Saarbruecken telah menempuh perjalanan heroik di ajang Piala Jerman. Namun, langkah mereka dapat dengan mudah dihentikan Bayer Leverkusen di babak semifinal.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
VOELKLINGEN, RABU — Saarbruecken merupakan tim pertama dari liga kasta keempat di Jerman yang mampu menembus babak semifinal Piala Jerman atau DFB Pokal. Namun, dongeng mereka harus berakhir ketika Bayer Leverkusen datang dan mengalahkan mereka, 3-0, pada laga semifinal di Stadion Hermann Neuberger, Voelklingen, Saarbruecken, Rabu (10/6/2020) dini hari WIB.
Mimpi tim tuan rumah untuk melanjutkan perjalanan hingga ke babak final mulai buyar sejak menit ke-11 ketika Bayer membobol gawang mereka melalui gelandang serang Moussa Diaby. Gawang Saarbruecken kembali jebol delapan menit kemudian ketika Lucas Alario bisa mengeksploitasi pertahanan tim tuan rumah yang rapuh.
Pada babak kedua, Bayer menambah satu gol lagi melalui tendangan dari pemain pengganti, Karim Bellaraby, pada menit ke-58. Laga di stadion kecil berkapasitas 6.800 penonton itu pun berakhir tanpa kejutan. Bayer, tim peringkat kelima Bundesliga saat ini, bukan lawan yang sepadan bagi Saarbruecken.
Pelatih Saarbruecken, Lukas Kwasniok, sebelum laga menginginkan Bayer meninggalkan lapangan dan menganggap tim tuan rumah sebagai tim paling menyebalkan yang pernah dihadapi. Namun, kenyataan berkata sebaliknya. Saarbruecken menjadi tim yang paling menyenangkan untuk dihadapi.
”Yang paling menjengkelkan adalah kami tidak bisa menciptakan permainan seperti yang sudah kami bayangkan,” kata Kwasniok dikutip Kicker. Saat berlaga, Kwasniok melihat strategi yang mereka rancang hancur lebur.
Di sisi lain Kwasniok menyadari, Bayer jauh lebih siap dari pada timnya. Saarbruecken sendiri tidak menjalani laga kompetitif selama 94 hari, berbeda dengan Bayer yang beruntung karena Bundesliga sudah kembali bergulir sejak 16 Mei lalu dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Membanggakan
Pada akhirnya, seusai laga, Saarbruecken bisa memahami bahwa bagaimanapun mereka telah mengukir sejarah yang patut dibanggakan. Perjalanan mereka hingga menembus babak semifinal ini terbilang epik. Mereka telah menyingkirkan dua tim Bundesliga, yaitu Koeln dan Fortuna Duesseldorf.
”Kami tahu jika kami sudah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa,” kata kiper Saarbruecken, Daniel Batz.
Lagi pula Saarbruecken akan menghadapi tantangan baru pada musim berikutnya karena telah mendapatkan promosi ke Liga 3, liga kasta ketiga di Jerman. Di Regionalliga atau liga kasta keempat, Saarbruecken ditetapkan sebagai juara di divisi barat daya ketika kompetisi dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Pelatih Bayer Leverkusen, Peter Posz, pun mengakui bahwa Saarbruecken merupakan tim yang istimewa. ”Saya tidak ragu bisa memenangi laga ini, tetapi Anda harus menghormati Saarbruecken,” ujarnya.
Posz mengatakan timnya mampu fokus menjalani laga ini dengan baik dan sudah merasakan kemenangan ketika mencetak dua gol pada babak pertama. Kini Bayer harus bersiap untuk menghadapi lawan yang jauh lebih tangguh di babak final, yaitu pemenang laga semifinal kedua antara Bayern Muenchen dan Eintracht Frankfurt yang baru berlangsung Kamis (11/6) dini hari WIB.
Siapa pun lawan yang akan dihadapi, Posz mengatakan mereka hanya punya satu misi besar. ”Anda tidak punya banyak kesempatan untuk bisa mencapai babak final. Anda tampil di laga final untuk memenanginya. Itu akan menjadi tugas kami berikutnya,” kata Posz. (AFP/REUTERS)