MotoGP mulai bergerak menuju kewajaran baru, yaitu diawali dengan tes privat tim KTM di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 27-28 Mei. Namun, perjalanan pebalap dan transportasi logistik tak semudah yang dibayangkan.
Oleh
Agung Setyahadi
·5 menit baca
SPIELBERG, KAMIS – KTM Racing menjadi tim MotoGP pertama yang menggelar latihan privat setelah ada pelonggaran pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19. Namun, tes ini belum bisa berjalan sempurna karena pebalap mereka, Brad Binder, terkendala izin perjalanan dari Afrika Selatan ke Eropa. Demikian juga pengiriman perlengkapan balapan dari Spanyol ke Austria yang masih terkendala.
Brad Binder, yang menjadi rookie atau pebalap baru di kelas MotoGP, tidak bisa mengikuti latihan privat di Spielberg, 27-28 Mei, karena kendala keimigrasian. Padahal, pebalap asal Afrika Selatan itu sudah mengurus dokumen sejak tiga pekan sebelumnya.
Kendala izin masuk ke negara lokasi balapan atau latihan, khususnya bagi pebalap atau teknisi tim yang tinggal di luar Eropa, memang berpotensi menjadi kendala dalam upaya menggelar kembali MotoGP. Jika ada pebalap yang tidak bisa balapan karena tidak bisa memasuki suatu negara, maka balapan itu pun berpotensi tidak bisa disebut sebagai kejuaraan dunia.
Kendala yang dialami Binder ini sama dengan yang dihadapi empat pebalap tim Yamaha, yaitu Valentino Rossi, Franco Morbidelli, Fabio Quartararo, dan Maverick Vinales. Mereka tidak mendapat izin masuk ke Austria untuk mengikuti tes privat Monster Energy Yamaha dan Petronas Yamaha SRT di Spielberg pertengahan Mei lalu. Yamaha akhirnya membatalkan rencana tes tersebut.
Kondisi yang dialami dua tim, KTM dan Yamaha, itu menjadi fokus perhatian MotoGP dengan pemerintah negara di mana balapan-balapan musim ini akan digulirkan. Jaminan mendapat izin masuk serta tanpa karantina menjadi syarat mutlak menggulirkan kembali balapan.
Kondisi ini pula yang sedang dicarikan solusinya oleh Pemerintah Inggris supaya Formula 1 bisa bergulir di Silverstone. Sebelumnya, Pemerintah Inggris menegaskan tidak akan mengecualikan rombongan F1 dari syarat karantina 14 hari sejak kedatangan.
Tanpa ada perlakukan khusus, balapan yang lengkap masih sulit terwujud. Bahkan, KTM yang menyiapkan tes itu sejak enam pekan lalu, masih tetap tidak bisa menyelesaikan masalah imigrasi Binder. Tes hanya diikuti Pol Espargaro dan pebalap penguji, Dani Pedrosa.
“Saya mengumumkan enam pekan lalu bahwa kami akan kembali ke atas \'pelana kuda\' pada akhir Juni dan kembali ke lintasan balap pada Juli. Dan, sekarang, kami bahkan bisa menghidupkan mesin-mesin balap lagi pada akhir Mei. Kami akan sangat senang jika Brad bersama kami di Spielberg, tetapi itu mustahil,” ujar Direktur Motorsport KTM Pit Beirer dikutip Speedweek, Kamis (28/5/2020).
Selain Binder, pihak KTM juga masih menanti Miguel Oliveira, pebalap tim satelit KTM Tech3. Namun, semua rencana itu gagal terwujud. "Kami tidak bisa merencanakan dengan lebih panjang untuk tes pertama ini karena pembatasan perjalanan masih relatif ketat,” ujar Beirer kemudian.
Selain pebalap, KTM juga kesulitan mendatangkan para teknisinya. “Kami tidak bisa mendatangkan lebih dari 22 teknisi ke Spielberg. Dari sisi logistik, kami harus mengatasi sejumlah kendala. Ini dimulai dengan mendapatkan seluruh kotak pengiriman dari Spanyol ke Austria. Kami hanya memulai (latihan) dengan paket kecil di Spielberg,” lanjut mantan pebalap motokros itu.
Pengiriman perlengkapan balapan dilakukan dari Spanyol karena semua logistik yang ditinggal di Sirkuit Losail, Qatar, setelah tes pramusim kedua, dikirim ke Barcelona. Semua perlengkapan disimpan di sejumlah gudang untuk memudahkan transportasi ke lokasi balapan di Eropa.
Saat ini, Dorna berencana menggelar dua seri awal MotoGP musim 2020 di Jerez, Spanyol, pada 19 dan 26 Juli. Tim-tim yang akan menggelar latihan privat harus mengirim perlengkapan balapan dari gudang di Barcelona ke sirkuit di mana mereka berlatih.
Perjalanan tidak mudah
Perjalanan menuju sirkuit juga dilakukan oleh tim Michelin yang menjadi pemasok ban MotoGP. Untuk tes privat KTM, truk Michelin berangkat dari Clermond-Ferrand, Perancis, ke Austria. Perjalanan darat antarnegara Eropa itu pun tidak mudah karena membutuhkan dokumen kesehatan dan rekomendasi pihak berwenang terkait di negara asal masing-masing.
Izin perjalanan ini juga akan menjadi kendala bagi para pebalap yang kini berada di luar Eropa.
Izin perjalanan ini juga akan menjadi kendala bagi para pebalap yang kini berada di luar Eropa. Para pebalap dari Asia, seperti Takaaki Nakagami (pebalap MotoGP LCR Honda); pebalap Moto3 yaitu Kaito Toba dan Ayumu Sasaki; serta para pebalap Moto2 yaitu Somkiat Chantra, Andi Farid Izdihar, Hafizsh Syahrin, dan Tetsuta Nagashima; harus segera mengurus dokumen menuju ke Eropa.
Mereka paling lambat tiba di Eropa pada 5 Juli, sedangkan surat keterangan bebas virus korona baru paling lambat sudah harus dipegang empat hari sebelumnya. Artinya, mereka sudah harus terbang ke Eropa paling lambat tanggal 1 atau 2 Juli.
“Saya berharap mulai sekarang hingga Juli keadaannya tidak memburuk, tetapi membaik. Bagi mereka yang berada di luar Eropa, rencana saat ini adalah harus tiba paling lambat 14 hari sebelum Grand Prix dan tinggal di Eropa. Kemudian, semua tim, termasuk yang di Eropa, harus melakukan tes sebelum meninggalkan negaranya. Itu tidak lebih dari dari empat hari sebelum mereka tiba di Grand Prix pertama yang akan berlangsung di Spanyol,” tegas Carmelo Ezpeleta CEO Dorna, awal Mei ini.
Terkait tes privat kedua, Beirer belum bisa memastikan kapan akan digelar. Namun, dia memastikan akan memanfaatkan semua peluang yang ada. “Kami akan menangkap semua kesempatan di mana kami bisa latihan dengan layak. Kami sekarang memiliki dua hari latihan ini. Terlepas dari aturan menjaga jarak fisik dan masker, ini merupakan tes yang normal,” tegasnya.
Beirer menegaskan, dengan pengendalian virus korona baru yang sangat bagus di Austria, kehidupan normal akan segera tiba. “Ya, kita harus kembali ke (kehidupan) normal sekarang. Maaf, jika hanya ada 16 kasus baru per hari di Austria. Kita tidak bisa menghentikan semuanya. Sekarang, masker akan segera dilepas dan kemudian kita harus menemukan jalan untuk kembali ke agenda,” ujarnya.