Pemerintah Inggris tidak mengecualikan Formula 1 dari aturan karantina 14 hari sejak kedatangan di negeri itu. Namun, manajemen Formula 1 dan Pemerintah Inggris masih terus mencari solusi balapan di Sirkuit Silverstone.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
LONDON, JUMAT —Formula 1 secara resmi tidak masuk dalam daftar pengecualian aturan karantina 14 hari sejak kedatangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Inggris, Sabtu (23/5/2020) dini hari waktu Indonesia. Aturan yang akan diberlakukan mulai 8 Juni itu membuat balapan seri Inggris di Sirkuit Silverstone akan sangat sulit bergulir sesuai rencana, yakni 26 Juli dan 2 Agustus. Saat ini manajemen Formula 1 dan Pemerintah Inggris masih melanjutkan diskusi untuk mencari solusi menggelar balapan.
Regulasi itu ditegaskan oleh Sekretaris Negara Urusan Dalam Negeri Inggris Priti Patel dalam keterangan pers harian di Downing Street, London, Jumat waktu setempat. Pengecualian hanya berlaku untuk sejumlah kecil bidang, seperti sopir truk pengangkut kebutuhan pokok, petugas medis, dan pekerja pertanian musiman.
Aturan ini berlaku bagi semua warga negara lain dan penduduk Inggris yang baru tiba. Mereka wajib memberikan alamat di mana akan menjalani isolasi mandiri selama dua pekan. Bagi pelanggar, akan didenda 1.000 pound sterling atau sekitar Rp 17,92 juta. Inggris juga akan memberlakukan pemeriksaan acak di perbatasan.
Meskipun Formula 1 gagal mendapatkan pengecualian dari pengetatan aturan, pembicaraan antara pemerintah dan para petinggi Formula 1 akan terus berlangsung untuk mendapatkan solusi khusus. Potensi solusi untuk ajang-ajang olahraga kelas dunia itu sedang dicari oleh Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris. Formula 1 juga sudah menawarkan protokol kesehatan dan keselamatan selama di lingkungan sirkuit, termasuk tes Covid-19 setiap 48 jam. Pembatasan dan isolasi seluruh personel juga akan diterapkan secara ketat mulai dari transportasi hingga penginapan. Interaksi di sirkuit pun terbatas hanya di dalam tim.
Sebelumnya, Formula 1 menegaskan bahwa karantina membuat peluang balapan di Inggris sangat tipis. ”Karantina 14 hari akan membuat mustahil menggelar Grand Prix Inggris tahun ini,” kata juru bicara F1 dikutip Motorsport.
Formula 1 tidak bisa menunggu terlalu lama solusi khusus dari Inggris karena persiapan menggelar balapan perlu dilakukan jauh-jauh hari. Formula 1 harus menegosiasikan ulang biaya menggelar balapan dengan pengelola sirkuit yang menjadi kandidat pengganti Silverstone, yaitu Hockenheimring di Jerman dan Hungaroring di Hongaria. Dalam masa pandemi ini, balapan harus digelar tanpa penonton sehingga pengelola sirkuit tidak bisa menjual tiket. Konsekuensinya, Formula 1 harus menanggung biaya balapan.
Terkait peluang Formula 1 bergulir di Inggris, manajemen Formula 1 mengatakan, ”Kami telah bekerja sama erat dengan pemerintah terkait implikasi kebijakan untuk Formula 1 dan Silverstone. Diskusi-diskusi terus berlangsung saat ini dengan tujuan menemukan sebuah solusi dengan keamanan sebagai prioritas utama kami.”
Peluang itu masih terbuka karena Pemerintah Inggris akan meninjau ulang penerapan protokol setiap tiga pekan. Dengan balapan F1 seri Inggris akan berlangsung pada akhir Juli, masih ada kemungkinan F1 bergulir jika penularan virus korona baru menurun signifikan.
Direktur Manajer Sirkuit Silverstone Stuart Pringle mengatakan kepada Sky Sports dirinya masih optimistis balapan masih bisa berlangsung. ”Ini olahraga yang sangat kompleks untuk bisa berlangsung karena ini kejuaraan dunia dengan ekor logistik yang sangat besar. Jadi, Formula 1 perlu tahu bahwa ini bisa memulai perjalanan keliling dunia dan bisa kembali serta keluar dari markasnya,” ujarnya.
”Saya sangat jelas bahwa nilai penting industri ini dipahami oleh pemerintah. Saya tetap sangat optimistis bahwa mereka akan menemukan cara. Saya sangat menyadari bahwa ini luar biasa rumit merancang semua ini serta bekerja melawan tenggat waktu yang terus berubah, ini bukan tugas yang ingin saya lakukan,” tegas Pringle.
”Jadi, saya tetap optimistis bahwa solusi yang masuk akal dan pragmatis dengan menempatkan tanggung jawab pada olahraga secara tepat untuk menemukan solusi yang tepat, akan bisa ditemukan,” pungkas Pringle dikutip Crash.
Sirkuit pengganti
Jika akhirnya manajemen Formula 1 membatalkan balapan di Sirkuit Silverstone, seri kedua dan ketiga akan dipindah ke Hockenheimring atau Hungaroring. Balapan seri pertama dan kedua direncanakan bergulir di Red Bull Ring, Austria, pada 5 dan 12 Juli.
Sirkuit Hockenheimring masih menjadi kandidat utama pengganti Silverstone karena Pemerintah Jerman telah memiliki cetak biru menggelar ajang olahraga besar dengan bergulirkan kembali Bundesliga. Salah satu liga sepak bola besar di Eropa itu sudah kembali bergulir dengan protokol kesehatan dan keselamatan ketat, salah satunya tanpa penonton. Dengan jarak yang dekat antara Red Bull Ring dan Hockenheimring, balapan di Jerman berpotensi berlangsung pada 19 dan 26 Juli atau sesuai jadwal awal 26 Juli dan 2 Agustus.
Jika Hockenheimring tidak memungkinkan menggelar seri ketiga dan kedua, Hungaroring akan menjadi penyelenggara. Negosiasi dengan pengelola sirkuit dan Pemerintah Hongaria menurut Autosport mulai dilakukan oleh Formula 1. Jarak antara Red Bull Ring dan Hungaroring hanya 420 kilometer sehingga transportasi logistik, pebalap, dan tim bisa dilakukan, baik melalui jalur darat maupun udara.