Pemerintah Spanyol telah memberikan izin untuk kelanjutan La Liga, 11 Juni mendatang. Untuk mengantisipasi suhu tinggi di musim panas, semua laga akan berlangsung pada malam hari.
Oleh
M Ikhsan Mahar
·4 menit baca
MADRID, SABTU — Menyusul Liga Primer Inggris dan Serie A Italia, La Liga Spanyol juga dipastikan akan dilanjutkan kembali pada 11 Juni. Pertandingan tim sekota antara Sevilla dan Real Betis akan menjadi pembuka babak baru sepak bola ”Negeri Matador” di tengah wabah Covid-19.
Keputusan untuk melanjutkan kembali liga itu diputuskan Pemerintah Spanyol melalui Dewan Olahraga Tinggi (CSD). ”Setelah tercapai kesepakatan antara CSD, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), dan La Liga, kelanjutan liga akan dilaksanakan pada akhir pekan, 13 dan 14 Juni. Pertandingan antara Sevilla FC dan Real Betis akan membuka liga pada 11 Juni,” bunyi pernyataan resmi CSD, Jumat (29/5/2020).
Presiden La Liga Javier Tebas menjadi sosok protagonis dalam misi merampungkan liga musim ini. Sejak awal Maret, Tebas menjadi salah satu pihak yang terus berjuang untuk tidak menghentikan liga secara prematur.
”Kami memiliki tim sebanyak 130 orang yang akan mempersiapkan dengan baik cara baru berkompetisi. Kami fokus untuk memastikan persiapan rampung dalam sebelas hari jelang pertandingan pertama,” ujar Tebas kepada AS.
Setiap hari
La Liga Spanyol yang masih menyisakan 11 pekan ditargetkan dapat rampung pada 19 Juli mendatang. Atas dasar itu, pertandingan La Liga Spanyol akan dilangsungkan setiap hari dengan jeda pertandingan bagi setiap tim rata-rata berjumlah tiga hari. Seluruh pertandingan juga akan dilangsungkan tanpa penonton.
Seluruh pertandingan dilaksanakan ketika matahari telah terbenam, yaitu dimulai pada pukul 19.30, 21.30, dan 22.00 waktu setempat. Pertandingan sore hari hanya akan dilakukan pada akhir pekan, tepatnya dimulai pada pukul 17.30.
La Liga pun memastikan pertandingan sore hari hanya akan dilaksanakan di wilayah utara Spanyol yang memiliki suhu lebih sejuk di musim panas.
Jadwal padat yang disusun La Liga semata-mata untuk memberikan waktu lebih banyak menyusun pertandingan tunda. Sebanyak 12 hari tersisa di bulan Juli akan dialokasikan untuk laga liga yang tertunda, misalnya akibat temuan kasus Covid-19 pada pemain yang membuat laga timnya ditunda.
Siap tanding
Pelatih Barcelona Quique Setien mengatakan, seluruh anak asuhannya telah berjuang untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental agar siap bertanding pada dua pekan mendatang. Semua pemain ”El Barca” telah memulai latihan individu di pusat latihan tim sejak awal Mei. Kemudian, awal pekan ini semua pemain telah berlatih bersama.
Setien menambahkan, anak-anak asuhannya telah berlatih dengan intensitas yang baik untuk mengembalikan kondisi puncak yang dibutuhkan guna menjalani laga penting di 11 pertandingan sisa.
Oleh karena itu, ia berharap tidak banyak pemain Barcelona cedera akibat intensitas latihan yang akan terus ditambah jelang liga bergulir.
”Para pemain telah beristirahat secara mental dari kompetisi dan mengeliminasi tekanan. Sekarang, mereka telah ingin kembali (bertanding) dengan energi. Kami akan berkompetisi dengan tensi dan tekanan tinggi,” ujar juru taktik berusia 61 tahun itu.
Pergantian lima pemain
Pelatih Leganes Javier Aguirre mengatakan, jadwal pertandingan yang padat setelah para pemain tidak bertanding dalam waktu lebih dari dua bulan akan menghadirkan ancaman cedera. Atas dasar itu, pelatih asal Meksiko tersebut mendukung langkah La Liga, operator Liga Spanyol, yang akan menerapkan aturan pergantian lima pemain dalam satu pertandingan.
”Memiliki 23 pemain yang tersedia di setiap pertandingan dan lima pergantian pemain adalah keputusan yang fantastis untuk meningkatkan kondisi fisik seluruh skuad. Saya tidak tahu apabila keputusan itu melawan esensi sepak bola, tetapi sebagai pelatih, saya merasa keputusan itu tepat,” ucap mantan pelatih tim nasional Meksiko dan Mesir itu.
Kami terus berlatih dan menyiapkan diri secara virtual. Seperti para pemain, wasit pun merindukan aroma rumput di stadion.
Tidak hanya tim yang antusias menyambut kembalinya liga, para wasit pun sudah tidak sabar memimpin laga. ”Kami terus berlatih dan menyiapkan diri secara virtual. Seperti para pemain, wasit pun merindukan aroma rumput di stadion,” ucap salah satu wasit berlisensi FIFA di Liga Spanyol, Jose Luis Munuera Montero, kepada Marca.
Ia pun memperingatkan pemain bahwa dengan laga tanpa penonton, wasit akan lebih jeli mengamati pertandingan. Selain itu, lanjut Montero, wasit juga dapat mendengar suara hingga teriakan para pemain dan pelatih yang dapat memengaruhi keputusan para pengadil di pertandingan.