Kemunculan Sebastian Vettel secara mendadak di bursa transfer pebalap Formula 1 menggoda Mercedes. Bagi tim Jerman itu, memiliki pebalap Jerman yang bisa diandalkan menjadi strategi bisnis yang menarik.
Oleh
Agung setyahadi
·4 menit baca
VIENNA, SENIN — Posisi Sebastian Vettel yang bebas kontrak pada 2021 menjadi godaan bagi Mercedes. Namun, tim ”Panah Perak” juga mempertimbangkan strategi jangka panjang mulai tahun depan dengan adanya tantangan finansial, perubahan regulasi mulai 2022, serta regenerasi pebalap seperti yang dilakukan Ferrari.
”Tentu seorang pebalap Jerman di mobil Jerman akan menjadi strategi pemasaran yang bagus, tetapi fokus kami lebih pada performa,” tegas Kepala Tim Mercedes Toto Wolff kepada televisi Austria ORF, Senin (18/5/2020).
”Sebastian adalah seseorang yang sangat bagus, tetapi ini juga tentang menghentikan strategi jangka panjang yang selalu kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Di situlah kami sedikit diberi kebebasan oleh Mercedes. Mereka membiarkan kami mengambil keputusan,” ujar Wolff.
Saat ini, Mercedes masih belum membuka perkembangan negosiasi perpanjangan kontrak dengan Lewis Hamilton. Adapun Valtteri Bottas selalu mendapat perpanjangan satu tahun, tetapi belum dipastikan dia akan ditawari kontrak untuk musim 2021.
Posisi Bottas berpotensi ditempati oleh lulusan program pebalap muda Mercedes, George Russell, yang kini membela tim Williams. Namun, performa Russell tidak mentereng. Musim lalu ia finis di posisi ke-20 karena mobil Williams tidak kompetitif.
Padahal, performa menjadi kriteria utama Mercedes saat mencari pebalap. ”Ada sisi data tentang berbagai hal. Anda melihat hasil balapan, kembali ke formula yunior, perbandingan dengan rekan-rekan setim dan bagaimana rekan-rekan setim tersebut dibandingkan dengan orang lain. Kemudian, ada sisi kepribadian yang sangat penting,” kata Wolff tentang kriteria mencari pebalap.
Vettel juga mengalami efek kejut dari penampilan Charles Leclerc yang sangat bagus di musim pertamanya bersama Ferrari tahun lalu.
Terkait performa, Vettel juga mengalami efek kejut dari penampilan Charles Leclerc yang sangat bagus pada musim pertamanya bersama Ferrari tahun lalu. Leclerc mengalahkan Vettel dengan finis keempat, satu tingkat di atas seniornya. Pebalap berusia 22 tahun itu sangat cepat dan kompetitif.
Kecepatan itu ditandai dengan tujuh kali meraih pole position lebih banyak dari Vettel yang hanya dua kali dan Hamilton yang lima kali start terdepan. Satu hal lagi yang membuat Leclerc memikat hati para petinggi Ferrari adalah dia mempersembahkan kemenangan di Monza, Italia, setelah naik podium tertinggi di Belgia.
Harga kehadiran Leclerc
Kehadiran Leclerc di Ferrari, menurut mantan bos tim Renault Flavio Briatore, harus dibayar mahal oleh Vettel. ”Sebastian Vettel harus membayar bergabungnya pebalap secepat itu ke dalam tim. Leclerc mengejutkan tim (Ferrari) seperti yang dilakukan Lewis Hamilton pada Mercedes. Tetap jika Anda memiliki dua pebalap yang setara dalam sebuah tim balap, hanya poin terpenting yang diambil,” tegasnya kepada La Gazetta dello Sport.
Bahkan, dalam catatan Speed Week, Briatore sudah memprediksi ke mana langkah Vettel sejak Oktober 2019. ”Charles Leclerc lebih cepat dari Sebastian Vettel. Pebalap asal Monako itu sudah siap meraih gelar juara. Dia ditakdirkan menjadi juara dunia. Jika saya bos tim, saya akan menjadikan dia pebalap nomor satu. Leclerc memiliki talenta yang luar biasa. Dia membalap dengan agresif dan mampu mengeluarkan seluruh kemampuan mobil,” ujar Briatore waktu itu dalam program ”La Politica nel Pallone” di Radio Rai.
”Saya katakan dua tahun lalu bahwa Ferrari seharusnya merekrut Leclerc daripada Kimi Raikkonen karena orang Finlandia itu tidak cukup bagus untuk memberi Ferrari peluang juara konstruktor,” ujar Briatore kemudian.
Pada 2019, Ferrari melakukan perubahan dengan mempromosikan Leclerc. Namun, dia belum benar-benar membantu Ferrari dalam perburuan gelar juara. Di sisi lain, Vettel juga tidak memiliki peluang yang jelas untuk merebut gelar juara.
Pebalap berusia 32 tahun itu justru kalah terang dari Leclerc. Ferrari pun menjadikan Leclerc pebalap utama dengan perpanjangan kontrak hingga 2024. Sementara negosiasi kontrak dengan Vettel gagal hingga empat kali juara dunia itu memutuskan meninggalkan Ferrari akhir musim ini.
”Situasinya terlihat jelas bagi saya. Ferrari berkomitmen penuh pada Leclerc dan mereka melakukan hal yang tepat, seperti yang sudah saya tegaskan,” ujar Briatore.
Briatore, yang juga manajer mantan pebalap F1 Fernando Alonso, menegaskan bahwa pebalap muda dengan talenta besar mudah terlihat.
”Jika seorang pebalap itu luar biasa, Anda akan segera mengetahui itu. Itu terjadi pada (Michael) Schumacher di Benetton ketika Michael masih sangat muda. Dan saya ingin dengan jelas berbicara melalui telepon dengan Giancarlo Minardi (pemilik tim Minardi F1) ketika dia mengagumi pebalap muda Spanyol bernama Fernando Alonso. Charles juga terlihat jelas bahwa dia adalah pebalap yang sangat istimewa,” tegasnya.