Calon pengganti Sebastian Vettel di balik kemudi Scuderia Ferrari perlahan mulai terkuak. Bahkan, pemilik Ferrari memberikan petunjuk yang mengarah ke salah satu nama, yaitu Carlos Sainz Jr.
Oleh
Agung setiyahadi
·4 menit baca
MILAN, RABU — Keputusan Ferrari dan Sebastian Vettel untuk berpisah di akhir musim 2020 membuka peluang para pebalap yang habis kontraknya tahun ini untuk bergabung dengan tim paling sukses di Formula 1 itu. Pierro Ferrari, putra Enzo Ferrari, memberi petunjuk siapa yang bisa menduduki kursi panas di balik kemudi Scuderia Ferrari.
Dia adalah pebalap muda, tetapi sudah cukup pengalaman dalam persaingan ketat balap jet darat itu. Salah satu kandidat yang masuk kriteria ini adalah Carlos Sainz Jr, pebalap Mclaren.
Pierro, yang kini berusia 74 tahun, menyayangkan perpisahan dengan Vettel terjadi pada saat sulit seperti ini. ”Ini sangat aneh, semua ini terjadi bahkan sebelum musim yang janggal ini bergulir,” ujarnya dalam acara Q Talk yang diselenggarakan oleh majalah Quattroruote dalam acara perayaan 70 tahun Grand Prix Formula 1, Rabu (13/5/2020).
”Kami telah mencapai akhir dari hubungan dengan Vettel karena beragam alasan, baik di pihak dia maupun tim. Kami tidak hidup bersama dengan baik lagi dan kami berpisah. Ini seperti pernikahan yang telah mencapai akhir. Ini bukan perkara memiliki pebalap terbaik atau mobil terbaik. Ini bukan saatnya menyalahkan siapa pun,” kata Wakil Presiden Ferrari itu menegaskan.
Pierro pun mengisyaratkan Ferrari akan menjadikan Charles Leclerc sebagai pebalap utama. Pihaknya mencari pebalap yang bisa mendukung peran Leclerc itu. ”Anak itu (Leclerc) memiliki bakat yang luar biasa dan sangat pintar. Saya sendiri bangga bahwa dia telah melangkah sejauh ini sebagai lulusan akademi pebalap Ferrari,” ujar Pierro.
Terkait siapa rekan setim Leclerc mulai musim 2021, Ferrari memberi kata kunci yang bisa merujuk pada salah satu kandidat. ”Saya akan sangat senang jika pebalap muda lainnya membalap di pihak kami. Bukan anak muda dalam artian pendatang baru dan dari Formula 2, tetapi pebalap muda yang telah memiliki pengalaman beberapa tahun,” ungkap Pietro dikutip Speedweek.
Kata kunci itu cocok dengan status Carlos Sainz yang menjadi salah satu kandidat pengganti Vettel selain Antonio Giovinazzi dan Daniel Ricciardo. Dari sisi performa musim lalu, Sainz mengungguli kedua pesaingnya itu.
Sainz finis keenam di bawah Vettel serta membawa McLaren finis keempat di klasemen konstruktor musim lalu. Sementara Ricciardo finis kesembilan bersama Renault, dan Giovinazzi jauh di peringkat ke-14 bersama Alfa Romeo.
Dari sisi usia, Sainz juga paling muda, yaitu 25 tahun, lebih muda setahun dari Giovinazzi. Adapun Ricciardo merupakan salah satu pebalap senior dengan usia 30 tahun.
Kontrak Sainz bersama McLaren akan berakhir pada akhir musim ini dan belum ada finalisasi perpanjangan kontrak. Namun, McLaren sudah berniat memperpanjang kontrak Sainz dengan pembicaraan pembuka di awal musim ini.
Sainz merupakan aset penting McLaren setelah meraih podium untuk pertama kali bagi tim Inggris itu dalam enam tahun di seri Brasil.
Sainz merupakan aset penting McLaren setelah meraih podium untuk pertama kali bagi tim Inggris itu dalam enam tahun di seri Brasil.
Pebalap lulusan program Red Bull yunior itu mulai menjadi perhatian tim-tim Formula 1 setelah meraih juara Formula Renault 3.5 pada 2014. Pada tahun berikutnya, dia naik kelas ke Formula 1 berpartner dengan Max Verstappen di Toro Rosso. Dia menjadi pebalap utama Toro Rosso menyusul promosi Verstappen ke tim Red Bull pada awal 2016 menggantikan Daniel Kvyat.
Sainz kemudian dikontrak oleh Renault saat musim 2017 menyisakan empat balapan. Pada akhir 2018, dia meninggalkan Renault seiring kedatangan Ricciardo dari Red Bull dan kemudian bergabung dengan McLaren.
Akhir spekulasi
Jika Sainz bergabung dengan Ferrari, itu akan mengakhiri spekulasi besar merapatnya Lewis Hamilton ke Maranello. Pebalap Mercedes peraih enam gelar juara dunia F1 itu juga masuk dalam skenario pengganti Vettel. Namun, spekulasi Hamilton ke Ferrari dan Vettel ke Mercedes merupakan skenario yang terlalu muluk saat ini meskipun bisa saja terjadi.
Posisi Sainz yang diyakini akan merapat ke Ferrari itu menuntut McLaren bergerak cepat mencari pebalap pengganti. Posisi mereka akan sama dengan Red Bull saat Vettel ditawari kontrak oleh Ferrari.
Pesona tim ”Kuda Jingkrak” berikut tawaran gaji yang besar akan sulit disaingi oleh McLaren yang kondisi finansialnya terpengaruh pandemi Covid-19. Saat ini, McLaren diyakini sedang mengincar Ricciardo. Kontrak pebalap asal Australia itu dengan Renault akan habis pada akhir musim ini dan belum ada kepastian perpanjangan.
Mantan rekan setim Ricciardo di Red Bull, Max Verstappen, menilai, Sainz akan bergabung dengan Ferrari. ”Saya duga dengan sangat segera kita akan tahu siapa yang akan menjadi pengganti (Vettel). Ini sudah pasti bukan saya. Bisa saya pastikan itu. Saya di Red Bull. Saya melihat banyak pertanyaan muncul apakah saya akan ke Ferrari, tetapi tidak,” kata pebalap asal Belanda itu yang terikat kontrak di Red Bull hingga 2023.
Ketika ditanya oleh David Coulthard, mantan pebalap F1, mengenai siapakah di antara Sainz dan Ricciardo yang akan berlabuh di Ferrari, Verstappen mengatakan, ”Saya pikir tidak akan ke nama yang terdengar seperti (nama) orang Italia. Kita lihat saja. Pada akhirnya, ini hanya dugaan. Kita harus menunggu dan melihat,” kata pebalap berusia 22 tahun itu.