Diskusi Komisioner NBA dan Dewan Gubernur NBA memunculkan rencana untuk menunda awal musim 2020-2021 hingga bulan Desember. Kelanjutan musim 2019-2020 yang dihentikan akibat pandemi juga masih menjadi pertanyaan.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·5 menit baca
NEW YORK, JUMAT — Diskusi Komisioner NBA Adam Silver dan Dewan Gubernur NBA, Jumat (1/5/2020) waktu Amerika Serikat, memunculkan rencana menunda awal musim 2020-2021 hingga bulan Desember. Pandemi Covid-19 menyebabkan semua pertandingan liga musim 2019-2020 terhenti sejak 11 Maret lalu. Apakah musim 2019-2020 yang terhenti akan dilanjutkan atau tidak juga masih menjadi pertanyaan besar.
Dewan Gubernur NBA pada Jumat lalu juga memutuskan menunda dua acara pada bulan Mei yang akan berlangsung di Chicago, Illinois, yakni undian untuk NBA Draft dan kombinasi draf. Sementara untuk agenda NBA Draft yang dijadwalkan berlangsung 25 Juni belum diputuskan. Namun, ada keyakinan yang menguat bahwa masalah tersebut hanya soal waktu.
Bagi NBA, inti dari rencana penundaan jadwal dimulainya musim 2020-2021 tidak lain untuk memberikan waktu lebih banyak bagi penggemar untuk hadir di lapangan. Akibat tidak adanya kepastian dalam mengatasi pandemi Covid-19, NBA telah mengantisipasi sejumlah kendala untuk mengembalikan penggemar ke arena dalam beberapa bulan, bahkan tahun mendatang.
”Jika pertandingan dimulai pada bulan Desember, itu tidak berarti orang-orang akan kembali pada bulan Desember. Namun, mungkin mereka akan muncul pada bulan Maret,” kata salah seorang anggota Dewan Gubernur NBA kepada ESPN pada Jumat (1/5/2020) malam waktu AS atau Sabtu siang WIB.
Jika musim ini akan dilanjutkan dan diselesaikan sekitar bulan September atau bahkan bulan Oktober, penundaan musim 2020-2021 tidak dapat dihindari. Pembicaraan mengerucut untuk memulai musim 2020-2021 sebelum Natal dan memperpanjang sampai akhir Juli atau awal Agustus. Agenda NBA Draft dan pemain bebas (free agency) akan mengikuti pada akhir musim.
Berharap diselesaikan
Di kalangan pemain, bintang Los Angeles Lakers, LeBron James, menjadi salah satu pemain yang berharap musim ini harus tetap diselesaikan.
”Segera setelah kondisi aman, kami ingin menyelesaikan musim kami. Sebab, aku sudah siap dan tim kami juga sudah siap. Tidak ada yang harus membatalkan apa pun,” tulis James di media sosialnya, Kamis (30/4/2020) waktu AS atau Jumat (1/5/2020) WIB.
Dorongan James agar musim 2019-2020 yang terhenti akibat pandemi diselesaikan tentu dengan berbagai alasan. Alasan utama karena Lakers sudah membukukan rekor menang-kalah 49-14 ketika liga dihentikan.
Dengan rekor tersebut, Lakers tidak hanya menjadi tim papan atas di Wilayah Barat, tetapi juga menjadi tim pertama dari wilayah itu yang lolos ke babak play off. Hingga seluruh liga dihentikan, belum ada tim lain dari Wilayah Barat yang menyusul langkah LeBron ”King” James dan Lakers.
Sementara di Wilayah Timur sudah ada tiga tim yang meraih tiket ke babak play off saat liga dihentikan, yaitu Milwaukee Bucks, kemudian diikuti Toronto Raptors, dan yang terakhir Boston Celtics.
Satu hal yang tidak kalah penting agar musim ini diselesaikan, menurut James, bakal pulihnya sejumlah bintang yang tengah cedera. Kehadiran para bintang tentu memberikan pengaruh positif bagi timnya. Misalnya Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green dari Golden State Warriors, atau Kevin Durant dan Kyrie Irving yang mulai memperkuat Brooklyn Nets di awal musim 2019-2020 ini.
Jika pemain bintang yang cedera tersebut pulih, persaingan akan berlangsung lebih keras. Itu sebabnya James sangat berkepentingan agar musim ini bisa dilanjutkan dan diselesaikan.
”Saya tidak tahu apakah saya masih mungkin melihat pengujung musim ini,” kata James melalui aplikasi Zoom. Hal itu disampaikan James ketika menjawab pertanyaan apa reaksinya apabila musim 2019-2020 harus dihentikan akibat pandemi yang berkepanjangan.
Mark Cuban, pemilik Dallas Mavericks, juga menjadi salah satu eksekutif klub yang mendukung penyelamatan liga. Kepada CNN, Kamis (30/4/2020) waktu AS, Cuban menyampaikan tetap optimistis liga bisa diselesaikan dengan kehati-hatian. Dia pun berharap pertandingan di lapangan tidak dihadiri penonton.
Pendapat yang sama disampaikan Marc Lasry, pemilik Milwaukee Bucks, serta RC Buford, CEO San Antonio Spurs. Buford yang ikut hadir dalam pertemuan Komisioner NBA dan Dewan Gubernur NBA memunculkan keyakinan untuk melanjutkan liga.
”Setiap niat adalah kembali untuk bermain dan mencoba menciptakan lingkungan terbaik yang kami bisa untuk liga dan juga para penggemar tentunya. Kita semua siap untuk itu,” tutur Buford lewat konferensi jarak jauh yang dikutip Espn.com.
Sam Presti, Manajer Umum Oklahoma City Thunder atau OKC, sedikit lebih moderat. ”Sebagai organisasi, kami akan tetap ikut. Kami akan mengikuti arahan yang diberikan. Kami akan melakukannya selama aman dan membuat semua orang yang menggunakan logo Thunder maupun penggemar kami berada di lingkungan yang aman dari segalanya,” tegasnya.
Sedikit berbeda dengan yang lain, Steve Kerr, Pelatih Golden State Warriors, menegaskan, bagi Warriors, musim ini sudah berakhir. Apalagi karena mereka hanya bisa membukukan 15 kemenangan dan 50 kekalahan. Warriors pun sudah pasti tersingkir dari play off.
”Penangguhan ini datang pada waktu yang menarik. Ini benar-benar membuat perbedaan, tergantung di mana tim Anda berada di klasemen,” kata Kerr.
Dilarang melakukan tes
NBA pada Kamis (30/4/2020) malam waktu AS juga mengeluarkan memo yang mengingatkan tim untuk tidak melakukan tes Covid-19 untuk pemain dan staf yang tidak memperlihatkan gejala.
Sebelum melakukan tes, tim diminta berkonsultasi lebih dahulu dengan spesialis penyakit menular, dengan pertimbangan keadaan pasien, serta pedoman pengujian virus korona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dan dari otoritas kesehatan setempat di mana tim berada.
Adrian Wojnarowski dari ESPN, Kamis (30/4/2020) malam waktu AS, juga sudah melaporkan bahwa apabila liga berlanjut, NBA membutuhkan sekitar 15.000 kali tes untuk menyelesaikan musim yang tertunda.
”Mengganggu banyak orang jika ada pengujian besar-besaran yang tersedia untuk liga olahraga, pada saat orang lain dalam situasi berisiko tinggi masih mengalami kesulitan memperoleh akses ke pengujian,” kata Dr Vivek Murthy, mantan ahli bedah umum yang memberi saran kepada NBA.
Sementara itu, Anthony Fauci, anggota gugus tugas Covid-19 Gedung Putih, justru menyarankan liga dilanjutkan. Caranya dengan melakukan pengujian virus korona pada atlet setiap minggu dan atlet diawasi dengan ketat.
Komisioner NBA Adam Silver hingga saat ini belum bisa memberikan rekomendasi soal arah yang akan ditempuh liga. ”Saya pikir masih ada banyak ketidakpastian saat ini untuk mengatakan bagaimana kami bergerak maju,” kata Silver dalam konferensi jarak jauh dengan wartawan, 17 April lalu.