Pandemi Covid-19 yang belum berakhir bukan satu-satunya ganjalan yang dihadapi Liga Inggris untuk melanjutkan kompetisi musim ini. Masalah lainnya yang tidak kalah serius adalah melemahnya fisik pemain.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Jadwal pelaksanaan lanjutan Liga Inggris musim 2019-2020 diperkirakan bisa mundur sepekan dari 12 Juni menjadi 19 Juni 2020. Para pemain dan manajer tim merasa belum siap karena waktu latihan dinilai terlalu singkat untuk memulihkan kebugaran fisik para pemain. Jika dipaksakan, pemain berisiko mengalami cedera.
Pendapat tersebut disampaikan para kapten dan manajer tim Liga Inggris dalam pertemuan lanjutan untuk membahas nasib penuntasan liga musim ini, Rabu (13/5/2020). Dalam pertemuan itu, mereka membahas protokol kesehatan yang bakal diterapkan pada tahap pertama latihan yang direncanakan digelar pekan depan.
Protokol kesehatan itu mencakup berbagai aturan yang harus dijalani para pemain ketika latihan sudah mulai berjalan 18 Mei mendatang. Beberapa aturan yang tidak biasa juga muncul, seperti larangan bagi pemain untuk menekel pemain lainnya. Secara keseluruhan, protokol kesehatan itu meminta para pemain untuk tetap saling menjaga jarak.
Dalam pertemuan jarak jauh tersebut, mayoritas pemain dan manajer sudah sepakat untuk menerapkan protokol kesehatan itu. Mereka sadar, proses latihan harus dijalani secara hati-hati, mengingat pandemi belum sepenuhnya berakhir.
Namun, aturan-aturan baru yang menghilangkan kontak fisik sebagai karakter utama sepak bola, seperti menekel lawan, telah memunculkan kekhawatiran baru. ”Muncul kekhawatiran bahwa pembatasan kontak fisik dalam latihan akan memicu cedera pada pemain ketika laga sudah bergulir,” tulis The Telegraph.
Batasan kontak fisik dalam latihan membuat fisik para pemain tidak sepenuhnya siap untuk menghadapi laga yang keras dan menuntut stamina tinggi. Persaingan yang sengit bakal terjadi karena musim ini hanya menyisakan 92 laga sehingga setiap tim harus mengerahkan kemampuan terbaiknya demi mendapatkan tempat yang terbaik di klasemen akhir.
Dalam situasi seperti ini, para pemain seolah dipaksa berlari sekencang-kencangnya sesaat setelah dibangunkan dari tidur. Kenyataannya, fisik para pemain melemah setelah terkurung di dalam rumah selama dua bulan terakhir sehingga tidak bisa melatih fisik secara optimal. Itu tidak termasuk hilangnya sentuhan yang biasa mereka miliki ketika berlaga.
Gelandang West Ham United, Jack Wilshere, memperkirakan bakal kesulitan untuk memulihkan kebugaran fisiknya melalui latihan yang bersifat individu berdasarkan protokol kesehatan yang telah disusun. ”Rasanya akan sangat berbeda jika kami benar-benar bisa bermain sepak bola. Bahkan, dengan menjalani pertandingan mini, lima lawan lima, kebugaran dan sentuhanmu sudah bisa pulih,” ujar Wilshere dikutip Evening Standard.
Empat pekan
Para manajer, menurut The Guardian, membutuhkan masa latihan minimal empat pekan agar para pemain siap menjalani laga. Apabila latihan jadi dimulai 18 Mei dan liga kembali bergulir pada 12 Juni, klub sebenarnya sudah mendapatkan waktu empat pekan.
Namun, perhitungan itu menjadi tidak efektif karena adanya pembatasan kontak fisik sesuai protokol kesehatan pada pekan pertama. Pada pekan kedua atau setelah 25 Mei, latihan memasuki tahap kedua dengan protokol kesehatan yang lebih longgar dan bakal menoleransi kontak fisik.
Perhitungan masa latihan yang efektif karena melibatkan kontak fisik selama empat pekan pun dimulai dari 25 Mei. Dengan demikian, melanjutkan liga pada 19 Juni dinilai lebih ideal dan para pemain juga tidak akan merasa diburu-buru. ”Saya tidak paham mengapa harus terburu-buru berlaga ketika penutupan wilayah baru saja dilonggarkan,” ujar striker Brighton and Hove Albion, Glenn Murray, Kamis (14/5/2020).
Penentuan nasib kompetisi Liga Inggris musim ini memang telah memicu pro dan kontra. Berbeda dengan Murray, Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho mengaku sudah tidak sabar menjalani kompetisi lagi. Ia juga membantah menjadi bagian dari manajer yang meminta jadwal dimundurkan.
”Saya ingin berlatih dan saya tidak sabar Liga Primer kembali bergulir begitu situasi sudah aman. Sekarang kita juga melihat liga-liga lainnya telah bersiap melanjutkan kompetisi,” kata Mourinho.
Jika Liga Inggris jadi melanjutkan kompetisi musim ini pada 19 Juni, mereka akan didahului Italia yang sudah menetapkan 13 Juni untuk menggulirkan kembali Serie A. Meski demikian, Serie A masih harus menunggu keputusan akhir dari pemerintah.
Inggris, Italia, dan Spanyol saat ini harus melihat dan belajar dari Jerman yang akan melanjutkan Bundesliga, Sabtu (16/5/2020). Keberhasilan Bundesliga menjalankan kompetisi bakal menambah kepercayaan diri negara-negara lain untuk kembali memainkan sepak bola. (AFP/REUTERS)