Lima Pemain Positif Covid-19, La Liga Ingin Jalan Terus
Rencana La Liga untuk melanjutkan kompetisi musim ini pada 12 Juni untuk sementara belum berubah meski ada lima pemain dan tiga anggota staf yang positif Covid-19. Namun, La Liga tetap menunggu keputusan pemerintah.
Oleh
Dominicus Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
MADRID, SENIN — Lima pemain dari dua liga teratas di Spanyol, La Liga dan Divisi Segunda, dinyatakan positif Covid-19. Namun, Presiden La Liga Javier Tebas tetap menginginkan liga bisa kembali bergulir sesuai jadwal yang telah ditargetkan, yaitu pada 12 Juni.
Selain pemain, tiga staf klub dari dua liga tersebut juga positif Covid-19 sehingga total ada delapan orang. Tebas menganggap jumlah tersebut masih dalam batas aman dan belum bisa membuatnya memutuskan untuk mengubah jadwal atau bahkan membatalkan liga.
”Jumlah ini sangat kecil daripada yang kami bayangkan. Dengan membandingkan jumlah kasus di Bundesliga dan potensi penyebaran virus di Spanyol, kami semula mengira akan ada 25 atau 30 (pemain atau anggota staf yang positif),” kata Tebas, Senin (11/5/2020). Dari tes yang dilakukan di klub dan menyasar 2.500 orang, Tebas menegaskan hanya ada delapan yang positif.
Pemain atau staf yang positif Covid-19 wajib menjalani karantina di rumah masing-masing dan akan menjalani tes lanjutan dalam beberapa hari ke depan. Hasil tes lanjutan itu nantinya akan menentukan apakah pemain yang bersangkutan boleh kembali ke tempat latihan klubnya dan bergabung dengan pemain lainnya.
Bagi La Liga, tes kesehatan ini merupakan metode yang paling vital dalam misi menggulirkan kembali kompetisi musim ini. ”Salah satu tujuan dari tes tersebut adalah untuk mengetahui kasus tanpa gejala. Dengan cara ini, kami menjamin keselamatan semua orang saat semua klub kembali berlatih dengan mematuhi aturan keselamatan kerja,” tulis La Liga dalam pernyataan resminya.
Ketika kompetisi sudah bergulir, semua pemain wajib menjalani tes kesehatan lagi 24 jam sebelum berlaga. Dengan protokol kesehatan yang ketat ini, Tebas mengatakan, risiko penularan virus ketika laga berjalan akan sangat kecil.
”Saat laga, penularan pada dasarnya mustahil terjadi karena kami telah mempelajari bahwa risiko penularan itu akan sangat kecil ketika semua orang menghormati protokol kesehatan,” ujar Tebas. Apabila lima pemain yang terinfeksi itu berasal dari klub yang sama, bagi Tebas itu adalah kecerobohan klub. Untunglah lima pemain yang positif saat ini berasal dari klub berbeda.
Protokol kesehatan itu mencakup aturan-aturan baru yang harus dijalani para pemain saat berada di fasilitas klub. Aturan itu, misalnya, mengharuskan para pemain datang ke tempat latihan sudah dengan baju latihan. Mereka harus memakai masker dan sarung tangan saat datang dan sesudah latihan diminta mandi di rumah masing-masing.
Hal itu sudah dilakukan beberapa klub seperti Barcelona pada Jumat lalu. Pada masa awal latihan ini, para pemain berlatih secara individu. Proses latihan secara bertahap akan terus ditingkatkan dari latihan dalam kelompok kecil hingga nantinya dalam kelompok besar seperti biasanya saat kondisi normal.
Tunggu pemerintah
Meski yakin La Liga tidak terganggu, Tebas juga mengatakan pihaknya tetap menunggu keputusan pemerintah. ”Pada akhirnya, semua akan bergantung kepada otoritas kesehatan. Mereka akan menjelaskan apa yang bisa dilakukan. Kami tidak terburu-buru karena kami tidak berwenang menentukan fase-fase yang harus dijalani,” katanya.
Spanyol saat ini masih menjadi negara kedua di dunia yang paling banyak mencatat kasus positif Covid-19, yaitu mencapai lebih dari 264.000 orang. Virus korona juga menewaskan lebih dari 26.000 orang di Spanyol. Namun, jumlah kasus baru ataupun kematian setiap hari terus menurun sehingga Spanyol berharap aktivitas mereka segera pulih, termasuk sepak bola.
”Saya rasa kami harus mencoba kembali bermain. Saya sangat senang dan segera ingin berkompetisi,” kata bek Real Madrid, Sergio Ramos, dikutip AS. Real rencananya mulai menjalani latihan pada Senin ini. (AFP/REUTERS)