Bermain tanpa penonton membuat laga kandang tidak lagi berpengaruh besar. Hanya lima tim Bundesliga Jerman yang meraih kemenangan ketika menjadi tuan rumah dalam ”pertandingan hantu”.
Oleh
Muhammad Iksan Mahar
·4 menit baca
DUESSELDORF, KAMIS — Pertandingan tanpa penonton bukan hal yang mudah dilakukan, terutama bagi tim tuan rumah yang seharusnya diuntungkan dengan sorak-sorai ribuan penonton di tribune. Sebanyak 27 pertandingan setelah dimulainya kembali Liga Jerman usai wabah Covid-19 membuktikan tuah tim kandang memudar. Peluang tim tamu terbuka untuk mencuri poin.
Dari tiga pekan Liga Jerman dengan format laga tanpa penonton, hanya lima tim yang meraih hasil maksimal di rumah sendiri. Pada pekan ke-26, Borussia Dortmund menjadi satu-satunya tim yang menang di kandang setelah menumbangkan Schalke 04. Pekan berikutnya, giliran Hertha Berlin dan Bayern Muenchen yang mengamankan tiga poin di stadion sendiri. Pada laga tengah pekan ini, giliran Hoffenheim dan Fortuna Duesseldorf yang mendapatkan hasil positif di pertandingan kandang.
Hasil itu tidak terlepas dari pengaruh absennya fans di dalam stadion. Liga Jerman adalah kompetisi top Eropa dengan rata-rata penonton terbanyak setiap pekan pada musim 2019/2020 dengan jumlah 43.300 orang. Dortmund menjadi klub dengan jumlah rata-rata penonton terbanyak dengan 81.171 penonton yang hadir di Signal Iduna Park, diikuti Bayern Muenchen dengan rata-rata 75.000 penonton setiap laga di Allianz Arena.
Oleh karena itu, kedua tim yang tengah berada di dua peringkat teratas Liga Jerman itu memiliki cara khusus untuk memotivasi pemain di laga kandang. Muenchen menghadirkan sang legenda, Franz Beckenbauer, saat menjamu Eintracht Frankfurt, akhir pekan lalu. Adapun Dortmund menyalakan rekaman keriuhan fans di Signal Iduna Park dalam laga ”Der Klassiker”, Selasa.
Pelatih Fortuna Duesseldorf Uwe Rosler menuturkan, ketiadaan penonton di stadion dalam laga kandang merugikan tim. Menurut dia, kehadiran dan nyanyian suporter menambah dukungan emosi dan semangat bertanding.
”Bagi tim yang berjuang untuk bertahan di Bundesliga, dukungan penonton di laga kandang sangat krusial untuk menambah hasrat dan semangat pemain untuk menang,” kata Rosler, Jumat (28/5/2020) WIB, yang telah membawa timnya meraih empat poin pada dua laga kandang geisterspielen atau ”pertandingan hantu”.
Atas dasar itu, menurut Rosler, semua tim di Liga Jerman berlomba-lomba meraih poin di pertandingan tandang. Tim tuan rumah tidak memiliki dukungan dari penonton sehingga tim tamu berpeluang lebih besar untuk mencuri poin di masa-masa krusial sisa musim ini. Adapun Duesseldorf masih tertahan di peringkat ke-16 dari 18 tim dengan 27 poin.
Sementara itu, Pelatih Bayern Muenchen Hans-Dieter Flick menekankan, bermain tanpa penonton akan memaksa pemain untuk menunjukkan kemauan keras agar mampu menampilkan permainan terbaik di setiap laga. Pasalnya, para pemain tidak memiliki ”kekuatan tambahan” dari pemain ke-12 di stadion.
”Kini saatnya para pemain memotivasi diri mereka sendiri. Para pemain cadangan juga bisa memberikan dampak positif dan memotivasi rekan-rekannya di lapangan,” kata Flick.
Secara umum, Beckenbauer menilai aturan pertandingan hantu hanya membuat kesal para fans karena tidak bisa hadir ke stadion. ”Tetapi, tidak ada perbedaan bagi para pemain,” kata ”Der Kaiser”, julukan Beckenbauer, kepada Sport1.
Lebih komunikatif
Meskipun secara statistik rekor kandang menurun, bagi para pemain ada berkah yang hadir dalam laga tanpa penonton. Kiper Dortmund, Roman Burki, mengatakan, dirinya dan rekan setim lebih mudah berkomunikasi di tengah pertandingan.
”Bermain di depan 81.000 fans membuat kita tidak bisa memberikan instruksi kepada pemain tengah. Tetapi, sekarang, saya atau Mats Hummels bisa mengatur lini tengah atau memberikan peringatan kepada rekan setim ketika ada pemain lawan mendekati mereka,” tutur Burki.
Hal serupa disampaikan penjaga gawang Freiburg, Alexander Schwolow. Ia mengatakan, sepak bola terasa berbeda tanpa para pendukung dan orang-orang yang bisa dihibur menyaksikan langsung di dalam stadion. ”Meski begitu, kami bisa berkomunikasi lebih banyak di dalam lapangan karena bisa mendengar pemain satu sama lain lebih baik,” katanya.
Selain bagi pemain, wasit juga mengalami keuntungan dengan pertandingan hantu. Pasalnya, para pengadil lapangan bisa lebih leluasa memberikan hukuman yang adil bagi pemain, tanpa tekanan dari para fans.
Dalam tiga pekan pertandingan tanpa penonton, wasit secara total mengeluarkan enam kartu merah. Dua kartu merah dikeluarkan di pekan ke-27 dan empat pemain diusir keluar lapangan di pekan ke-28. Padahal, dalam 25 pekan sebelum liga terhenti akibat wabah, hanya empat pekan Bundesliga Jerman yang dihiasi dua atau lebih kartu merah dalam satu pekan liga. (REUTERS/AFP)