, wacana untuk melanjutkan Liga Inggris di tempat netral menjadi opsi yang dipertimbangkan.
Menteri Kebudayaan Inggris Oliver Dowden mengungkapkan, pemerintah mulai menjajaki langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang diperlukan untuk menjamin para pemain dan pelatih aman melakukan pertandingan olahraga, termasuk sepak bola. Untuk itu, ia telah berbicara dengan pakar medis, Jumat (1/5/2020) malam WIB.
“Kita baru saja melakukan rapat detail perdana untuk merencanakan dimulainya kembali olahraga elite yang dilangsungkan tanpa penonton. Intinya, pertandingan hanya akan dilakukan setelah dinyatakan aman berdasarkan masukan dari para ahli kesehatan,” ujar Dowden, Jumat malam.
Sementara itu, dalam pertemuan virtual, Jumat kemarin, Premier League mempresentasikan draf “Project Restart” kepada 20 klub. Draf yang disusun oleh Direktur Sepak Bola Premier League Richard Garlick berisi protokol kesehatan dan aturan keselamatan bagi latihan dan pertandingan sepak bola.
“Rencana (untuk kembali berlatih) tidak bisa dilaksanakan tanpa persetujuan dari pemerintah,” kata Garlick.
Setelah mendengar isi dari draf “Project Restart” itu, seluruh klub Liga Inggris akan kembali melakukan pertemuan, 7 Mei, untuk menentukan sikap terkait kelanjutkan kompetisi musim ini. Opsi yang akan dibahas ialah melangsungkan pertandingan secara normal tanpa penonton atau menentukan tempat netral di Inggris untuk melanjutkan kompetisi.
Premier League telah mempertimbangkan untuk memainkan sejumlah laga di beberapa tempat di Inggris yang memiliki risiko lebih kecil terhadap penyebaran wabah Covid-19. Kawasan Midlands menjadi salah satu pilihan untuk melangsungkan pertandingan sisa kampanye musim 2019/2020.
Meski begitu, wacana untuk melanjutkan liga menghadirkan kekhawatiran bagi para pemain. Menurut bintang Manchester City, Sergio Aguero, mayoritas pemain akan merasa takut untuk kembali bermain di lapangan. Lebih dari satu bulan terakhir, lanjut Aguero, para pemain telah menghabiskan waktu di rumah mereka dan menghindari kontak dengan orang lain untuk memproteksi diri dari Covid-19.
“Mayoritas pemain takut karena mereka memiliki keluarga, anak, bayi, dan orang tua. Sejumlah orang terinfeksi virus itu tanpa gejala dan bisa menginfeksi orang lain,” ucap penyerang asal Argentina itu yang tetap bertahan di rumahnya di kawasan Cheshire, Inggris.
Sepaham dengan Aguero, penyerang Brighton & Hove Albion, Glenn Murray, menganggap aturan yang mewajibkan pemain menggunakan masker ketika berlatih dan jelang pertandingan adalah lelucon. Menurut dia, keputusan terburu-buru pemegang kebijakan untuk melanjutkan kompetisi telah menghadirkan kekhawatiran bagi pemain, terutama wacana untuk melanjutkan liga di tempat netral.
“Wacana (tempat netral) terlalu mengada-ada, apalagi mengakibatkan pemain harus berminggu-minggu jauh dari keluarga. Saya berharap skenario itu tidak terjadi,” kata pemain berusia 36 tahun itu.
Selain itu, pemerintah daerah juga keberatan untuk memberikan izin pertandingan sepak bola, meskipun laga dilakukan tanpa penonton. Wali Kota Liverpool Joe Anderson menilai, larangan pertandingan tanpa penonton tidak menjadi jaminan untuk mencegah kehadiran kerumunan penggemar di sekitar stadion.
“Saya khawatir tentang keberadaan orang-orang yang berkumpul di luar Stadion Anfield, termasuk para polisi. Saya berpendapat, marilah meniru kebijakan negara lain (Belanda dan Perancis) yang menghentikan musim ini dan merencanakan kompetisi musim depan,” kata Anderson kepada Sky Sports.
Tidak mustahil
Menurut para pakar kesehatan, kelanjutan kompetisi di Eropa bukan hal mustahil. Tetapi, pelaksanaan pertandingan sepak bola harus dibarengi aturan yang ketat agar duel di lapangan hijau tidak membuat para pihak yang terlibat menjadi rentan terpapar Covid-19. Kepala Komite Kesehatan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) Tim Meyer meminta kepada seluruh federasi dan penyelenggara liga yang telah merencanakan dimulainya kembali kompetisi musim ini untuk menyusun protokol kesehatan.
“Dengan keberadaan protokol kesehatan dan komitmen untuk mematuhi hukum nasional, maka masih terbuka kemungkinan untuk merencanakan kembali liga yang tengah ditangguhkan,” tutur Meyer yang kepala tim satuan tugas penyusun protokol kesehatan Liga Jerman.
Sementara itu, Guru Besar Virologi Molekuler Universitas Nottingham, Inggris, Jonathan Ball, menekankan, tes kesehatan harus dilakukan secara berkala untuk memastikan setiap individu yang terlibat dalam pertandingan bebas Covid-19. Masa durasi tes maksimal berjarak setiap 14 hari.
Meski begitu, Ball menganggap, ide untuk melangsungkan kompetisi secara normal, misalnya melakukan laga kandang dan tandang, tidak aman dari sisi kesehatan. Oleh karena itu, ia menilai wacana melangsungkan pertandingan di tempat netral menjadi solusi terbaik untuk merampungkan kompetisi Liga Inggris musim ini.
“Bermain di tempat netral dengan melakukan karantina kepada para pemain adalah keputusan yang paling aman untuk mencegah penyebaran virus dalam pertandingan. Di sisi lain, bertanding secara normal juga sulit karena beberapa stadion tengah menampung petugas layanan kesehatan nasional (NHS). Jadi, bagaimana mungkin kita menyingkirkan mereka demi bermain sepak bola?,” kata Ball.
Adapun klub yang menyulap stadionnya menjadi fasilitas bagi NHS untuk melakukan tes Covid-19 ialah Tottenham Hotspur, Brighton & Hove Albion, Aston Villa, dan Watford. Selain keempat klub itu, Chelsea, Burnley, Leicester City, Manchester City, Sheffield United, dan Norwich City juga telah mengalokasikan fasilitas milik klub untuk kegiatan petugas NHS.
Dilanjutkan
Sementara itu, usai pertemuan virtual antara Liga Serie A, operator Liga Italia, dengan 20 klub Serie A, Jumat malam, tercapai kesepakatan untuk melanjutkan kompetisi musim ini. Presiden Liga Serie A Dal Pino menegaskan, seluruh klub telah satu suara untuk segera menuntaskan kompetisi ketika kondisi wabah telah mereda.
“Seperti seluruh masyarakat Italia, 20 klub Serie A ingin segera memainkan kembali sepak bola. Kami akan melanjutkan liga dengan menghormati standar dan protokol kesehatan yang akan didiskusikan dengan pemerintah,” ujar Dal Pino dalam pernyataan resmi di laman Liga Serie A.
Keputusan itu disambut baik oleh klub, salah satunya Presiden Juventus Andrea Agnelli. “Juventus adalah pihak yang berkomitmen untuk menyelesaikan musim 2019/2020. Kami berencana untuk memulai kembali latihan bersama pada 18 Mei dan pertandingan bisa dilakukan pada Juni,” kata Agnelli. (REUTERS/AFP)