Michael Jordan Jadi Miliarder di Usia 51 Tahun
Kekayaan bersih Michael Jordan saat ini mencapai 2,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 32,8 triliun). Kekayaan raksasa itu diperolehnya bukan dari lapangan basket, tetapi dari perusahaan seperti Nike dan Gatorade.
Pebasket legendaris Michael Jeffrey Jordan alias MJ yang 17 Februari lalu berusia 57 tahun, menurut laporan celebritynetworth.com, adalah salah satu miliarder di ”Negeri Paman Sam”. Namun, penghasilan MJ justru bukan dari lapangan basket. Penghasilan MJ dari lapangan basket sepanjang kariernya di NBA bisa diperoleh seorang pemain dalam tiga hingga empat musim pada saat ini.
Kekayaan bersih MJ saat ini mencapai 2,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 32,8 triliun). Tentu muncul pertanyaan, bagaimana dirinya bisa mencapai kekayaan seperti itu. Kekayaan tersebut diperolehnya justru setelah mendapat pemasukan dari perusahaan sponsor, seperti Nike dan Gatorade.
Untuk mengetahui bagaimana Michael ”Air” Jordan bisa sampai pada titik dirinya sebagai miliarder, CelebrityNetWorth atau CNW sudah mulai melacak kekayaan MJ sejak 2009.
Saat itu, kekayaan bersih MJ baru mencapai 500 juta dollar AS. Menurut perhitungan CNW yang sudah diunggah di celebritynetworth.com, MJ pertama kali mencapai status miliarder itu pada tahun 2014 saat usianya 51 tahun. Kebanyakan orang secara salah kaprah menganggap MJ telah mencapai kekayaan itu sejak lama.
Sepanjang kariernya sebagai pemain di NBA, MJ hanya memperoleh penghasilan sebesar 93,7 juta dollar AS (sekitar Rp 1,3 triliun). Tentu itu sangat sedikit kalau melihat pada standar saat ini.
Sebab, ketika mengawali kariernya sebagai rookie di NBA, seusai menjadi pilihan ke-3 Chicago Bulls dari Draf NBA 1984, MJ hanya memperoleh 550.000 dollar AS (sekarang sekitar Rp 8,2 miliar). Penghasilan itu diperolehnya selama empat musim sebelum MJ pertama kali memperoleh penghasilan setidaknya sampai 1 juta dollar AS (sekitar Rp 14,9 miliar) dalam semusim.
Selama tiga gelar pertama MJ bersama Chicago Bulls pada musim 1991 hingga 1993, penghasilan total MJ mencapai 9,75 juta dollar AS (sekarang sekitar Rp 145,5 miliar). Penghasilan dengan jumlah itu terus diperoleh MJ ketika dirinya memutuskan untuk pensium pertama kalinya dan hijrah ke bisbol.
Ketika kembali ke lapangan basket, MJ masih memperoleh 3,85 juta dollar AS (sekarang sekitar Rp 57 miliar) dari lapangan meskipun mampu membawa Chicago Bulls mencatatkan rekor menang-kalah 72-10. Rekor menang-kalah itu telah dipecahkan dinasti Stephen Curry dan Golden State Warriors pada 2015-2016, menjadi 73-9.
Akan tetapi, setelah meraih gelar juara NBA keempat, MJ kembali menerima pendapat yang lebih besar. Lebih dari dua pertiga penghasilannya dari lapangan dia peroleh dalam dua musim terakhir.
Saat itu, MJ sudah memperoleh 30,14 juta dollar AS (sekitar Rp 450 miliar) pada musim 1996-1997 dan kemudian naik menjadi 33,14 juta dollar AS (sekitar Rp 494,9 miliar) pada musim 1997-1998.
Itu sebabnya, total perolehan gaji MJ dari lapangan mencapai 145 juta dollar AS (sekitar Rp 2,1 triliun) menurut perhitungan CNW, sudah termasuk perhitungan inflasi.
MJ pernah mengungkapkan, saat dirinya bermain untuk Universitas Carolina Utara atau UNC, pada suatu saat rekeningnya hanya berisi 20 dollar AS.
Salah satu pendapatan MJ yang masih terus berlangsung setiap tahun ialah dari Nike dengan merek dagang ”Air Jordan”, yang bisa mencapai 80 juta dollar AS hingga 100 juta dollar AS (Rp 1,1 triliun hingga Rp 1,4 triliun) per tahun.
MJ pernah mengungkapkan, saat dirinya bermain untuk Universitas Carolina Utara atau UNC, pada suatu saat rekeningnya hanya berisi 20 dollar AS.
Saat itu, MJ mengaku meminta kiriman uang dari ibundanya, Deloris, agar dirinya bisa tetap berkomunikasi melalui surat dengan keluarganya.
Nike Air Jordan
Tahun 1984, ketika menyelesaikan kuliahnya, MJ menerima kesepakatan sponsor dari Nike sebesar 500.000 dollar AS (Rp 7,4 miliar) selama lima tahun. MJ juga memperoleh opsi saham di perusahaan aparel olahraga tersebut. Dengan begitu, total kompensasinya menjadi 7 juta dollar AS (Rp 104 miliar) selama lima tahun tersebut.
Satu hal yang paling gila, MJ sama sekali tidak pernah menggunakan sepatu Nike dalam hidupnya. Sebab, dia menjadi salah satu pemain yang didukung Adidas. Itu sebabnya, tawaran Nike terlalu luar biasa untuk dilewatkan begitu saja.
Ketika MJ menggunakan Nike, mereka kerap melanggar aturan seragam NBA. Nike harus membayar setiap denda. Pada akhirnya, Nike harus melalui langkah kontroversi untuk bisa menghasilkan Air Jordan.
Pada Maret 1985, konsumen sudah bisa membeli Air Jordan yang langsung disambut pasar. Hanya dalam waktu dua bulan, Nike sudah dapat menjual lebih dari 1 juta pasang sepatu.
Pada tahun pertama, Air Jordan sudah menghasilkan 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) pendapatan untuk Nike. Saat itu, dari sepatu saja penghasilan Nike secara keseluruhan mencapai 2,5 miliar dollar AS (Rp 37 triliun) setiap tahun.
Sejak 1992, MJ mendapatkan setidaknya 25 sen AS untuk setiap penjualan Air Jordan yang terus berkembang. Hingga hari ini, MJ akan mendapat 4 dollar AS pada setiap penjualan sepatu Air Jordan.
Setiap tahun MJ bisa menghasilkan 80 juta dollar AS hingga 100 juta dollar AS (Rp 1,1 triliun hingga Rp 1,4 triliun). Bahkan, ada beberapa tahun ketika penjualan bisa memberikan pendapat MJ hingga 120 juta dollar AS (Rp 1,7 triliun).
Selain dengan Nike, MJ juga memiliki kontrak kerja dengan perusahan lain, seperti Gatorade, Wheaties McDonald’s, Coca-Cola, Hanes, Chevrolet, Rayovac, MCI, Ball Park Franks, Upper Deck, 2K Sports, dan Five Star Fragrances.
Kerja sama MJ dengan Gatorate mungkin menjadi yang paling memberikan keuntungan setelah Nike. Setelah musim 1988-1989 berakhir, MJ menandatangani kontrak 10 tahun dengan nilai 18 juta dollar AS (Rp 268 miliar). Kemitraan dengan Gatorade berujung dengan iklan ”Be Like Mike” yang terkenal dan menghasilkan lagu yang populer.
Sebagai seorang bintang yang mampu mengelola keuangannya sendiri, MJ termasuk investor yang tidak akan menerima kemitraan apabila pendapatan bagi dirinya tidak mencapai 10 juta dollar AS (Rp 149 miliar).
Selain dengan perusahaan-perusahaan tersebut, MJ juga memiliki dealer mobil dan tujuh restoran. Semua usaha bisnis ini memberikan masukan mencapai 1,6 miliar dollar AS (Rp 23 triliun) per tahun.
MJ juga bersama rekannya di ”The Dream Team” Olimpiade 1992 Barcelona, Magic Johnson, berinvestasi dalam organisasi e-sport yang bertajuk Team Liquid. Hanya dalam setahun kemudian, ada investor baru yang menyetorkan modalnya hingga 320 juta dollar AS (Rp 4,7 triliun). Walaupun tidak jelas apa yang telah dilakukan kedua bintang Olimpiade 1992 Barcelona itu sehingga investor baru harus memasukkan dana mencapai ratusan juta dollar tersebut.
Setahun sebelumnya, Derek Jeter mengumpulkan sejumlah investor untuk membeli tim bisbol Miami Marlins senilai 1,2 miliar dollar AS (Rp 17,8 triliun). Jeter juga mengundang MJ, dan hari itu MJ menjadi pemilik 1 persen saham tim tersebut.
Sebagai seorang bintang yang mampu mengelola keuangannya sendiri, MJ termasuk investor yang tidak akan menerima kemitraan apabila pendapatan bagi dirinya tidak mencapai 10 juta dollar AS (Rp 149 miliar). Namun, MJ berpegang pada pendapatnya bahwa uang bukan segalanya.
Dengan pendapatannya yang saat ini bisa sebesar 120 juta dollar AS hingga 150 juta dollar AS, total penghasilan MJ mencapai 1,6 miliar dollar AS (Rp 23,8 triliun). Jumlah itu pun tentu masih akan bertambah.
Sebelum pensiun untuk kedua kalinya seusai bermain untuk Washington Wizards pada tahun 2001 hingga 2003, MJ berpisah dengan Juanita, istri pertamanya, pada 2002. Perceraian ini membuat MJ harus kehilangan 168 juta dollar AS (Rp 2,5 triliun). Hal ini menjadi salah satu biaya perceraian terbesar sepanjang sejarah di pentas selebritas.
Oleh karena itu, setelah penceraian dan dipotong pajak, kekayaan MJ pada tahun 2006 ”hanya” sekitar 450 juta dollar AS (Rp 6,7 triliun). Itu sudah dipotong biaya hidup dan pengeluaran lain.
Membeli Charlotte Bobcats
Pada tahun yang sama, MJ membeli saham minoritas di Charlotte Bobcats yang kemudian menjadi Charlotte Hornets. Tahun 2010, MJ mengeluarkan 175 juta dollar AS (Rp 2,6 triliun) untuk menjadikan dirinya pemilik saham mayoritas di Hornets. Melalui kesepakatan itu, MJ memiliki 80 persen saham Hornets yang memang masih belum memperlihatkan penampilan terbaik dalam lima musim terakhir ini.
MJ masih terus memperbesar kepemilikannya di tim tersebut setelah meningkatkan kepemilikan saham menjadi 89,5 persen pada 2014. Saat itu namanya berubah menjadi Charlotte Hornets dan disebutkan bahwa nilai tim ini sudah mendapai 500 juta dollar AS (Rp 7,4 triliun), dengan total utang mencapai 135 juta dollar AS (Rp 2,01 triliun).
Hal itu tidak berbeda dengan tim Los Angeles Clippers yang saat itu juga dinilai 500 juta dollar AS, tetapi kemudian dijual dengan nilai yang sudah meningkat hingga 2 miliar dollar AS (Rp 29,8 triliun). Nilai tim Hornets diperkirakan terus berkembang hingga 600 juta dollar AS (Rp 8,9 triliun) dan utang 416 juta dollar AS (Rp 6,2 triliun).
Tahun 2019, MJ menjual minoritas saham Hornets kepada Gabe Plotkin dan Daniel Sundheim. Tidak disebutkan persentasenya, tetapi nilai investasi baru itu disebutkan mencapai 1,5 miliar dollar AS (Rp 22,4 triliun).
Sementara pemasukan dari Nike nilai waralabanya juga akan meningkat hingga miliaran dollar. Royalti MJ dalam 10-15 tahun ke depan akan mencapai nilai 1 miliar dollar AS (Rp 14,9 triliun). Sementara untuk merek Air Jordan saja, MJ juga menerima 2 miliar hingga 3 miliar dollar AS (Rp 29,8 triliun hingga Rp 44,8 triliun) dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.
Jika menjumlahkan semua pendapat MJ hingga April 2020, dengan perhitungan konservatif CelebrityNetWorth, maka benar kekayaan bersih MJ mencapai 2,2 miliar dollar AS (Rp 32,8 triliun). Dengan begitu, MJ sah memperoleh gelar ”miliarder” atau atlet terkaya di dunia.
MJ memang pemain terkaya. Namun, kalau Anda ingin mengetahui apakah dia pemain terbaik sepanjang masa, jawabannya ada di film The Last Dance yang disirkan ESPN serta Netflix.